Kenapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci? Ini Sejarah dan Filosofinya

Kenapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci? Ini Sejarah dan Filosofinya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 19 Apr 2025 12:36 WIB
Ilustrasi Paskah
Ilustrasi Paskah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko)
Jogja -

Paskah merupakan salah satu hari raya terpenting dalam agama Kristiani. Hari ini diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus setelah wafat di kayu salib. Menjelang Paskah, kita akan kerap menjumpai ornamen berupa telur dan kelinci. Apakah kamu tahu kenapa Paskah identik dengan telur dan kelinci, detikers?

Meski keduanya tidak disebutkan dalam Alkitab, simbol telur dan kelinci telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Paskah di banyak belahan dunia. Sama halnya dengan Hari Raya Natal yang identik dengan pohon cemara.

Lantas, bagaimana sejarah dan makna di balik dua simbol ini? Mari kita telusuri asal-usulnya melalui dua bagian utama: asal-usul telur Paskah dan asal-usul kelinci Paskah, berdasarkan informasi dari berbagai sumber seperti laman History, BBC, dan Good Housekeeping.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

1. Sejarah dan Filosofi Telur Paskah

Telur telah lama menjadi simbol kehidupan baru dan kesuburan dalam berbagai tradisi kuno. Menurut History, sebelum dikaitkan dengan Paskah dalam tradisi Kristen, telur sebenarnya merupakan bagian dari perayaan pagan di musim semi yang merayakan kebangkitan alam setelah musim dingin yang panjang.

Telur dipandang sebagai lambang kelahiran dan awal kehidupan baru. Dalam perspektif Kristen, telur Paskah kemudian ditafsirkan sebagai simbol kebangkitan Kristus, yang bangkit dari kematian layaknya anak ayam yang keluar dari cangkang telur.

ADVERTISEMENT

BBC menjelaskan bahwa pada masa lalu, gereja melarang konsumsi telur selama masa Prapaskah atau Pekan Suci. Maka, telur-telur yang dikumpulkan selama masa itu akan dihias dan dijadikan hadiah pada hari Paskah sebagai bagian dari perayaan.

Tradisi ini akhirnya berkembang menjadi kebiasaan menghias dan menyembunyikan telur, yang kemudian dikenal sebagai Easter egg hunt. Seiring waktu, tradisi ini juga mengalami berbagai adaptasi modern. Masih dari BBC, disebutkan bahwa masyarakat Victoria di Inggris mulai mengemas hadiah Paskah dalam telur karton berlapis satin, yang menjadi cikal bakal telur Paskah modern.

Sementara itu, Good Housekeeping mencatat bahwa telur Paskah dari cokelat pertama kali muncul di Prancis dan Jerman pada abad ke-19. Meskipun awalnya keras dan pahit, perkembangan teknik pengolahan cokelat membuatnya menjadi lebih lembut dan populer seperti yang kita nikmati saat ini.

2. Asal-Usul Kelinci Paskah

Jika telur melambangkan kehidupan baru, maka kelinci yang merupakan hewan dengan tingkat reproduksinya yang tinggi juga menjadi simbol kesuburan serupa. Menurut Good Housekeeping, kisah tentang kelinci Paskah berakar pada tradisi pagan kuno yang merayakan festival musim semi untuk menghormati dewi kesuburan dan musim semi bernama Eostre.

Hewan yang dikaitkan dengan Eostre adalah kelinci, yang kemudian menjadi simbol utama dalam perayaan tersebut. Dikutip dari History, kelinci Paskah mulai dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1700-an.

Tepatnya ketika para imigran Jerman membawa tradisi tentang Osterhase atau Oschter Haws, yaitu seekor kelinci yang konon dapat bertelur. Anak-anak Jerman di Pennsylvania membuat sarang kecil agar kelinci tersebut bisa meletakkan telur berwarna sebagai hadiah.

Lambat laun, tradisi ini menyebar ke seluruh negeri dan berkembang. Nests digantikan dengan keranjang, dan hadiah dari kelinci tidak lagi terbatas pada telur, tetapi juga termasuk cokelat, permen, dan mainan.

Kebiasaan ini bahkan menyerupai tradisi lain seperti Sinterklas saat Natal, di mana anak-anak juga menantikan hadiah dari sosok ikonik. Menurut Good Housekeeping, saat ini kelinci Paskah digambarkan sebagai kelinci putih berbulu lembut dengan telinga panjang dan sering kali memakai pakaian manusia yang cerah.

Ia muncul di parade, pusat perbelanjaan, atau acara keluarga sambil membawa keranjang berisi permen dan hadiah. Bahkan, ada situs dan aplikasi yang memungkinkan anak-anak 'melacak' pergerakan kelinci Paskah, mirip seperti pelacakan perjalanan Sinterklas.

Menariknya, tidak semua negara mengenal kelinci sebagai pembawa telur Paskah. History mencatat bahwa di beberapa bagian Jerman, hewan seperti rubah atau ayam jantan juga dipercaya membawa telur. Di Australia, hewan khas yang digunakan adalah Easter Bilby, sementara di Swiss, burung cuckoo dipercaya sebagai pembawa hadiah Paskah.

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai asal-usul telur dan kelinci yang identik dengan Paskah. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads