Keluarga salah satu korban meninggal dunia akibat tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul yakni Malven Yusuf A (13) melaporkan empat pihak ke Polres Gunungkidul. Keempatnya meliputi pihak sekolah hingga penanggungjawab Pantai Drini, karena kejadian di Pantai Drini diduga terdapat unsur kelalaian.
"Kedatangan kami ke Polres Gunungkidul untuk melaporkan empat pihak, yaitu kepala sekolah, wali kelas, agen travel, dan penanggung jawab Pantai Drini," kata Kuasa Hukum Keluarga Malven, Rifan Hanum kepada wartawan di Polres Gunungkidul, Selasa (4/2/2025).
Rifan melanjutkan, Polres Gunungkidul telah menerima laporan tersebut. Sedangkan alasan pelaporan, Rifan menyebut karena terdapat unsur kelalaian dari empat pihak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada unsur kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang, dan menurut hemat kami unsur kelalaian itu terpenuhi," ujarnya.
Salah satu unsur tersebut, kata Rifan, seperti penyelenggara tidak mempersiapkan alat pelindung diri atau pelampung untuk anak-anak bermain air. Selain itu, Rifan menilai tidak ada garis di tepi Pantai Drini sehingga anak-anak bisa bermain air sesukanya.
"Lalu kelalaian lain adalah orang tua tidak mengizinkan tetapi harus tetap bayar (biaya studytour)," ucapnya.
Orang tua Malven, Istiqomah, melanjutkan karena itu pihak keluarga ingin kejadian yang merenggut nyawa anaknya di Pantai Drini berlanjut ke ranah hukum. Semua itu, kata Istiqomah, agar ada keadilan terkait kematian Malven.
"Karena itu kami ingin menuntut keadilan," katanya secara singkat.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, mengatakan pelaporan ke pihak kepolisian merupakan hak semua orang. Menurutnya, saat ini Polres Gunungkidul telah meminta keterangan pihak SMP N 7 Mojokerto hingga agen travel.
"Untuk pelaporan itu silakan, karena kita tidak bolek menolak laporan. Kalau hasil dari pemeriksaan pihak sekolah dan lain-lain itu kami belum bisa menyimpulkan, karena masih berproses," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi menimpa belasan pelajar SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, yang terseret rip current, atau arus yang mengalir kuat ke arah laut, saat bermain di Pantai Drini, Gunungkidul. Empat orang tewas dalam insiden ini.
Peristiwa memilukan itu berawal ketika rombongan tiba di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025) pukul 06.30 WIB. Beberapa murid kemudian bermain air di pantai.
Kemudian datang ombak besar yang menyeret 13 siswa ke tengah. Ke-13 siswa itu yakni FR (13), AR (13), RB (13), MZ (13, AM (13, A (13), RR (13), AAP (13), RYP (13), MY (13), dan BF(13).
Sebagian besar siswa itu berhasil diselamatkan. Sayangnya ada 4 siswa yang akhirnya tewas tenggelam dalam peristiwa itu.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu