Komite Olimpiade Internasional (IOC) melontarkan peringatan keras kepada Indonesia buntut menolak atlet Israel. Namun, di sisi lain, IOC tidak bersikap ke Tel Aviv atas genosida yang terjadi di Palestina.
Sebelumnya diberitakan, Indonesia menolak partisipasi atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam 2025 yang berlangsung di Jakarta Oktober ini. Karena tidak ada hubungan diplomatik, visa enam atlet Israel tidak dikeluarkan Pemerintah Indonesia.
IOC lantas bersikap dengan mengancam Indonesia. Tidak hanya memutus dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), IOC juga merekomendasikan Indonesia untuk tidak menggelar berbagai event olahraga skala internasional, termasuk Olimpiade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini sekali lagi menyoroti posisi prinsipil IOC: semua atlet, tim, dan pejabat olahraga yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi dalam kompetisi dan acara olahraga internasional tanpa diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah, sesuai dengan Piagam Olimpiade dan prinsip-prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik yang mengatur Gerakan Olimpiade," tulis IOC dalam keterangannya terkait Indonesia, dilansir detikSport Jumat (24/10/2025).
Respons Menpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir merespons sikap IOC. Ia menyatakan Indonesia mempunyai alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil kebijakan menghindari kedatangan delegasi Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam.
"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional," kata Erick dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (23/10).
Erick Thohir menegaskan langkah tersebut dilandasi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamananan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia," ujarnya.
Eks menteri BUMN itu mengatakan atas dasar itu, Indonesia mengambil langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships.
Lembek ke Israel
Namun di sisi lain, IOC tidak mengambil sikap ke Israel atas tindakan agresi militer yang diambil di Gaza.
Padahal, IOC menghukum Rusia dan Belarusia dari kejuaraan olahraga internasional karena berperang melawan Ukraina. Dua negara tersebut tidak bisa menampilkan bendera masing-masing di Olimpiade Musim Dingin 2026 yang berlangsung di Italia Februari 2026 mendatang.
IOC sudah membuat Rusia bersama Belarusia hilang dari Olimpiade pada 2024 di Paris karena masalah perang. Namun, IOC masih membiarkan Israel yang sudah sangat jelas ditentang banyak negara karena genosida di Palestina.
Netizen Bilang IOC Standar Ganda
Hukuman yang cukup keras yang diberikan IOC terhadap Indonesia langsung memantik komentar dari para netizen di media sosial X khususnya.
"IOC juga diskriminasi. Menolak atllet Rusia dan Belarusia tampil di Olimpiade Musim Dingin Italia 2026 tapi marah ketika Indonesia menolak atlet senam Israel tampil di Jakarta. Sikap Indonesia itu udah benar, jangan menyerah dengan pelaku genosida," sebut sebuah akun.
"Shame on you IOC, standar ganda banget nih organisasi. Russia sm Belarus aja di banned eh giliran si zionis dibelain," tulis yang lain.
(apu/ahr)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Artis Porno Bonnie Blue Digerebek di Bali, Klaim Ngeseks Bareng Seribuan Pria
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana