Cerita Warga Lahannya di JJLS Kulon Progo Jadi Tempat Sampah Liar

Cerita Warga Lahannya di JJLS Kulon Progo Jadi Tempat Sampah Liar

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 06 Feb 2025 16:25 WIB
Kondisi sampah yang menggunung di JJLS, perbatasan Galur - Panjatan, Kulon Progo, Rabu (5/2/2025).
Kondisi sampah yang menggunung di JJLS, perbatasan Galur - Panjatan, Kulon Progo, Rabu (5/2/2025). Foto: dok. warga pemilik lahan, Sriyono
Kulon Progo -

Lahan milik warga di tepi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) wilayah perbatasan Galur-Panjatan, Kulon Progo, menjadi tempat sampah liar dadakan. Pembuang sampahnya masih misterius.

Kabar ini pertama kali mencuat setelah diunggah akun Sriyono Archery lewat grup Facebook Aku Cinta Kulon Progo (ACKP) pada Rabu (5/2). Dijelaskan bahwa pekarangan miliknya yang berada di tepi JJLS tepatnya sebelah barat Jembatan Kalisen, perbatasan Galur dan Panjatan, mendadak jadi tempat pembuangan sampah.

Padahal pekarangan ini sebelumnya kosong dan biasa digunakan sebagai tempat istirahat bagi sopir truk jarak jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Koq ada orang Buang sampah tidak bertanggung jawab ya? Baunya sangat menyengat sekali lokasi di pekarangan saya barat jembatan kalisen perbatasan Kapanewon Galur dan Panjatan padahal di situ sering dipakai parkir istirahat sejenak oleh para sopir jarak jauh," tulis akun tersebut, dikutip detikJogja, Kamis (6/2/2025).

Postingan itu jadi pembicaraan masyarakat dan menyebar di sosial media. Banyak yang menyayangkan aksi pelaku pembuangan sampah yang kini masih misterius.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Sriyono mengaku baru tahu jika lahannya dijadikan tempat sampah dadakan pada Rabu siang kemarin. Dia menduga pembuangan sampah itu dilakukan pada malam hari.

"Saya baru tahu pas siang hari. Kemungkinan dibuang pada malam sebelumnya," ucapnya saat dimintai konfirmasi wartawan lewat pesan singkat, Kamis siang.

Sriyono menerangkan sampah yang dibuang di sana sangat banyak, sehingga ada dugaan pembuang melakukan aksi tersebut menggunakan truk atau armada sampah berukuran besar.

"Kemungkinan pakai truk ini. Tidak mungkin kalau sampah ini dibuang dengan sepeda motor aja, karena jumlahnya sangat banyak," ujarnya.

Sriyono mengatakan imbas dari sampah dadakan ini menimbulkan bau yang menyengat dan mengganggu kenyamanan warga sekitar. Pihaknya pun sempat berupaya membersihkan sampah tersebut dengan cara membakarnya tapi urung dilakukan.

"Sempat mau dibakar, tapi karena banyak plastik dan sampah rumah tangga yang masih basah jadi belum dilakukan," terangnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penataan dan Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, Toni menyatakan sudah menerima informasi soal masalah tersebut. Persoalan ini juga masih dalam pembahasan pihaknya.

"Sudah, itu sudah dibahas dan masih kami rapatkan solusinya," ucapnya.

DLH kini sedang fokus menangani persoalan sampah yang jadi polemik di Kulon Progo belakangan ini. DLH setidaknya sudah menangani empat perkara kiriman sampah dari luar daerah yang akan dikelola warga.

Terbaru di Banaran, Galur yang sedang proses dibuat tempat pengelolaan sampah namun tidak memiliki izin. Belakangan DLH telah melayangkan surat teguran kepada pengelola sampah untuk menghentikan sementara aktivitas itu sembari menunggu turunnya izin.




(rih/dil)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads