Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Artinya Beserta Cara Mengamalkannya

Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Artinya Beserta Cara Mengamalkannya

Anindya Milagsita - detikJogja
Senin, 17 Mar 2025 13:10 WIB
Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Artinya Beserta Cara Mengamalkannya
Ilustrasi surat Al Alaq. (Foto: MdjihadHossen/Pixabay)
Jogja -

Bulan suci Ramadhan akan diwarnai dengan peringatan Nuzulul Quran yang diyakini sebagai diturunkannya ayat Al-Quran sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun ayat Al-Quran yang dimaksud adalah Surat Al Alaq ayat 1-5.

Menurut buku 'Di Balik 7 Hari Besar Islam: Sejarah, Makna dan Amaliah Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Nuzulul Quran, Isra' Mi'raj, 1 Muharam, dan Lailatul Qadr' oleh Muhammad Sholikhin, bahwa Al-Alaq merupakan surat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang wahyu Al-Quran yang pertama. Dikatakan bahwa Malaikat Jibril telah menyampaikan wahyu Nabi Muhammad SAW pertama kali melalui kelima ayat dalam awal Surat Al-Alaq.

Adapun waktu diturunkannya diyakini terjadi di tanggal 17 Ramadhan yang dikenal juga sebagai Nuzulul Quran. Sementara itu, di dalam buku 'Ngobrol Soal Islam' karya Asep Nurdin, dijelaskan bahwa Nuzulul Quran merupakan peringatan yang dimaknai oleh umat Islam setiap tahunnya di bulan Ramadhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut dikarenakan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Quran. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

ADVERTISEMENT

Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Mengingat Al Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, ada baiknya setiap muslim untuk membaca dan menghafal surat tersebut. Sebagai panduan bagi setiap muslim, berikut bacaan Surat Al Alaq 1-5 lengkap dengan cara mengamalkannya.

Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Artinya

Dijelaskan dalam buku 'Juz' Amma dan Terjemahannya' oleh Murodh Nurikhsan, bahwa Al Alaq merupakan surat ke-19 dalam Al-Quran yang terdiri dari 19 ayat. Surat ini tergolong sebagai surat Makkiyah. Berikut bacaan Surat Al Alaq ayat 1-5 secara lengkap.

Arab: اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ۝٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ۝٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ۝٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ۝٥

Latin: Iqra' bismi rabbikalladzî khalaq. Khalaqal-insâna min 'alaq. Iqra' wa rabbukal-akram. Alladzî 'allama bil-qalam. 'Allamal-insâna mâ lam ya'lam.

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Makna Iqra dalam Surat Al Alaq Ayat 1

Lantas, apa makna 'iqra' yang disebutkan dalam awal Surat Al Alaq ayat 1? Mengacu dari buku 'Ulama dan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Kejayaan Islam' Prof Dr M Hasbi Amiruddin, MA, bahwa kata iqra yang terdapat dalam Surat Al Alaq 1-5 bukan hanya berarti 'bacalah'. Lebih dari itu, ada makna yang begitu mendalam bagi setiap umat Islam.

Diterangkan dalam buku tersebut bahwa Quraish Shihab memberikan penjelasan iqra berasal dari kata qaraa yang memiliki arti menghimpun. Hal ini dikaitkan dengan saat seorang merangkai huruf atau kata dan mengucapkannya, maka mereka telah menghimpun dan membacanya. Inilah yang membuat perintah membaca dalam ayat tersebut adalah dengan tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga mengamalkannya atau berusaha mempelajarinya.

Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan dalam buku 'Memahami Bahasa Al-Quran Melalui Ilmu Fisika 1: Berfikir tentang Hikmah Kejadian di Alam Semesta' karya Aslam Chitami Priawan Siregar, bahwa di dalam Surat Al Alaq terdapat anjuran untuk belajar dan memahami manusia diciptakan.

Tidak hanya mengajarkan manusia untuk membaca, tetapi juga menulis dan menuntut ilmu karena Allah SWT. Melalui surat tersebut makna iqra juga dapat dipahami sebagai anjuran untuk mempelajari ilmu pengetahuan sebagai kunci utama dalam kemajuan dan perkembangan sebuah peradaban.

Cara Mengamalkan Surat Al Alaq 1-5

Lantas, bagaimana cara mengamalkan Surat Al Alaq 1-5? Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa merujuk dari kata iqra yang berarti perintah membaca, terdapat pula anjuran untuk memperbanyak ilmu pengetahuan bagi setiap umat Islam. Hal ini dikarenakan menuntut ilmu merupakan salah satu perintah Allah SWT.

Bayu Wasono dalam bukunya '7 Keajaiban Siswa Berprestasi' menerangkan tentang keutamaan bagi orang berilmu. Salah satunya telah disampaikan melalui firman Allah SWT di dalam Al-Quran Surat Al-Mujadilah ayat 11. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ qîla lakum tafassaḫû fil-majâlisi fafsaḫû yafsaḫillâhu lakum, wa idzâ qîlansyuzû fansyuzû yarfa'illâhulladzîna âmanû mingkum walladzîna ûtul-'ilma darajât, wallâhu bimâ ta'malûna khabîr.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu 'Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,' lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, 'Berdirilah,' (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Kemudian keutamaan orang berilmu juga telah disampaikan dalam sebuah riwayat hadits. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu. Dan barang siapa yang ingin urusan akhirat (selama di akhirat), maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka hendaknya ia memiliki ilmu tentangnya juga," (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan ilmu termasuk salah satu amalan jariyah yang tidak akan terputus saat seseorang meninggal dunia. Hal ini sejalan dengan apa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. yang berkata mengenai sabda Rasulullah SAW bahwa:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh," (HR. Muslim Nomor 1631).

Sementara itu, di dalam buku 'Ilmu Pendidikan Islam: Menyibak Intisari Pendidikan Islam dan Relevansinya Terhadap Kemajuan Bangsa Indonesia' karya Dr H Sukarji, MPdI, dkk., bahwa terdapat sebuah dalil di dalam Al-Quran yang menganjurkan setiap umat Islam untuk menuntut ilmu. Hal ini tertuang di dalam Surat Al-Baqarah ayat 151 sebagaimana Allah SWT berfirman:

كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ ۝١٥١

Kamâ arsalnâ fîkum rasûlam mingkum yatlû 'alaikum âyâtinâ wa yuzakkîkum wa yu'allimukumul-kitâba wal-ḫikmata wa yu'allimukum mâ lam takûnû ta'lamûn.

Artinya: "Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat kepadamu), Kami pun mengutus kepadamu seorang Rasul (Nabi Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Quran) dan hikmah (sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui."

Demikian tadi penjelasan mengenai Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Artinya yang dilengkapi dengan cara mengamalkannya. Semoga bermanfaat.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads