Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul memperkirakan mobilitas pemudik di Bumi Projotamansari saat Lebaran mencapai jutaan orang. Dishub pun melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin), salah satunya melarang kendaraan besar lewat jalur Cinomati.
Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi mengatakan prediksi kendaraan bermotor yang masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di momen libur lebaran mencapai 1,4 juta unit. Dari jumlah itu, Singgih memperkirakan 726 ribu di antaranya akan masuk ke Bantul.
"Sehingga mobilitas pemudik diperkirakan mencapai dua juta orang yang masuk ke Bantul dengan asumsi satu kendaraan tiga orang. Jadi mobilitas yang terjadi sekitar dua juta orang yang masuk ke Bantul," katanya kepada wartawan di Bantul, Selasa (25/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dishub bersama Polri dan TNI telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalin. Antara lain rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan macet seperti menuju Pantai Parangtritis.
"Untuk ke Pantai Parangtritis rekayasa mulai di Sempalan Pundong dan arah keluar dilewatkan searah melalui JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan) dan itu situasional kalau arus lalin padat," ucapnya.
Sebagai antisipasi, dari Jembatan Kretek 1 sampai TPR Parangtritis, Dishub Bantul telah melakukan pemisahan jalur. Adapun caranya dengan memasang water barrier.
"Dan di kawasan Mangunan jalur bus wisata ke kawasan Patuk, Gunungkidul, hanya boleh sampai wisata Watu Goyang. Setelah itu bus wisata diminta putar balik," lanjut Singgih.
Selanjutnya, untuk jalur Cinomati akan ditutup khusus kendaraan besar seperti bus dan truk. Nanti akan ada relawan dan unsur masyarakat mulai 29 Maret sampai 7 April akan standby di Cinomati.
"Semua itu sebagai upaya mengkondisikan Jalan Cinomati agar benar-benar tidak dilewati kendaraan besar," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Saryadi menyatakan bersyukur dengan batalnya uji coba fungsional Jembatan Pandansimo, Srandakan. Pasalnya arah wisatawan masih dari utara atau Jalan Parangtritis, namun untuk kunjungan wisata Saryadi tidak mentargetkan.
"Tahun lalu ada 174 ribu wisatawan saat libur lebaran, jadi untuk tahun ini sampai angka yang sama kami sudah bersyukur," ucapnya.
Semua itu, kata Saryadi, karena larangan study tour dari provinsi Jawa Barat. Selain itu, Saryadi menilai kondisi ekonomi yang lesu juga membuat kebutuhan masyarakat untuk berwisata jadi menurun.
"Dua faktor itu sangat berdampak bagi sektor pariwisata Bantul," ujarnya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas