Cerita Neni ASN Kemendiktisaintek Sempat Ngumpet gegara Menteri Satryo Marah

Nasional

Cerita Neni ASN Kemendiktisaintek Sempat Ngumpet gegara Menteri Satryo Marah

Devi Puspitasari - detikJogja
Senin, 20 Jan 2025 17:50 WIB
ASN Kemdiktisaintek yang diberhentikan, Neni Herlina dalam aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin. (20/1/2025). ANTARA/SeanΒ FiloΒ Muhamad
Foto: ASN Kemdiktisaintek yang diberhentikan, Neni Herlina dalam aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin. (20/1/2025). ANTARA/SeanΒ FiloΒ Muhamad
Jogja -

Seorang ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Neni Herlina, mengungkapkan awal mula dia sampai dipecat, berujung pada demo ratusan ASN. Dia sempat diminta rekan-rekannya bersembunyi usai Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, marah dan memberi perlakuan tidak enak kepadanya.

Dia menuturkan sempat disarankan baik oleh Sekjen (Sekretaris Jenderal) Kemendiktisaintek dan teman-temannya supaya tidak muncul dahulu di kantor.

"Ya udah. Akhirnya saya dilobiin sama Pak Sekjen, nggak usah nongol lah. Sampai akhirnya ada banyak kejadian. Yang namanya ngurusin kerumahtanggaan kan ribet ya, banyak hal. Jadi akhirnya, sudah teman-teman suruh (saya) ngumpet lah istilahnya," kata Neni kepada wartawan saat ditemui di Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025) dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan saran itu muncul usai dirinya menerima ancaman pemecatan dari Satryo saat bertugas.

"Ketika saya menjalankan tugas, tapi ya perlakuannya sudah begitu. 'Ini kesalahan pertama ya' waktu pertama kali. 'Nanti kalau dua lagi, saya pecat kamu' dari pertama tuh udah begitu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Satryo Marah gegara Pasang Internet Sampai Malam

Neni melanjutkan, perlakuan lain yang dia terima dari Satryo saat tim rumah tangga memasang internet di rumah dinas. Saat itu, guru besar Teknik Mesin ITB tersebut marah karena pemasangannya berlangsung hingga malam.

"Tapi ada kejadian lagi. Nah, kebetulan kejadian itu yang akhirnya, kan kita juga ada ketua tim rumah tangga tuh ada juga. Jadi suatu saat di rumah dinas itu pasang internet. Cuma ya, kok saya ke sana-ke sana gitu aja? Apa, terlalu malam atau apa?," tuturnya.

"Sementara kita kan minta segera, karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah," tambah Neni.

Muncul WA 'Saya Pecat Kamu'

Satryo yang marah lantas menghubungi ketua tim Neni, Angga. Namun, telepon itu tidak segera diangkat karena Angga disebut sedang sakit.

Karena tidak direspons, Satryo akhirnya mengirim pesan WhatsApp kepada Neni sebagai penanggung jawab tim rumah tangga, bahwa dia dipecat.

"Marah, dia langsung dia nelepon ketua tim saya. Kebetulan Mas Angga waktu itu lagi sakit. Jadi nggak angkat telepon, itu udah malam-malam gitu. Terus akhirnya nggak diangkat. Nggak diangkat kan namanya orang sakit mungkin berobat. Mungkin ketiduran gitu ya. Tapi akhirnya di-WA 'saya pecat kamu'," imbuhnya.

Pemecatan tersebut semakin terkonfirmasi setelah Neni menerima informasi dari Sekjen Kemendiktisaintek. Menteri Satryo disebut menghubungi langsung Sekjen dan memintanya memecat Neni serta Angga.

"Masalah Wifi WA-nya begini 'Pak Sekjen tolong dikeluarkan Mas Angga dan Neni'," kata Neni.

Respons Kemendiktisaintek

Sekjen Kemdiktisaintek Togar M Simatupang menyebutkan tidak ada pemecatan ASN secara mendadak. Togar mengatakan penyelesaian konflik dengan pegawai bisa diselesaikan lewat dialog.

Pernyataan Togar merespons adanya aksi ASN Kemdiktisaintek di kantor yang diduga dipicu pemecatan mendadak terhadap pegawai bernama Neni Herlina.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar.

Togar juga mengatakan pihaknya membuka ruang dialog untuk menyelesaikan permasalahan pegawai. Dialog itu agar ada solusi terbaik bagi pegawai.

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," lanjutnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads