Kematian Mahasiswa dengan Leher Terjerat di Sleman Masih Misterius

Kematian Mahasiswa dengan Leher Terjerat di Sleman Masih Misterius

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 26 Mar 2025 14:42 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Sleman -

Polisi masih berupaya mengungkap penyebab kematian pemuda asal Kapanewon Cangkringan, Sleman, bernama Ammar Arrafi WS (21) yang mayatnya ditemukan di dalam rumah dalam kondisi leher terjerat tali. Hingga saat ini penyebab kematian korban masih misterius.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, mengatakan pihaknya sudah memeriksa sekitar 10 orang saksi. Mulai dari tetangga hingga teman-teman korban.

"Udah kita lakukan pemeriksaan terhadap banyak saksi, kepada orang di sekitar (rumah korban), kawan-kawan korban," kata Adrian saat dihubungi wartawan, Rabu (26/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, dari pemeriksaan saksi menyatakan ada satu orang yang berada di sekitar rumah korban yang dicurigai sebagai terduga pelaku. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, semua alibi yang disampaikan yang bersangkutan masih sesuai.

"Adapun saksi-saksi yang sudah kita periksa (bilang) ada orang yang melintas saat malam (kejadian) dan itu sudah kita lakukan pemeriksaan (terhadap orang tersebut) dan alibi dia masih sesuai dengan keterangan," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, polisi menyebut ada kejanggalan dalam peristiwa ini. Contohnya, lanjut dia, lokasi kejadian 'bersih' layaknya rumah kebanyakan dan tidak ada barang yang hilang. Selain itu, yang membuat polisi kesulitan mengungkap kasus ini juga karena kasus dilaporkan saat mayat sudah dibawa ke rumah sakit.

"Ada kejanggalan, maksudnya di situ TKP bersih sekali. Maksudnya sewajarnya rumah itu. Piring itu nggak ada yang pecah. (Lalu) Posisinya (mayat korban) yang tahu itu cuma ibunya korban, dan posisinya kita nggak ada yang tahu posisinya mayat, karena sudah dibawa ke rumah sakit baru telpon teman-teman polsek," ujarnya.

"TKP sudah berubah, nggak ada yang hilang, di situ ada uang juga masih ada, dan di meja dapur banyak uang kembalian juga masih ada," imbuh dia.

Oleh karena itu, polisi kembali meminta keterangan ibu korban. Di samping itu, dengan kondisi TKP yang 'bersih' ada kemungkinan juga bahwa korban bunuh diri.

"Belum ada kesimpulan, pembunuhan atau bunuh diri, kita lagi selidiki kemungkinan-kemungkinannya," pungkas dia.

Sebelumnya, seorang pemuda bernama Ammar Arrafi WS (21) warga Wukirsari, Cangkringan, Sleman ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar. Kasus tersebut saat ini telah ditangani jajaran kepolisian.

Kapolsek Cangkringan, AKP Suwanto, mengatakan kejadian itu diketahui pada Kamis (20/3) malam. Ammar ditemukan meninggal di dalam rumah.

"Ditemukan korban meninggal dunia dengan tidak wajar. Diketahui Kamis (20/3) sekira pukul 20.30 WIB di rumah korban, Wukirsari, Cangkringan," kata Suwanto saat dihubungi wartawan, Jumat (21/3).

Suwanto bilang, sebelum ditemukan tak bernyawa, korban ditinggal sang ibu yang keluar menjemput adiknya. Sementara saat kejadian, ayah korban masih belum pulang dari bekerja.

"Jadi jam 18.25 WIB, pelapor yang mana merupakan ibu korban meninggalkan rumah untuk menjemput adik korban di rumah makan. Korban berada di rumah sendiri," ujarnya.

Setibanya di rumah, ibu korban melihat Ammar sudah dalam keadaan telungkup. Panik, dia lalu meminta bantuan tetangga untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Pada saat menuju ruang makan melihat korban dalam keadaan telungkup karena tidak kuat mengangkat, pelapor meminta bantuan tetangga dan membawa korban ke RS. Di sana dicek korban dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Suwanto mengatakan, saat ditemukan terdapat jerat tali di leher korban yang merupakan mahasiswa di salah satu kampus negeri di Sleman. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi.

"Diketemukan orang tuanya dalam keadaan tengkurap dan terdapat jeratan tali di lehernya," jelas dia.




(aku/apl)

Hide Ads