24 Orang Keracunan Usai Buka Bersama di Masjid Jodog Bantul

24 Orang Keracunan Usai Buka Bersama di Masjid Jodog Bantul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 18 Mar 2025 16:34 WIB
ilustrasi keracunan
ilustrasi keracunan. Foto: Dok.Detikcom
Bantul -

Sejumlah orang mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah dan diare usai berbuka bersama di salah satu masjid di Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, menjelaskan kejadian bermula saat salah satu masjid di Jodog menggelar buka bersama, Sabtu (15/3) petang.

"Kejadiannya ini buka bersama di masjid daerah Jodog hari Sabtu. Untuk menu takjilnya adalah rice bowl," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (18/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, hari Minggu (16/3) beberapa orang mengeluh sakit perut hingga muntah-muntah. Selain itu, ada pula yang mengalami diare.

"Hari Minggu sudah ada yang mulai sakit kemudian yang hari Senin (17/3) tambah lagi. Keluhan mereka mual, muntah-muntah hingga diare," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Agus mengungkapkan, jumlah orang yang mengalami gejala tersebut mencapai puluhan orang. Di mana sebagian besar adalah anak kecil.

"Nah, dilaporkan ke Puskesmas itu baru Senin sore dan kita melakukan pelacakan. Berdasarkan data sementara, ada 10 orang yang rawat jalan di Puskesmas Pandak, lalu ada 11 orang rawat jalan di rumah sakit UII (Universitas Islam Indonesia)," ujarnya.

"Terus ini tadi ada laporan masuk tiga orang rawat inap. Jadi total yang mengalami gejala keracunan ada 24 orang, kebanyakan anak-anak tapi yang dewasa ada juga," lanjut Agus.

Agus menyebut saat ini Dinkes terus melakukan tracing melalui masing-masing Puskesmas di Bantul. Sedangkan penyebab puluhan orang itu mengalami gejala keracunan diduga karena makanan yang dikonsumsi.

"Kemungkinan ke arah keracunan makanan, jadi kemungkinan ada kuman di menunya tersebut. Untuk rice bowl itu isinya nasi, telur dadar dan ayam," katanya.

Menyoal uji sampel makanan yang dikonsumsi oleh puluhan orang tersebut, Agus mengaku tengah mengupayakannya.

"Sampel makanan baru dicari, karena buka bersamanya sudah hari Sabtu jadi kemungkinan untuk sampel makanan susah ya. Kalau kita dapat kemungkinan dari sampel-sampel sisa muntahan saja," ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, Agus meminta kepada penyelenggara buka bersama di masjid agar memperhatikan makanan yang disajikan.

"Kita mengimbau kepada masyarakat yang menyelenggarakan bukber di masjid agar takjilnya diperhatikan. Terutama untuk masjid yang mengolah sendiri harus betul-betul memperhatikan masalah kebersihan, baik bahan baku, peralatan kemudian cara penyajianya," ucapnya.




(dil/apl)

Hide Ads