Priguna Anugerah P alias PAP (31), peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) ditangkap karena melakukan pelecehan seksual kepada tiga orang di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Polisi mengungkap pelaku punya kesenangan melihat orang tak sadarkan diri.
Dilansir detikJabar, dua dari tiga korban yang dilecehkan merupakan pasien. Sementara satu orang lainnya adalah anak pasien.
Pendamping pasien yang diketahui berinisial F (21) sudah melaporkan pemerkosaan yang dia alami ke Polda Jabar. Adapun dua korban lainnya belum melapor secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, menuturkan dari pemeriksaan sementara, Priguna diduga punya kelainan seksual. Dia disebut punya fetish orang pingsan.
"Fantasinya senang (lihat) yang pingsan saja," kata Surawan dihubungi via sambungan telepon, Kamis (10/5/2025).
Surawan menerangkan pemeriksaan terhadap residen anestesi di RSHS itu masih terus dilakukan untuk pendalaman lanjutan. Kepolisian juga bakal menggandeng ahli psikologi dan forensik untuk memperkuat adanya dugaan penyimpangan seksual pada diri pelaku.
"Dari pemeriksaan beberapa hari ini pelaku mengalami kelainan seksual," ujarnya.
"Hasil pemeriksaan ini akan diperkuat dari ahli psikologi dan forensik, sehingga menguatkan adanya perilaku kelainan seksual," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, tersangka meminta korban untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung pada Tanggal 18 Maret 2025 pada pukul 01.00 WIB.
Setelah sampai di Gedung MCHC tersangka meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau, lalu diminta untuk melepas baju dan celananya. Pada saat itu tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.
"Kemudian tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus, setelah itu tersangka menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri," ungkapnya.
Menyadari ada hal janggal yang dialami, korban pun menceritakan kejadian ini kepada ibunya. "Lalu korban bercerita kepada ibunya bahwa tersangka mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam infus yang membuat korban tidak sadarkan diri dan kemudian saat korban buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," pungkasnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas