Perusakan Nisan Salib di Bantul, Bupati: Pelaku Pasti Tak Ngerti Agama!

Perusakan Nisan Salib di Bantul, Bupati: Pelaku Pasti Tak Ngerti Agama!

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 19 Mei 2025 14:49 WIB
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Bantul -

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menilai perusakan nisan salib di sejumlah makam di wilayahnya sebagai tindakan yang tidak masuk akal. Halim juga menilai pelaku adalah orang yang tidak mengerti ajaran agama.

"Tetapi satu hal yang harus kita sampaikan, apa sih, motivasi atau tujuan merusak makam itu, ini kan sesuatu yang agak tidak masuk akal, gitu," kata Halim kepada wartawan di Kantor DPRD Kabupaten Bantul, Senin (19/5/2025).

"Makam ini kan tempatnya orang sudah mati. Tempat tinggalnya orang mati kok dirusak itu kira-kira, dia itu akan dapat apa, gitu. Apa yang ingin diraih, gitu. Ini kan sesuatu yang tidak masuk akal," lanjut Halim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait belasan makam yang menjadi sasaran perusakan adalah makam umat nasrani, Halim menilai makam umat apa pun tidak boleh dirusak.

"Ya makam siapa pun lah, makam nasrani, muslim atau siapa saja. Perusakan ini itu sesuatu yang tidak masuk akal, gitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Halim juga menilai bahwa pelaku perusakan makam adalah orang yang kurang mengerti tentang ajaran suatu agama. Mengingat tidak ada ajaran agama yang mengajarkan perusakan.

"Yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang memiliki pemahaman agama yang baik. Ya, saya pastikan yang melakukan perusakan ini pasti tidak ngerti ajaran agama. Saya berani memastikan itu," ucapnya.

"Ya, agama apa pun berhak menghuni di buminya Tuhan. Maka orang yang beragama sekalipun, ya, kita tidak bisa berandai-andai ya, tidak bisa berspekulasi siapa pelakunya. Itu jelas dia nggak memahami ajaran agamanya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut perusakan makam bertanda salib terjadi di TPU Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan dan di Jaranan, Panggungharjo, Kapanewon Sewon. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.




(apl/rih)

Hide Ads