Renungan Harian Katolik Minggu 19 Januari 2025 dan Bacaannya: Kepedulian

Renungan Harian Katolik Minggu 19 Januari 2025 dan Bacaannya: Kepedulian

Santo - detikJogja
Minggu, 19 Jan 2025 04:00 WIB
Ilustrasi doa rosario Katolik
Ilustrasi renungan Katolik. (Foto: Unsplash/Dolina Modlitwy)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 19 Januari 2025 merupakan hari Minggu biasa II hari ke-2 Pekan Doa Sedunia; dengan orang kudus Santo Marius, martir. Senato Gerlakus, pengaku Iman. Santo Gottfried atau Geoffrey, pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang kepedulian, mari simak renungan Pesta Pembaptisan Tuhan hari ini, Minggu 19 Januari 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Gaudensia Sihaloho KSSY. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 19 Januari 2025

Bacaan Hari Ini

Yes. 62:1-5;

  • Yes 62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
  • Yes 62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri.
  • Yes 62:3 Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
  • Yes 62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
  • Yes 62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,9-10ac;

  • Mzm 96:1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi!
  • Mzm 96:2 Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
  • Mzm 96:2 Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
  • Mzm 96:3 Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.
  • Mzm 96:7 Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!
  • Mzm 96:8 Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
  • Mzm 96:9 Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
  • Mzm 96:10 Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

1Kor. 12:4-11;

  • 1Kor 12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
  • 1Kor 12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
  • 1Kor 12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
  • 1Kor 12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
  • 1Kor 12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
  • 1Kor 12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
  • 1Kor 12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
  • 1Kor 12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Yoh. 2:1-11

  • Yoh 2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
  • Yoh 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
  • Yoh 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
  • Yoh 2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
  • Yoh 2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
  • Yoh 2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
  • Yoh 2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
  • Yoh 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
  • Yoh 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu?dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya?ia memanggil mempelai laki-laki,
  • Yoh 2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
  • Yoh 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

BcO Rm. 4:1-25.

  • Rm 4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
  • Rm 4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
  • Rm 4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
  • Rm 4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
  • Rm 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
  • Rm 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
  • Rm 4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
  • Rm 4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
  • Rm 4:9 Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran.
  • Rm 4:10 Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya.
  • Rm 4:11 Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka,
  • Rm 4:12 dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.
  • Rm 4:13 Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
  • Rm 4:14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.
  • Rm 4:15 Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.
  • Rm 4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, ?
  • Rm 4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" ?di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
  • Rm 4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
  • Rm 4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
  • Rm 4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
  • Rm 4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
  • Rm 4:22 Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
  • Rm 4:23 Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,
  • Rm 4:24 tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
  • Rm 4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Renungan Hari Ini

Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang pesta perkawinan di Kana, di mana Bunda Maria dan Yesus hadir dalam pesta itu. Yesus dalam kesempatan ini melakukan mukjizat untuk pertama kalinya, yakni mengubah air menjadi anggur. Sangat menarik bahwa yang mengambil inisiatif adalah Bunda Maria.

Yesus bertindak atas permintaan ibu-Nya tersebut. Karena itu, renungan kali ini akan kita fokuskan pada sosok Bunda Maria. Bunda Maria adalah sosok yang sangat peduli. Kita tahu bahwa salah satu ukuran kesuksesan sebuah pesta adalah tersedianya konsumsi yang memadai.

ADVERTISEMENT

Bila makanan dan minumannya kurang, penyelenggara pesta pasti akan sangat gusar dan panik. Ini juga yang dirasakan oleh penyelenggara pesta perkawinan di Kana ketika anggur mereka habis, padahal tamu masih banyak.

Di sinilah tampak kepedulian Bunda Maria yang sangat besar. Ia menghendaki agar pesta itu tetap penuh sukacita dan tuan rumah tidak dipermalukan. Bunda Maria lalu memberitahukan situasinya kepada Yesus, sebab dia tahu hanya Yesus yang dapat mengatasinya.

Yesus lalu mengubah air menjadi anggur, mengubah rasa tawar menjadi manis. Seketika, semua orang pun penuh dengan sukacita. Mereka menikmati anggur yang lebih enak daripada sebelumnya.

Pada zaman sekarang ini, kepedulian terhadap sesama sangat mahal harganya. Banyak orang tidak peduli kepada orang lain; banyak juga yang peduli, tetapi ternyata memiliki pamrih atau kepentingan tertentu.

Kepekaan menjadi barang langka, sehingga terciptalah kesenjangan sosial dalam masyarakat: Ada yang bisa makan berkelimpahan sampai sisanya dibuang-buang, sementara pada yang sama banyak yang belum tentu bisa makan sekali sehari karena begitu miskin.

Inilah kondisi yang diakibatkan oleh ketidakpedulian terhadap sesama, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh sesama anggota masyarakat. Ketidakadilan merajalela; kesejahteraan tidak tersebar secara merata. Yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin.

Meneladan kepedulian Bunda Maria, semoga kita terinspirasi untuk peduli kepada sesama secara tulus dengan cara-cara yang mampu kita lakukan. Dengan kepedulian kita, semoga Tuhan berkenan mengubah kehidupan yang hambar karena berbagai macam keprihatinan menjadi kehidupan yang manis dan teberkati.

Semoga kita juga makin mendekatkan diri kita kepada Bunda Maria, sebab kedekatan padanya akan membuat kita makin dekat kepada Yesus, Putranya.

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau mengatur langit dan bumi. Dengarkanlah dengan rela permohonan umatMu.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Minggu 19 Januari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads