Momen liburan sejumlah wisatawan di Jalan Malioboro, Kota Jogja, terganggu. Pasalnya, pengunjung mencium bau pesing.
Peristiwa itu viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @merapi_uncover. "Min, Ngurut dari depan toko Ramai sampai Mutiara hotel sepanjang jalan bau pesing sangat mengganggu," tulis keterangan dalam unggahan tersebut dilihat detikJogja, Selasa (8/4).
Saat didatangi, tercium aroma tidak sedap di beberapa titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aroma kurang sedap ini semakin jelas tercium di batas antara pedestrian dan jalan raya, terutama di titik parkir andong. Selain itu, juga tercium aroma tidak sedap di belakang halte TransJogja dekat Hotel Mutiara.
"Di beberapa titik gitu ya memang ada bau pesing, tapi kayak bau kencing kuda itu lho. Nek (kalau) bau pesing lainnya juga ada tapi tidak begitu menyengat," jelas salah seorang wisatawan, Agung saat dijumpai di sekitar simpang Pajeksan, Selasa (8/4) siang.
![]() |
Walkot Hasto Sebut Bau Kencing Kuda
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, merespons soal viralnya bau pesing tersebut. Ia menerangkan bau itu berasal dari pipis kuda.
"Ternyata itu bukan kencingnya manusia ya tapi kencingnya jaran (kuda andong) gitu ya. Tadi saya udah, oh ternyata ini kencingnya jaran," jelas Hasto saat ditemui di gedung DPRD Kota Jogja, Rabu (9/4).
Dalam pandangannya, penyebab munculnya bau pesing karena tempat kotoran kuda yang dinilai terlalu kecil. Sehingga, kotoran yang tercampur air kencing kuda masih tercecer sepanjang jalan.
"Tadi saya udah dikirimin foto-fotonya itu. Tadah tahinya jaran (tempat kotoran kuda) kayak apa lho. Pantesan wong mempret-mempret (berceceran) kok, saya bilang. Masih banyak mempret-mempret. Jadi tahi jarannya itu mempret-mempret itu di beberapa titik," paparnya.
Usulkan Popok Kuda
Hasto melanjutkan dirinya meminta pihak terkait mengkaji lagi tempat tadah kotoran kuda itu. Termasuk kemungkinan menggunakan popok untuk kuda.
"Makanya itu harus kita anu betul. Kalau perlu gimana ya, ada pampers kuda atau nggak," ungkap Hasto.
"Itu yang saya pikirkan, bagaimana saya bisa memikirkan jaran ini tidak BAB pampersnya jaran itu tidak mempret-mempret lah. Saya mikirkan bagaimana pampers jaran di andong, di Malioboro ini penting ternyata," imbuhnya.
Namun menurut Hasto, popok kuda hanya efektif pada kuda betina. Sedangkan untuk kuda jantan, ia mengaku masih belum menemukan cara yang efektif agar kencingnya tidak menyembur ke mana-mana.
"Nanti perlu didata itu berapa yang jantan dan betina lah. Jadi mungkin salah satu solusi ya. Jantan ini susah kontrolnya, kalau menurut saya ya mungkin lebih mudah kontrol yang betina itu," ujarnya.
"Jantan memang kan ke depan kencingnya, itu kan mesti mancur ke depan, ya pesing lah," tutur Hasto.
Respons paguyuban andong Jogja bisa dibaca di halaman berikut:
Bantahan Paguyuban Andong Jogja
Ketua Paguyuban Andong Jogja, Purwanto, saat dimintai konfirmasi mengaku keberatan dengan tudingan yang disematkan kepada pihaknya. Dia menjelaskan bau pesing juga tercium di belakang halte TransJogja.
"Kemarin juga ditanya UPT, kenapa pesing, ya itu kan ada pesing di belakang halte. Kalau kuda kan nggak mungkin di belakang halte kan ya," kata Purwanto saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4/2025).
"Dan saya juga tidak melempar tanggung jawab. Ya dilihat sendiri, coba dilihat siapa saja yang kencing terus yang di halte itu, bisa dicek sendiri," sambungnya.
Dia menegaskan paguyubannya punya aturan di mana setiap andong wajib membawa pewangi dan air. Di tempat parkir andong juga disediakan keran air untuk membilas kotoran kuda.
"Pertanggungjawabannya semua andong wajib membawa pewangi dan air untuk menyemprot itu. Kalau kencing di Malioboro pun dari Pemkot sudah menyiapkan keran air untuk nyemprot. Sudah ada di setiap cekungan milik andong itu, pasti sudah ada kerannya itu," paparnya.
Selain itu, Purwanto mengungkapkan paguyuban juga rutin melakukan kerja bakti bersih-bersih kawasan Malioboro.
"Kita sudah mengadakan kerja bakti, sebelum dari UPT itu mengeluarkan kerja bakti Selasa Wage, kita tiap minggu kerja bakti disemprot minyak wangi begitu. Kita tidak akan menyalahkan orang lain," kata Purwanto.
![]() |
Pemkot Jogja Jelaskan SOP Tangani Kotoran Kuda
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya atau UPT Malioboro, Ekwanto, berkata ada aturan yang disepakati pemkot dan paguyuban andong.
"Andong juga sudah (ada SOP). SOP-nya itu ketika andong pipis langsung disiram, bahkan kami minta untuk diparfum," ungkap Ekwanto saat dihubungi, Selasa (8/4).
"Misalnya (kuda) BAB di jalan itu yang membersihkan (kusir) yang di belakangnya itu sudah otomatis. Kan ndak mungkin dia bawa penumpang jalan, terus (kudanya) BAB, terus berhenti, otomatis yang di belakangnya secara sukarela membersihkan kotoran," imbuhnya.
Bahkan menurut Ekwanto, juga ada sanksi bagi kusir yang tidak menaati SOP itu. Sanksi sendiri juga diatur oleh Paguyuban andong Jogja sendiri.
"Oh ada sanksinya, dari mereka sendiri, (sanksinya) tidak boleh melewati Malioboro, itu kesepakatan mereka sendiri, sanksi sosial lah," ujar Ekwanto.
Simak Video "Video detikJateng-Jogja Awards: Anugerah Inovasi Program Pembangunan Terpuji"
[Gambas:Video 20detik]
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas