Warga mengungkapkan aktivitas terakhir di ladang tebu lokasi penemuan kerangka manusia di Kaligondang, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul. Disebutkan pada Februari ada pekerjaan di ladang.
Warga Kaligondang, Subali (44) awalnya menceritakan, sebelum penemuan kerangka manusia pada Senin (17/3) lalu, tidak mengetahui adanya aktivitas mencolok di ladang tebu. Hal itu karena ladang tebu tersebut jauh dari permukiman.
"Jarak 200-300 meter baru ada pemukiman dan orang sini tidak mungkin lewat dari utara karena jalannya sempit. Jadi kalau ditanya ada tidak aktivitas apa gitu sebelum kejadian ya tidak tahu," kata Subali kepada wartawan di Kaligondang, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lanjut Subali, setiap satu bulan sekali para pekerja melakukan perawatan dan penggarapan ladang tebu. Menurutnya, para pekerja terakhir datang pada Februari.
"Februari itu ada yang kerja di sana, sebulan dari jarak ini (penemuan kerangka manusia) ada pekerja yang menggarap tebu. Nah, kalau diperkirakan kerangka itu meninggal dunia 2-3 bulan lalu ya seharusnya ketemu bulan Februari kan," ujarnya.
Lebih lanjut, Subali menyebut jika mungkin saja mayat lebih cepat menjadi kerangka karena faktor hewan liar. Mengingat di sekitar ladang tebu itu banyak sekali biawak berukuran besar.
"Tapi mungkin jadi kerangka karena dimakan biawak, karena di situ banyak biawak besar-besar," ucapnya.
Warga Kaligondang lainnya, Boniran (50) mengungkapkan, bahwa terakhir kali melihat pekerja datang ke ladang tebu sebelum Ramadan. Saat itu para pekerja membersihkan daun kering pada tebu.
"Pekerja terakhir ke ladang sebelum puasa, saat itu mereka mengikat tebu khususnya daun yang kering-kering itu. Lalu sepekan mau dipupuk ada berita seperti itu," katanya.
Namun kembali lagi, apabila saat itu tidak ditemukan kerangka manusia, kemungkinan ada faktor lain yang mempercepat mayat berubah menjadi kerangka.
"Tapi itu (mayat) bisa jadi kerangka mungkin karena dimakan biawak. Karena memang banyak biawak di sekitar ladang tebu itu, wong saya pernah menangkap yang seukuran paha orang dewasa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja menemukan kerangka manusia ketika hendak memberi pupuk di ladang tebu Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Senin (17/3). Polisi dan petugas medis telah mendatangi TKP, hasilnya untuk identitas kerangka belum diketahui namun jenis kelaminnya perempuan.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, bahwa kejadian bermula saat Ngatinem (62) ke ladang tebu untuk melakukan pemupukan sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, Ngatinem mendapati benda menyerupai tulang berserakan di ladang tersebut.
"Nah, setelah didekati ternyata ada tengkorak manusia juga, dan di dekatnya ada tulang-tulang yang berserakan juga," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (17/3).
Mendapati hal tersebut, Ngatinem langsung melaporkannya kepada rekannya Wajiono (62). Lebih lanjut, Wajiono lantas melaporkannya kepada mandor dan Polsek Bambanglipuro.
"Polisi dan petugas medis lalu ke TKP dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diperkirakan kerangka meninggal dunia kurang lebih 2-3 bulan lalu," ujarnya.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM