- Binturong Itu Hewan Apa?
- Ciri Fisik dan Anatomi Binturong 1. Bentuk Tubuh dan Bulu 2. Ekor Prehensil yang Menjadi Kunci Mobilitas 3. Gigi dan Sistem Pencernaan
- Kebiasaan dan Perilaku Binturong 1. Pola Hidup Arboreal dan Nocturnal 2. Pola Makan Omnivora 3. Komunikasi dan Suara 4. Kebiasaan Sosial dan Penjinakan
- Fakta Menarik tentang Binturong 1. Ekor Prehensil yang Langka dan Fungsional 2. Aroma Khas yang Berfungsi sebagai Komunikasi 3. Penampilan Anak Binturong yang Berbeda 4. Pola Makan yang Sangat Fleksibel dan Omnivora 5. Suara yang Unik
Beberapa tahun belakangan ini, binturong sering muncul di berbagai konten pencinta hewan, terutama di media sosial. Namun, masih banyak orang yang penasaran dan bertanya, binturong itu hewan apa sebenarnya? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hewan unik yang satu ini.
Sekilas, binturong memang mirip dengan musang, terutama dari bentuk tubuhnya yang agak panjang dan bulunya yang kasar. Namun, ada banyak hal menarik yang membedakan binturong dari hewan lain di sekitarnya.
Untuk mengenal lebih jauh tentang binturong, mulai dari ciri fisik, kebiasaan, hingga fakta-fakta uniknya, jangan lewatkan pembahasan lengkap berikut ini yang dihimpun dari buku Big Cats and Other Animals oleh Joseph R Spies, Wild Lives: Stories of Famous Animals in Nature oleh Amrahs Atina, serta Mammals oleh Richard Lydekke. Yuk simak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Binturong Itu Hewan Apa?
Binturong yang juga dikenal sebagai bearcat adalah hewan mamalia arboreal yang menarik dan unik dari keluarga Viverridae, yang mencakup civet dan palm-civet. Hewan ini tersebar luas di wilayah Asia Tenggara, termasuk Assam (India), Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo, dan Filipina. Sebagai satu-satunya anggota genus Arctictis, binturong memiliki ciri khas yang membedakannya dari kerabat dekatnya.
Binturong memiliki panjang kepala dan badan sekitar 70 sampai 85 cm, dengan ekor yang hampir sama panjangnya, yaitu sekitar 65 sampai 70 cm. Ekor ini tebal di pangkal dan semakin meruncing ke ujungnya, serta dilapisi bulu kasar yang lebih panjang daripada bulu tubuhnya. Ekor ini memiliki kemampuan prehensil, yaitu dapat menggenggam dan berfungsi sebagai alat bantu saat ia bergerak di pepohonan.
Bulu binturong sendiri panjang dan kasar, dominan berwarna hitam pekat, terkadang dengan semburat abu-abu pada kepala dan bagian depan kaki. Telinganya ditandai dengan jambul bulu yang panjang, ciri khas yang membedakannya dari hewan sejenis seperti musang atau civet.
Ciri Fisik dan Anatomi Binturong
Terdapat sejumlah ciri fisik yang hanya bisa kita jumpai pada hewan binturong. Apa saja?
1. Bentuk Tubuh dan Bulu
Bulu binturong dikenal sangat khas, panjang dan kasar terutama di bagian punggungnya, memberikan tampilan yang sedikit kusut. Warna bulunya dominan hitam dengan variasi warna abu-abu atau kekuningan pada bagian tertentu seperti kepala dan kaki depan. Di sekitar telinga, binturong memiliki jumbai rambut yang panjang, fitur yang membedakannya dari palm-civet lain.
2. Ekor Prehensil yang Menjadi Kunci Mobilitas
Ekor binturong adalah salah satu keunikan terpentingnya. Ekor ini tebal di pangkal dan meruncing ke ujung, ditumbuhi rambut yang lebih panjang daripada bulu tubuhnya. Fungsi prehensil dari ekor ini memungkinkan binturong menggenggam cabang pohon, membantu keseimbangan dan mobilitas di hutan-hutan lebat tempat tinggalnya. Kemampuan ini sangat jarang ditemukan pada mamalia di Dunia Lama (Old World).
3. Gigi dan Sistem Pencernaan
Meski tergolong karnivora dalam keluarga civet, gigi binturong memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan palm-civet kecil lainnya. Ini menandakan bahwa binturong telah mengalami adaptasi khusus.
Beberapa individu bahkan ada yang kehilangan molar belakang atas dan premolar depan bawah. Struktur ini menunjukkan evolusi binturong menjadi makhluk yang sangat termodifikasi dari kelompok palm-civet.
Kebiasaan dan Perilaku Binturong
Binturong juga memiliki sejumlah kebiasaan dan perilaku khusus dalam kehidupan sehari-harinya.
1. Pola Hidup Arboreal dan Nocturnal
Habitat utama binturong adalah pepohonan dan mereka aktif pada malam hari (nokturnal). Binturong hidup dalam hutan lebat di wilayah tropis Asia Tenggara, di mana ia menghabiskan waktu bergerak di kanopi hutan dengan bantuan ekornya. Gerakannya cenderung lambat, tetapi sangat terampil dalam memanjat dan berpindah antar pohon.
2. Pola Makan Omnivora
Binturong memiliki pola makan yang beragam. Ia memakan buah-buahan, daun-daunan, serangga, ikan kecil, burung, mamalia kecil, dan bangkai hewan. Kemampuan untuk memakan berbagai jenis makanan ini menunjukkan fleksibilitas adaptasi dalam mencari sumber nutrisi di habitatnya.
3. Komunikasi dan Suara
Hewan ini dikenal mengeluarkan suara berupa deru rendah, dengusan, hingga geraman keras bila merasa terancam atau terganggu. Suara ini menjadi salah satu cara binturong berkomunikasi, meskipun karena sifatnya yang pemalu dan malam hari, mereka jarang terlihat oleh manusia.
4. Kebiasaan Sosial dan Penjinakan
Meski liar dan terkenal garang jika terancam, binturong yang diambil sejak muda dapat dijinakkan. Dalam kondisi ini, binturong bisa menjadi sangat ramah dan bahkan mengikuti pemiliknya seperti seekor anjing. Namun, pengetahuan tentang perkembangbiakan binturong di alam liar masih sangat terbatas.
Fakta Menarik tentang Binturong
Tahukah kamu, detikers, terdapat sejumlah fakta yang menarik dari hewan binturong. Yuk, simak!
1. Ekor Prehensil yang Langka dan Fungsional
Salah satu ciri paling unik dari binturong adalah ekornya yang prehensil. Ini berarti ekornya mampu menggenggam dan berfungsi seperti tangan kelima saat memanjat pohon. Keunikan ini sangat langka di antara mamalia plasenta di Dunia Lama, di mana primata adalah kelompok yang paling umum memiliki ekor prehensil.
Ekor binturong yang tebal di pangkal dan meruncing ke ujungnya membantu menjaga keseimbangan saat ia bergerak di kanopi hutan. Bahkan, anak binturong muda mampu menggantungkan seluruh tubuhnya hanya dengan ujung ekor, sebuah kemampuan yang luar biasa dan menunjukkan adaptasi sempurna terhadap kehidupan arboreal.
2. Aroma Khas yang Berfungsi sebagai Komunikasi
Binturong memiliki kelenjar bau yang terletak di dekat anus yang menghasilkan aroma sangat khas, yang sering dibandingkan dengan bau popcorn mentega atau tortilla bakar yang terbakar. Aroma ini bukan hanya bau biasa, tetapi berfungsi sebagai alat penting untuk menandai wilayah kekuasaannya dan berkomunikasi dengan binturong lain.
Dalam lingkungan hutan yang lebat dan gelap, bau ini membantu mereka mengenali keberadaan satu sama lain tanpa harus bertemu langsung. Cara ini membantu menghindari konfrontasi yang tidak perlu dan menjaga jarak antar individu.
3. Penampilan Anak Binturong yang Berbeda
Anak binturong pada masa awal kehidupannya memiliki pola bulu yang sangat berbeda dibandingkan dengan binturong dewasa. Saat masih muda, mereka memiliki corak berbintik atau belang-belang yang berfungsi sebagai kamuflase di habitat hutan, membantu mereka berbaur dengan lingkungan dan menghindari predator.
Seiring bertambahnya usia, pola ini hilang dan digantikan oleh bulu panjang yang kasar berwarna hitam pekat dengan semburat abu-abu atau kekuningan. Perubahan ini menandai transisi mereka dari fase rentan ke fase dewasa yang lebih kuat dan tangguh.
4. Pola Makan yang Sangat Fleksibel dan Omnivora
Binturong tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan saja. Mereka dikenal sebagai omnivora yang mampu mengkonsumsi berbagai jenis makanan, mulai dari buah-buahan, daun, serangga, mamalia kecil, burung, ikan, hingga bangkai.
Kebiasaan makan bangkai ini menunjukkan bahwa binturong memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pembersih alami yang membantu mengurai bangkai hewan. Fleksibilitas diet ini memungkinkan binturong bertahan hidup di berbagai kondisi hutan dan menghadapi perubahan ketersediaan makanan dengan baik.
5. Suara yang Unik
Meskipun memiliki penampilan yang menakutkan, binturong menggunakan berbagai suara untuk berkomunikasi. Suaranya berkisar dari deru rendah, dengusan, hingga geraman keras saat merasa terganggu atau terancam.
Suara ini memiliki fungsi penting dalam menjaga jarak dan menghindari konfrontasi langsung dengan hewan lain atau sesama binturong. Karena sifatnya yang nokturnal dan pemalu, suara menjadi alat komunikasi utama di lingkungan hutan yang gelap.
Jadi, sudah kenal apa itu binturong, bukan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat, detikers!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang