Sikap Kiai Sepuh NU Terkait Dinamika PBNU Usai Pertemuan di Tebuireng

Regional

Sikap Kiai Sepuh NU Terkait Dinamika PBNU Usai Pertemuan di Tebuireng

Enggran Eko Budiyanto - detikJogja
Sabtu, 06 Des 2025 20:06 WIB
Sikap Kiai Sepuh NU Terkait Dinamika PBNU Usai Pertemuan di Tebuireng
Juru Bicara Forum Kiai Sepuh NU Abdul Muid saat hendak menjelaskan isi pertemuan kiai sepuh dengan Gus Yahya di Tebuireng Jombang. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jogja -

Forum silaturahmi kiai sepuh NU dengan Mustasyar melakukan pertemuan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang. Forum ini juga memanggil Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.

Dilansir detikJatim, acara yang digelar sejak siang tadi pukul 12.30 WIB tuntas sekitar pukul 17.30 WIB. Sejumlah kiai yang hadir antara lain, mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar mansyur dan Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli.

Forum tertutup ini menyampaikan sikap terkait dua masalah termasuk dinamika di PBNU. Masalah pertama yakni terkait terjadinya bencana alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Forum Kiai Sepuh NU Abdul Muid mengatakan, Forum Sesepuh dan Mustasyar NU menyampaikan belasungkawa, serta mendoakan masyarakat yang terdampak bencana diberika kesabaran dan segera mendapatkan pertolongan.

ADVERTISEMENT

Kiai sepuh disebut meminta pemerintah untuk membantu secara maksimal masyarakat terdampak bencana di Sumatera dan Aceh. Pemerintah juga diminta mengantisipasi bencana serupa.

Termasuk menindak tegas pihak-pihak, baik individu maupun korporasi yang terbukti menyalahi aturan dalam mengeksploitasi sumber daya alam tanpa mempertimbangkan keseimbangan lingkungan.

"Forum juga mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk saling bahu membahu serta terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana," terangnya saat jumpa pers di Ponpes Tebuireng, Sabtu (6/12/2025).

Soal Dinamika PBNU

Terkait dinamika di tubuh PBNU, Abdul Muid menyampaikan, Forum Kiai Sepuh berpandangan bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART.

Namun, para kiai sepuh juga melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.

"Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal demi menjaga kewibawaan jam'iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa," jelas Muid membacakan hasil kesimpulan Forum Kiai Sepuh dan Mustasyar.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads