Panewu (Camat) Pandak menduga penyebab puluhan warganya yang mengalami gejala keracunan usai menyantap takjil buka puasa diduga karena tempat rice bowl yang jamuran. Dia menyebut semua korban merupakan anak-anak.
Panewu Pandak, Nanang Dwi Atmoko, mengatakan takjil berupa rice bowl itu diberikan oleh seseorang untuk buka puasa di salah satu masjid di Jodog pada Sabtu, 15 Maret 2025. Adapun rice bowl itu berisi nasi putih, telur ceplok, dan ayam goreng tepung bertabur wijen.
"Kejadiannya itu kemarin kan makan takjil karena ada orang yang memberikan sedekah takjil berupa rice bowl. Lalu hari Senin (17/3) siang beberapa anak mengeluh mual, muntah, diare," kata Nanang saat dihubungi wartawan, Selasa (18/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan diketahui, jumlah anak yang mengeluh mual, muntah-muntah, dan diare mencapai puluhan orang. Bahkan, ada dua anak yang sempat menjalani observasi di Puskesmas Pandak 1 dan Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII).
"Korban total ada 26 berusia di bawah 15 tahun, itu yang dilaporkan ke saya dan semua sudah tertangani," ucapnya.
Kondisi terkini 26 anak itu sudah kembali ke rumahnya masing-masing sehingga tidak ada anak yang menjalani rawat inap.
"Sudah pulang semua, karena tidak terlalu parah, mereka hanya mengalami muntah-muntah dan diare saja. Terus kemarin hanya observasi saja, jadi tidak ada yang rawat inap," ujarnya.
Terkait penyebab keracunan, Nanang menduga berhubungan dengan wadah rice bowl. Sebab, untuk makanan terbilang masih fresh.
"Kemungkinan kemarin dari tempat rice bowl agak menjamur. Jadi lebih ke tempat makanannya, itu dugaan sementara," katanya.
Berkaca dari kejadian tersebut, Nanang meminta kepada penyelenggara buka bersama di masjid agar tidak sembarangan menerima takjil. Hal itu untuk mencegah kejadian serupa terjadi.
"Ya kejadian ini untuk pembelajaran, jadi kalau ada takjil dari orang luar harus lebih hati-hati lagi," ujarnya.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu