Habis Rp 5,5 M buat Besarkan Payudara, Dada Wanita Ini Malah Sampai Perut

Internasional

Habis Rp 5,5 M buat Besarkan Payudara, Dada Wanita Ini Malah Sampai Perut

Mohammad Abduh - detikJogja
Kamis, 27 Mar 2025 13:29 WIB
Ilustrasi Mengecilkan Payudara
Ilustrasi membesarkan payudara. Foto: Getty Images/iStockphoto/mheim3011
Jogja -

Bermaksud mendapatkan payudara yang indah, seorang wanita di China menghabiskan banyak uang untuk operasi plastik (oplas). Nahas, prosedurnya tak berhasil karena implan yang disuntikkan terdapat DNA sapi.

Dikutip dari South China Morning Post, dilansir Wolipop, Kamis (27/3/2025), perempuan dengan nama Lingling itu merogoh kocek hampir 2,4 juta yuan atau sekitar Rp 5,5 miliar, untuk implan dada. Namun bukannya mendapat payudara yang indah, dia jadi korban penipuan dan mengalami kecacatan pada bentuk tubuhnya.

Semua berawal pada 2017. Saat itu, Lingling tertarik pada prosedur pembesaran payudara yang dipromosikan sebuah salon kecantikan di Jiangxi. Salon itu mengklaim bekerja sama dengan sebuah klinik yang bisa mengekstrak dan mengkultivasi kolagen pasien sebelum menyuntikkannya ke buah dada pasien untuk menciptakan hasil "berasal dari tubuh sendiri dan digunakan sendiri" tanpa risiko penolakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada September 2017, Lingling didampingi pemilik salon kecantikan mengunjungi klinik bernama Beijing Creating Medical Cosmetic Clinic. Kepala ahli bedah klinik itu, Bai Jin, meyakinkan korban jika prosedur yang akan dijalaninya aman.

Lingling pun menjalani operasi pembesaran payudara di klinik itu. Namun usai operasi, dia mengalami rasa sakit sekaligus sensasi benda asing di dadanya. Dalam enam tahun berikutnya, dia sudah menjalani sembilan operasi, termasuk pemasangan dan perbaikan implan, dengan total biaya 2,39 juta yuan. Pada tahun 2023, Lingling mengungkapkan dia menemukan kebocoran dan deformasi pada implan payudaranya.

ADVERTISEMENT

"Ada dua benjolan di dada saya yang sampai ke perut," katanya.

Ia lantas meminta klinik di Beijing tersebut untuk melakukan operasi korektif atau memperbaiki payudaranya. Namun, klinik itu malah memintanya membuat laporan medis.

Pada Oktober 2024, Lingling pergi ke sebuah rumah sakit di Shanghai untuk mengangkat dan menguji implan payudaranya tersebut. Selama prosedur, dokter menemukan jika bahan yang disuntikkan ke implan payudaranya telah menyebabkan kerusakan tubuhnya. Investigasi kemudian mengungkapkan adanya DNA hewan dari rusa besar dan sapi ditemukan dalam implan tersebut.

Sebuah lembaga medis yang berwenang mengklasifikasikan deformitas payudara Lingling sebagai kecacatan parah yang menyebabkan rasa sakit fisik serta psikologis yang signifikan.

Seorang pakar industri kecantikan dari Jiangxi, Fu, kepada Jiangxi Television mengatakan jika pasien sebelumnya juga menguji implan mereka. Terungkap, ada DNA dari unta, kelelawar, bahkan gorila.

"Bahan non-manusia ini dapat menyebabkan reaksi buruk, seperti penolakan sistem imun," jelas Fu.

Karena merasa ditipu dan berdampak adanya cacat pada buah dadanya, Lingling berusaha meminta kompensasi pada klinik dan salon yang dulu didatanginya. Namun, saat dia datang, klinik dan salon kecantikan tersebut telah tutup.

Sementara Beijing Creating Medical Clinic, tempatnya melakukan operasi payudara, telah dicabut izinnya. Klinik tersebut terlibat dalam 398 sengketa malapraktik medis. Kepala ahli bedahnya, Bai, juga tidak terdaftar di otoritas medis.

Pada 1 Maret, Lingling melaporkan kasus ini ke Komisi Kesehatan Kota Beijing. Namun, karena kasusnya tersebut melibatkan institusi yang telah ditutup, ia sulit mendapatkan keadilan.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads