Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di DIY terbilang tinggi saat ini. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mengimbau agar peternak melakukan vaksinasi mandiri.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti menyebut harga vaksin berkisar Rp 27 ribu. Nilai tersebut terbilang murah jika dibandingkan harga sapi.
"Di samping menggerakkan vaksinasi mandiri peternak, kalau kita hitung hanya Rp 27 ribuan per ekor. Kalau dibandingkan harga sapi Rp 10 juta misalnya, presentasenya kecil sekali. Harapan kita ke depan ini, kesadaran vaksinasi ini," ujar Syam saat dihubungi wartawan, Selasa (7/1/2024).
Syam menilai kondisi tahun ini berbeda dengan merebaknya wabah PMK pada 2022 lalu. Saat itu, ada status siaga darurat sehingga dilakukan vaksin massal langsung oleh Kementan.
"Di DIY kita belum ada ini sih dari Kementerian. Untuk status seperti itu kita harus mengusulkan ke pusat. Kecuali seperti 2022 udah secara nasional artinya berlaku secara nasional," jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan pengadaan vaksin kepada Kementan. Selain itu, Pemda DIY juga tengah mengupayakan pengadaan vaksin dengan menggandeng CSR.
"Kita juga baru mengupayakan ke dana CSR pengadaan vaksin lagi sambil menunggu dari Kementerian pertanian," ungkap Syam.
"Kita baru rapatkan hari Rabu dengan kabupaten untuk usulannya. Karena bukan ke Kementerian tapi dana CSR yang ada di DIY, kemaren dari BI juga sudah welcome. Menunggu usulan dari kita, Baznas juga siap untuk membantu," imbuhnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini setidaknya ada 948 ternak yang terpapar PMK. Kasus terbanyak berada di Gunungkidul.
"Di Kota Jogja masih 0 kasus, kalau di Gunungkidul sapi 672, dipotong paksa 27, yang mati 30. Sleman 103 kasus, yang mati 8, dan sudah sembuh 4. Bantul 161 kasus, yang mati 25, potong paksa 2. Kulon Progo sakit 11, yang mati 1. Akumulasinya berarti 948," papar Syam.
(afn/aku)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa