Ngototnya Trump Meski Rencana Ambil Alih Gaza Ditolak Dunia

Internasional

Ngototnya Trump Meski Rencana Ambil Alih Gaza Ditolak Dunia

Novi Christiastuti - detikJogja
Kamis, 06 Feb 2025 13:08 WIB
U.S. President Donald Trump looks on as he holds a joint press conference with Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in the East Room at the White House in Washington, U.S., February 4, 2025. REUTERS/Leah Millis Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Leah Millis Purchase Licensing Rights)
Jogja -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trup kukuh menyatakan jika 'semua orang menyukai' gagasan mengejutkannya untuk mengambil alih dan memiliki Jalur Gaza. Hal itu dikatakan Trump meski ada penolakan keras dari Palestina, para pemimpin Timur Tengah, dan negara-negara sekutu AS.

"Semua orang menyukainya," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, seperti dilansir AFP dan The Guardian, dikutipd dari detikNews, Kamis (6/2/2025).

Pernyataan itu disampaikan Trump di Gedung Putih pada Rabu (5/2) kemarin. Trump menjawab pertanyaan wartawan soal reaksi global terhadap rencana kontroversialnya untuk mengambil alih Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Trump tidak banyak bicara dan mengatakan "bukan waktu yang tepat" untuk pertanyaan lebih lanjut karena dia sedang menghadiri seremoni pengambilan sumpah Jaksa Agung AS baru, Pam Bondi.

Saat konferensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2) lalu, Trump mengklaim bahwa "semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki tanah tersebut". Hal ini merujuk pada Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Trump juga sempat mencetuskan jika AS akan menguasai Jalur Gaza dan mengembangkannya secara ekonomi, usai merelokasi warga Palestina di sana ke tempat lain. Dia bahkan menyatakan "kepemilikan jangka panjang" Jalur Gaza oleh AS.

Trump pun sesumbar menyatakan AS bakal meratakan Jalur Gaza dan membersihkan semua bangunan yang hancur di sana untuk menciptakan pembangunan ekonomi dan menciptakan ribuan lapangan kerja.

Dia mengklaim hal itu bakal "sangat dibanggakan" dan membawa stabilitas besar di kawasan Timur Tengah. Namun, gagasan Trump itu menuai kritikan dan penolakan banyak pihak, mulai dari Palestina, Arab Saudi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga negara sekutu AS.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan Palestina tidak akan melepaskan tanah, hak dan situs-situs suci mereka. Ditegaskan juga Abbas bahwa Jalur Gaza merupakan bagian integral dari tanah negara Palestina, bersama dengan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads