Polisi masih menyelidiki kasus miras oplosan maut di Bantul yang menewaskan dua orang wanita warga Jogja. Selain membongkar makam atau ekshumasi, polisi juga memeriksa sampel barang bukti ke laboratorium forensik.
"Kalau untuk yang dioplos atau bahan-bahannya kita juga belum tahu, masih menunggu pemeriksaan. Barang bukti kita kumpulkan mau kita periksa di laboratorium forensik," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara ditemui wartawan di makam Lowanu, Mergangsan, Kota Jogja, Kamis (6/3/2025).
Diketahui, pesta miras oplosan di salah satu rumah warga Ngumbul, Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, pada Sabtu (1/3) lalu memakan korban. Dua wanita tewas yakni MAM (24) warga Baciro, Gondokusuman, dan RKP (21) warga Wirogunan, Mergangsan, pada Senin (3/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesta miras dilakukan di rumah KPP (21). Miras dicampur dengan pil sapi. KPP turut pesta miras bersama AF (27) di Tambalan, Pleret, Bantul. Saat ini KPP dan AF menjalani perawatan di rumah sakit.
Polisi kemudian melakukan ekshumasi pada makam RKP yang terletak di pemakaman Lowanu.
"Ini (ekshumasi) untuk dilakukan pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan," kata Iqbal.
Iqbal menerangkan, ekshumasi yang melibatkan Biddokes Polda DIY ini sebagai upaya penyelidikan penyebab kematian korban. Pasalnya, dua orang lain yang selamat masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan.
Ekshumasi, menurut Iqbal, hanya akan dilakukan pada satu korban saja. Adapun pihaknya kini juga tengah melakukan penelitian laboratorium terhadap sampel barang bukti.
"Ini (makam) inisial R (21), sementara (ekshumasi) kita lakukan satu dulu, jika dirasa cukup tidak perlu dilakukan ekshumasi korban lainnya," urai Iqbal.
"Yang dua masih dirawat, kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu dirawat di RS," paparnya.
Lebih lanjut Iqbal mengaku belum mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk memeriksa jasad RKP. Terkait kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini, menurutnya, menunggu seluruh pemeriksaan selesai.
"Ya itu kita menunggu pemeriksaan, penyebab (kematian) apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka," pungkasnya.
(rih/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang