Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 7 Mei 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Peringatan dan Rekonsiliasi Perang Dunia II. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air memperingati Hari Perjanjian Roem Royen pada 7 Mei. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 7 Mei 2025 adalah hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Rabu Pahing, 9 Selo 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 9 Dzulqaidah 1446 H.
Lantas, tanggal 7 Mei 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 7 Mei 2025 Memperingati Hari Apa?
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 7 Mei 2025 seperti Peringatan dan Rekonsiliasi Perang Dunia II hingga Hari Perjanjian Roem Royen. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Peringatan dan Rekonsiliasi Perang Dunia II
Tanggal 7 Mei berada di antara dua hari penting dalam sejarah dunia, yaitu 8 dan 9 Mei, yang dikenal sebagai Momen Peringatan dan Rekonsiliasi bagi Mereka yang Kehilangan Nyawa dalam Perang Dunia II. Dua hari ini digunakan untuk mengenang pengorbanan luar biasa para korban, baik militer maupun sipil, selama konflik global tersebut.
Peringatan ini tidak hanya dilakukan oleh negara-negara besar yang terlibat langsung dalam Perang Dunia II, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa, tetapi juga oleh masyarakat sipil di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk merenungi dampak besar perang dan pentingnya menjaga perdamaian antarmanusia.
Sebagian besar perayaan berbentuk reflektif. Orang-orang membaca kisah sejarah, mengunjungi monumen peringatan, dan mengikuti siaran dokumenter atau diskusi publik. Hari ini menjadi momen penting untuk belajar dari masa lalu agar tragedi serupa tidak terulang.
2. Hari Eropa
Hari Eropa diperingati setiap tanggal 9 Mei, tetapi perayaannya sering dimulai sejak tanggal-tanggal sebelumnya, termasuk 7 Mei. Ini adalah waktu bagi negara-negara anggota Uni Eropa untuk merayakan perdamaian dan persatuan di benua tersebut.
Perayaan ini diselenggarakan oleh 27 negara anggota Uni Eropa, tetapi tak terbatas hanya pada wilayah tersebut. Banyak negara lain ikut menyelenggarakan acara yang menyoroti sejarah, budaya, dan kontribusi Eropa terhadap dunia. Bahasa, kuliner, musik, dan karya sastra Eropa ikut ditampilkan dalam berbagai kegiatan.
Biasanya, masyarakat mengikuti konser, pameran seni, atau debat publik yang membahas identitas Eropa modern. Hari ini juga menjadi sarana edukasi, terutama di sekolah-sekolah, untuk mengenalkan generasi muda pada pentingnya kerja sama antarbangsa.
3. Hari Tanaman Karnivora Sedunia
Tanaman yang memangsa serangga mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tetapi mereka benar-benar ada. Hari Tanaman Karnivora Sedunia dirayakan setiap Rabu pertama di bulan Mei, dan pada tahun 2025 jatuh pada tanggal 7 Mei.
Diciptakan oleh Krzysztof Banas dan didukung oleh International Carnivorous Plant Society (ICPS), hari ini bertujuan memperkenalkan keunikan tanaman karnivora kepada publik. Lebih dari 700 spesies tanaman pemakan serangga hidup di berbagai habitat, dari rawa hingga gurun.
Para penggemar botani, pelajar, dan peneliti ikut merayakan dengan berbagai cara. Mereka mengadakan seminar daring, berbagi fakta menarik di media sosial, bahkan menonton film bertema tanaman karnivora seperti Little Shop of Horrors. Tujuan utamanya adalah menyebarkan kesadaran dan rasa kagum terhadap keanekaragaman hayati yang luar biasa ini.
4. Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih merupakan jenis kanker ke-10 yang paling umum di dunia. Setiap tahun, Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih diperingati pada 7 Mei untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan penanganannya.
Peringatan ini sangat penting bagi pasien, keluarga, dan tenaga medis. Banyak rumah sakit, organisasi kesehatan, dan komunitas mengadakan kampanye edukatif seputar tanda-tanda awal kanker ini, seperti darah dalam urin dan kesulitan buang air kecil. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa, dan hari ini menjadi pengingat akan hal itu.
Cara memperingatinya beragam. Ada yang mengikuti webinar kesehatan, berbagi pengalaman pribadi di media sosial, atau berdonasi untuk riset medis. Kesadaran publik sangat diperlukan agar lebih banyak orang melakukan pemeriksaan dini secara berkala.
5. Hari Skala Angin Beaufort
Skala Beaufort mungkin terdengar teknis, tetapi sangat berperan dalam dunia pelayaran dan meteorologi. Hari Skala Angin Beaufort, yang diperingati pada 7 Mei, merupakan penghormatan kepada Sir Francis Beaufort, penemu skala ini.
Sir Francis Beaufort adalah perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang menciptakan sistem sederhana untuk mengukur kekuatan angin tanpa alat khusus. Skala ini dimulai dari angka nol untuk kondisi tenang, hingga angka dua belas untuk badai dahsyat. Temuannya telah digunakan lebih dari satu abad dan masih relevan hingga kini, terutama dalam navigasi laut.
Para pelaut, pengamat cuaca, dan pecinta sejarah kelautan mengenang warisan Beaufort dengan membaca ulang sejarahnya atau mempelajari bagaimana skala ini bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Hari ini juga menjadi kesempatan untuk mengapresiasi kontribusi ilmuwan dalam meningkatkan keselamatan di laut.
6. Hari Perjanjian Roem Royen
Setiap tanggal 7 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Perjanjian Roem-Royen, sebuah tonggak penting dalam diplomasi kemerdekaan Indonesia. Dikutip dari Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia SMA Kelas XI yang disusun Alin Rizkiyan Putra, perjanjian ini menandai kesediaan Republik Indonesia untuk menghentikan perang gerilya dan membuka jalan menuju pengakuan kedaulatan secara penuh oleh Belanda.
Perjanjian ini dicapai setelah serangkaian perundingan yang alot antara delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda yang dipimpin oleh Dr. Van Royen, di bawah pengawasan Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI). Hasil kesepakatan yang ditandatangani pada 7 Mei 1949 itu dikenal sebagai Roem-Royen Statement, dan menjadi dasar penting bagi digelarnya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Dengan penandatanganan perjanjian ini, Belanda mulai menunjukkan pengakuan terhadap eksistensi Republik Indonesia. Pemerintahan RI pun dipulihkan ke Yogyakarta, membuka jalan bagi perjuangan diplomatik selanjutnya. Hari ini dikenang sebagai simbol kemenangan diplomasi dan komitmen untuk menyelesaikan konflik melalui dialog.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 7 Mei 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang