Postingan berupa video bernarasi warga menyegel Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul atas dugaan penyelewengan dana desa ramai di media sosial (Medsos). Karang Taruna Ngunut menyebut semua itu atas temuan bukti transaksi perangkat Kalurahan yang janggal.
"Warga Kalurahan Ngunut playen menyegel balai Kalurahan terkait dugaan penyelewengan dana desa.jumat (5/12/2025) malam," kata akun Instagram @ceritagunungkidul seperti dilihat detikJogja hari ini.
Wakil Ketua Karang Taruna Ngunut, Ahmad Fatoni membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut masyarakat menemukan adanya kejanggalan dalam pengelolaan anggaran Kalurahan Ngunut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setiap anggaran-anggaran yang dikelola pemerintah Kalurahan itu kan setiap tahun kita selalu kawal. Pasti selalu ada, hal-hal yang, program-program yang tidak terlaksana dan anggarannya tidak jelas," katanya kepada detikJogja, Sabtu (6/12/2025) malam.
Namun, temuan tahun ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, pihaknya mencari bukti transaksi berupa rekening koran milik Kalurahan Ngunut.
"Nah, dalam hal ini lebih parah lagi, sampai kita cari datanya seperti rekening koran punya Kalurahan dan memang terjadi transaksi yang janggal. Anggaran juga tinggal Rp 57 ribu rupiah dengan program-program yang belum terlaksana masih banyak sekali," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jumat (5/12) pukul 18.30 WIB par pemuda dan perwakilan warga mendatangi kantor Kalurahan Ngunut. Setelah berkumpul, mereka melakukan diskusi terkait adanya dugaan penyelewengan dana desa.
"Karena itu dengan berbagai pertimbangan pemuda bersama tokoh-tokoh masyarakat yang hadir malam tadi akhirnya memutuskan kantor Kalurahan disegel. Lalu kita bentuk tim untuk menuntaskan permasalahan ini, khususnya terkait kinerja pamong yang tidak baik," ucapnya.
Terkait siapa yang diduga menjadi pelaku penyelewengan dana desa, Ahmad menyebut salah satu perangkat Kalurahan.
"Dugaan kami dari perangkatnya, khususnya bendahara. Karena uang masuk dan keluar atas nama bendahara tersebut," katanya.
Bahkan, untuk meminta kepastian pihaknya akan menggelar aksi damai hari Senin (8/12). Oleh sebab itu hingga saat ini para pemuda dan perwakilan masyarakat masih menyegel Kantor Kalurahan Ngunut.
"Masih (disegel), nanti dibuka setelah keputusan terkait tuntutan kami, karena Senin rencananya akan ada aksi damai di Kantor Kalurahan," katanya.
Sementara itu, Lurah Ngunut, Iswanto Hadi, mengatakan tuduhan masyarakat terkait penyelewengan dana desa masih perlu pembuktian. Menurutnya, Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul akan ikut menangani dugaan tersebut hari Senin (8/12).
"Jadi begini, ini kan baru dugaan, dan hari Senin Inspektorat Daerah mau masuk. Sehingga nanti hasilnya kami menunggu dari inspektorat," katanya kepada detikJogja malam ini.
Di sisi lain, Iswanto menyebut bahwa penyegelan Kantor Kalurahan tidak akan mempengaruhi layanan kepada masyarakat. Sehingga hari Senin Kantor Kalurahan tetap membuka pelayanan terhadap masyarakat.
"Masih tetap berjalan, kasihan masyarakat kalau layanan di Kalurahan tutup," ujarnya secara singkat.
(afn/afn)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Mayat Pemerkosa Diseret Pakai Motor, Camat: Saya Lihat di Foto Dicabik Badannya