Miras Oplosan Pil Sapi Renggut Nyawa 2 Wanita di Banguntapan

Terpopuler Sepekan

Miras Oplosan Pil Sapi Renggut Nyawa 2 Wanita di Banguntapan

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 08 Mar 2025 08:59 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi kasus miras oplosan. Foto: Rachman Haryanto
Jogja -

Pesta minuman keras (miras) oplosan berujung tewasnya dua wanita di Kapanewon Banguntapan, Bantul. Sementara itu dua pria dalam perawatan di rumah sakit.

Berikut sejumlah fakta peristiwa tersebut, dirangkum dari pemberitaan detikJogja.

Pesta Miras Dicampur Pil Sapi

Pesta miras oplosan tersebut pada Sabtu (1/3) di rumah pria inisial KPP (21) di Ngumbul, Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan bahwa kejadian bermula saat KPP mendatangi rumah pria inisial AF (27) di Tambalan, Kapanewon Pleret, Bantul, Sabtu (1/3) sekitar pukul 15.00 WIB. KPP datang untuk membeli tiga botol miras oplosan kemasan 600 ml.

"Saat KPP akan pulang AF ingin ikut minum, kemudian mereka berdua ke rumah KPP," kata Jeffry saat dihubungi detikJogja, Selasa (4/3/2025).

ADVERTISEMENT

Ternyata, KPP mengajak dua teman wanita yakni inisial RKP (21) warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Jogja dan MAM (24) warga Baciro, Gondokusuman, Kota Jogja.

"Lalu pukul 16.30 WIB RKP dijemput MAM, kemudian menuju ke rumah KPP. Nah sampai di lokasi sudah ada KPP dan AF," ujarnya.

Selanjutnya, keempat orang itu berniat pesta miras. Akan tetapi, KPP memiliki ide dengan mencampur miras tersebut dengan pil sapi.

"Kemudian KPP mencampur miras oplosan dengan pil sapi yang sudah digerus," ucapnya.

Keempatnya minum sampai Sabtu malam. Saat itu, RKP sudah mengeluh dadanya panas. Dia kemudian pulang usai dijemput seseorang berinisial A (18).

Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi pesta miras yang menewaskan dua orang di Banguntapan, Bantul. Foto diunggah Selasa (4/3/2025).Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi pesta miras yang menewaskan dua orang di Banguntapan, Bantul. Foto diunggah Selasa (4/3/2025). Foto: Dok. Polres Bantul

2 Korban Tewas

Lalu sepanjang Minggu (2/3), RKP disebut tidak mau makan. Hingga pada Senin (3/3) dini hari, RKP muntah-muntah. Keluarga sempat membawanya ke Rumah Sakit Pratama, Jogja. Namun, nyawanya tak tertolong.

"RKP sempat dirawat di IGD dan pukul 06.00 WIB dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Jeffry menuturkan ternyata di hari yang sama, MAM juga tewas.

"Jadi di hari yang sama (Senin 3 Maret) tapi beda jam, MAM meninggal dunia di RSU Rajawali Citra (Banguntapan, Bantul). Jadi korban meninggal dunia akibat miras oplosan ada dua orang dan semuanya perempuan," kata Jeffry.

Ekshumasi Makam Korban

Polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan melakukan ekshumasi atau membongkar makam korban.

Ekshumasi dilakukan di makam RKP yang terletak di pemakaman Lowanu, Mergangsan, Jogja.

"Ini (ekshumasi) untuk dilakukan pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara ditemui wartawan di makam Lowanu, Kamis (6/3/2025).

Polisi melakukan ekshumasi mayat korban miras oplosan di Bantul.Polisi melakukan ekshumasi mayat korban miras oplosan di Bantul. Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJogja

Iqbal menjelaskan ekshumasi melibatkan Biddokes Polda DIY dan dilaksanakan sebagai bagian investigasi untuk mengungkap kematian korban. Pasalnya, dua korban selamat masih belum bisa dimintai keterangan karena tengah dirawat.

Ekshumasi, menurut Iqbal, hanya akan dilakukan pada satu korban. Adapun pihaknya kini juga tengah melakukan penelitian laboratorium terhadap sampel barang bukti.

"Ini (makam) inisial R, sementara (ekshumasi) kita lakukan satu dulu, jika dirasa cukup tidak perlu dilakukan ekshumasi korban lainnya," urai Iqbal.

"Kalau untuk yang dioplos atau bahan-bahannya kita juga belum tahu, masih menunggu pemeriksaan. Barang bukti kita kumpulkan mau kita periksa di laboratorium forensik," sambungnya.

Lebih lanjut Iqbal mengaku belum mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk memeriksa jasad RKP. Terkait kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini, menurutnya, menunggu seluruh pemeriksaan selesai.

"Ya itu kita menunggu pemeriksaan, penyebab (kematian) apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka," tuturnya.

Kondisi Korban Selamat

Iqbal melanjutkan, dua korban selamat, KPP dan AF masih menjalani perawatan di rumah sakit. Ia mengungkap mereka berdua sempat mengalami gangguan penglihatan.

"Yang dua masih dirawat, kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu dirawat di RS," paparnya.

"Kondisinya saat ini sudah membaik, (tapi) kalau dimintai keterangan saat ini belum bisa," imbuh Iqbal.

Periksa Saksi

Sejauh ini dua saksi yang ikut dalam pesta miras itu dimintai keterangan.

"Saksi yang sudah diperiksa 2 orang, yakni KPP dan AF," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry kepada wartawan di Bantul, Jumat (7/3/2025).

Jeffry melanjutkan, KPP saat ini dirawat di RSPAU Hardjolukito. Sedangkan AF dirawat di RS Bhayangkara Polda DIY.

"Keduanya diperiksa di rumah sakit, tapi karena kondisinya memburuk sehingga belum bisa memberi banyak keterangan," ujarnya.

"Pengoplos yakni AF, tapi habis itu kan kondisinya memburuk," lanjutnya.

Jeffry menyebut saat ini polisi juga masih menunggu hasil laboratorium dari pengambilan sampel ekshumasi dan autopsi RKP.

"Untuk hasil uji lab sampel kira-kira keluar 5-7 hari lagi, karena sampel dibawa ke Semarang," pungkasnya.




(rih/rih)

Hide Ads