Punya Penghuni Baru, Ini Cerita Pilu di Balik Monumen Kijang Kulon Progo

Punya Penghuni Baru, Ini Cerita Pilu di Balik Monumen Kijang Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 11 Feb 2025 19:15 WIB
Kondisi monumen kecelakaan lalu lintas di Sentolo, Kulon Progo, Selasa (11/2/2025)
Kondisi monumen kecelakaan lalu lintas di Sentolo, Kulon Progo, Selasa (11/2/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Di Kulon Progo terdapat monumen bangkai mobil Kijang. Monumen itu berada di jalan Jogja-Wates Km 26 wilayah Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Ternyata ada cerita pilu di balik monumen tersebut, seperti ini kisahnya.

Bagi anda yang melintas di jalan Jogja-Wates pasti akan melihat monumen mobil Kijang itu. Bentuknya cukup mencolok karena berupa bangkai mobil Kijang yang bertengger di atas tiang dengan ketinggian 2,5 meter.

Dulunya, hanya ada satu bangkai mobil Kijang di monumen itu. Beberapa hari terakhir ini terdapat dua penghuni baru di monumen itu berupa dua sepeda motor dalam kondisi ringsek yang sama-sama merupakan korban kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamatan detikJogja di lokasi siang ini, nampak kondisi mobil berwarna biru itu ringsek parah. Bodi depannya remuk dan atapnya lenyap.

Di sekeliling monumen juga dijumpai sejumlah tulisan imbauan agar pengendara senantiasa berhati-hati di jalan. Salah satunya berbunyi: JANGAN IKUTI JEJAK KAMI, KENDARAAN INI MEMAKAN KORBAN 4 JIWA, TAATI PERATURAN LALU-LINTAS.

ADVERTISEMENT

Usut punya usut, mobil Kijang yang jadi ikon monumen itu ternyata menyimpan tragedi yang melibatkan pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Sebanyak empat pegawai Batan meninggal dunia setelah mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan di Kulon Progo pada 2006 silam.

"Pada tahun 2006 bangkai mobil ini menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut nyawa empat pegawai Batan," ucap Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handoyo, saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (11/2/2025).

Informasi yang dihimpun detikJogja, kecelakaan maut itu terjadi tikungan tajam di Jalan Jogja-Wates, Dusun Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo. Saat itu mobil yang dinaiki empat pegawai Batan kehilangan kendali dan bertabrakan dengan truk.

Akibatnya bagian depan hingga tengah mobil rusak parah. Sopir dan seluruh penumpang mengalami luka berat hingga akhirnya meninggal.

Tak ingin peristiwa serupa terulang kembali, Polres Kulon Progo kemudian menjadikan bangkai mobil kijang sebagai monumen kecelakaan lalu lintas beberapa tahun pascainsiden terjadi. Harapannya, pengendara yang lewat dan melihat monumen ini bisa tersadar tentang bahayanya berkendara di jalan nasional ruas Kulon Progo.

"Dengan melihat kondisi kendaraan bermotor rusak parah akibat laka lantas, diharapkan pengendara selalu berhati-hati dan tingkatkan konsentrasi dalam berkendara. Dengan cara ini kami juga berupaya bisa menekan pelanggaran lalu lintas dan mencegah kecelakaan lalu lintas di wilayah Kulon Progo," ucap Priya.

Belakangan, Polres Kulon Progo merevitalisasi monumen tersebut dengan menambahkan ornamen baru yaitu dua sepeda motor bekas kecelakaan. Tujuannya juga sama, ingin menyadarkan pengendara khususnya para pemotor agar lebih berhati-hati.

"Dengan mengacu data dan gagasan dari Kapolres Kulon Progo serta didukung oleh 5 pilar keselamatan berlalu lintas, maka monumen tersebut dilaksanakan revitalisasi dengan menambah dua sepeda motor, di mana kedua kendaraan roda dua tersebut adalah kendaraan yang terlibat kecelakaan yang berbeda. Kendaraan roda dua tersebut telah diserahkan pihak keluarga korban selanjutnya dipajang di monumen tersebut sebagai pesan bahwa pentingnya kesadaran berlalu lintas," jelas Priya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads