Puasa Senin-Kamis adalah salah satu amalan sunnah yang bisa rutin dilakukan selama Syaban berlangsung. Tentunya, sebelum mulai puasa, detikers mesti berniat terlebih dahulu. Nah, berikut ini bacaan niat puasa Senin-Kamis lengkap sebagai panduan.
Syaban adalah bulan kedelapan kalender Hijriah. Pada bulan ini, Rasulullah SAW sangat suka berpuasa. Bahkan, Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan ini ketimbang bulan-bulan lainnya, selain bulan Ramadhan.
Dikutip dari buku Ensiklopedi Amalan Sunah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Aisyah berkata:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ, وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: "Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syaban." (HR Bukhari no 1969 dan Muslim no 782)
Di samping mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW pada bulan Syaban, mengerjakan puasa Senin-Kamis juga berarti menjalani sunnah beliau. Dinukil dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah karya Hari Ahadi, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأعمال يوم الاثنين والخميس، فَأُحِبُّ أَن يُعْرَضَ عملى وأنا صائم
Artinya: "Amalan-amalan dihadapkan (kepada Allah) tiap Senin dan Kamis. Dan saya suka saat amalanku dihadapkan dalam kondisi sedang berpuasa." (HR. At-Tirmidzi no 747 dan Ibnu Majah no 1740 dengan derajat shahih)
detikers pasti tidak ingin menyia-nyiakan Syaban begitu saja, bukan? Nah, kamu bisa mengisinya dengan rutin mengerjakan puasa Senin-Kamis. Berikut ini pembahasan lengkap seputar niatnya yang perlu diketahui.
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Bulan Syaban
Menurut penjelasan dari laman NU Jombang, niat puasa Senin adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."
Adapun puasa Kamis, niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ
Perlukah Niat Puasa Dibaca?
Menurut penjelasan dari NU Online, niat puasa haruslah dalam hati. Adapun melafalkannya, dianggap sunnah. Dalam kitab I'anatut Thalibin oleh Sayyid Bakri, tertera keterangan:
النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب
Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan."
Sementara itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memberikan pendapat berbeda. Beliau menerangkan:
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.
Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafadzkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafadzkan niat... Seandainya melafadzkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa XXII halaman 221-222)
Disadur buku Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat! karya Yulian Purnama, Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi berkata:
لم يقل أحد من الأئمة الأربعة، لا الشافعي ولا غيره باشتراط التلفظ بالنية وإنما النية محلها القلب باتفاقهم، إلا أن بعض المتأخرين أوجب التلفظ بها، وخرج وجها في مذهب الشافعي قال النووي رحمه الله: وهو غلط، انتهى. وهو مسبوق بالإجماع قبله
Artinya: "Tidak ada seorang imam pun, baik itu Asy-Syafi'i atau selain beliau, yang mensyaratkan pelafalan niat. Niat itu tempatnya di hati berdasarkan kesepakatan mereka (para imam). Hanya segelintir orang-orang belakangan saja yang mewajibkan pelafalan niat dan berdalih dengan salah satu pendapat dari Mazhab Syafi'i. Imam An-Nawawi berkata itu sebuah kesalahan. Selain itu, sudah ada ijma dalam masalah ini." (Al-Ittiba' 62)
Hukum Menggabungkan 2 Puasa Sunnah
Selanjutnya, detikers mungkin pernah bertanya-tanya tentang hukum menggabungkan dua puasa sunnah sekaligus, seperti puasa Senin-Kamis dengan Ayyamul Bidh. Apakah hal demikian diperbolehkan?
Menurut penjelasan dalam buku Fiqih Praktis Sehari-hari oleh Farid Nu'man, hukumnya boleh menggabungkan dua niat puasa sunnah. Sayyid Bakir bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi menerangkan:
اعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ يُوْجَدُ لِلصَّوْمِ سَبَبَانِ كَوُقُوعِ عَرَفَةً أَوْ عَاشُوْرَاءَ يَوْمَ اثْنَيْنِ أَوْ خَمِيْسَ أَوْ وُقُوْعِ اثْنَيْنِ أَوْ خَمَيِسَ فِي سِتَّةِ شَوَّالَ فَيَزْدَادُ تَأْكُدِهِ رِعَايَةً لِوُجُوْدِ السَّبَبَيْنِ فَإِنْ نَوَاهُمَا حَصَلًا كَالصَّدَقَةِ عَلَى الْقَرِيبِ صَدَقَةً وَصِلَّةً وَكَذَا لَوْ نَوَى أَحَدُهُمَا فِيْمَا يَظْهَرُ
Artinya: "Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab, seperti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin atau Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawal sehingga penekanan untuk menjaganya jadi bertambah kuat. Jika meniatkan (puasa) langsung (untuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapatkan dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturrahim. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah)." (I'anatut-Thalibin 2/307)
Kesimpulannya, menggabungkan dua puasa sunnah, dengan seizin Allah SWT, hukumnya sah. Jadi, selama Syaban ini, detikers bisa coba menggabungkan puasa Ayyamul Bidh dengan Senin Kamis atau puasa sunnah lain. Wallahu a'lam bish-shawab.
Nah, itulah bacaan niat puasa Senin dan Kamis bulan Syaban yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu