Tiba di Titik Nol Km, Massa Jogja Memanggil Gelar Orasi dan Bentangkan Poster

Tiba di Titik Nol Km, Massa Jogja Memanggil Gelar Orasi dan Bentangkan Poster

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 20 Feb 2025 14:45 WIB
Massa Jogja Memanggil di kawasan Titik Nol Km, Kota Jogja, Kamis (20/2/2025).
Massa Jogja Memanggil jelang tiba di kawasan Titik Nol Km, Kota Jogja, Kamis (20/2/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Massa Jogja Memanggil tiba di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Jogja di kawasan Titik Nol Km. Direncanakan lokasi ini menjadi titik terakhir dari long march aksi bertajuk Aksi Bersama Rakyat ini.

Pantauan detikJogja, massa mulai tiba di depan Gedung Agung sekitar pukul 13.30 WIB. Mayoritas massa kemudian memadati jalur pedestrian untuk duduk-duduk beristirahat.

Sebagian lainnya masih berorasi di mimbar mobil pikap yang diparkir di depan monumen Ngejaman Malioboro. Massa dengan jumlah yang cukup banyak tampak meluber dari depan Gedung Agung hingga depan Pasar Beringharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa juga membentangkan beberapa poster raksasa di beberapa titik, seperti di Monumen Ngejaman hingga di seberang Benteng Vredeburg. Poster raksasa itu berisi artwork raksasa yang mengkritik pemerintah.

Hingga berita ini ditulis, massa masih terlihat duduk duduk dan belum menunjukkan pergerakan lebih lanjut. Aparat keamanan pun bersiaga di gerbang Gedung Agung.

ADVERTISEMENT
Massa Jogja Memanggil di kawasan Titik Nol Km, Kota Jogja, Kamis (20/2/2025).Massa Jogja Memanggil di kawasan Titik Nol Km, Kota Jogja, Kamis (20/2/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Diketahui, dalam aksi massa kali ini, mereka menyoroti beberapa kebijakan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di antaranya kenaikan PPN, kelangkaan gas 3 kg, hingga pemangkasan anggaran pendidikan.

Koordinator lapangan dari UIN, Derian menegaskan aksi kali ini adalah aksi damai di mana beberapa elemen masyarakat juga turut serta.

"Tujuan dari pada aksi ini adalah penolakan inpres terhadap pemangkasan anggaran pendidikan. Yang mana anggaran dipangkas ini mau dikemanakan dan tidak pernah dijelaskan oleh presiden kita," jelas Derian kepada wartawan di lokasi, Kamis (20/2/2025).

Salah satu peserta aksi, Mustofa, membeberkan beberapa tuntutan pada aksi kali ini.

"Pertama terkait penolakan inpres mengenai efisiensi anggaran, prioritaskan pendidikan dan kesehatan. Sahkan RUU perampasan aset dan sebagainya," papar Mustofa.

"Tuntutan kami pada mengembalikan APBN kepada jumlah yang semestinya yakni 20 persen. (UKT naik) Itu salah satu kekhawatirnya kalau efisiensi ini terus melambung," sambungnya.

Sementara, Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma, memaparkan pihaknya mengerahkan ratusan personel pengamanan dalam aksi kali ini. Selain itu, pengalihan arus juga disiapkan.

"Personel yang kami siapkan sebanyak 465 personel, kami plotting dari lokasi kumpul sampai Titik Nol," papar Aditya.

"Yang mengarah ke Malioboro tidak bisa, sirip-sirip Malioboro juga kami alihkan, (penutupan) disesuaikan dengan massa," pungkasnya.




(rih/ahr)

Hide Ads