Warga Sekitar TPST Sendangsari Sleman Protes Bau Busuk, Ini Respons DLH

Warga Sekitar TPST Sendangsari Sleman Protes Bau Busuk, Ini Respons DLH

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 06 Jan 2025 14:22 WIB
Reaktor pengendali bau yang terpasang di sisi bangunan selatan TPST Sendangsari, Minggir, Sleman, Jumat (3/1/2025).
Reaktor pengendali bau yang terpasang di sisi bangunan selatan TPST Sendangsari, Minggir, Sleman, Jumat (3/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja.
Sleman -

Warga Sendangsari, Kapanewon Minggir, mengeluhkan bau busuk yang muncul dari TPST Sendangsari Minggir. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman kemudian memasang reaktor untuk mengendalikan bau.

"Iya masih ada keluhan bau di Minggir. Kami baru selesai pengadaan reaktor pengendali bau," kata Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, saat dihubungi wartawan, Senin (6/1/2025).

Epiphana bilang, reaktor tersebut saat ini sudah dipasang di TPST Sendangsari. Pihaknya pun pekan kemarin juga telah bertemu dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan bau itu.

"Hari Jumat kami sudah difasilitasi Kapanewon untuk evaluasi pemasangan reaktor pengendali bau dan berjumpa masyarakat. Semoga upaya kami bisa menyelesaikan keluhan masyarakat," ujarnya.



Dia menjelaskan reaktor tersebut terdiri dari blower, ducting, dan reaktornya. Setelah pemasangan pihaknya meminta masyarakat untuk memberikan waktu untuk melakukan uji coba dan evaluasi.

Adapun untuk uji coba, direncanakan hingga 31 Januari mendatang.

"Kami mohon masyarakat masih berkenan memberi waktu untuk uji coba reaktor tersebut. Setelah dipasang kami minta waktu untuk uji coba sampai 31 Januari," pungkas dia.

Sebelumnya, sejumlah spanduk protes dipasang di kawasan Jalan Kebon Agung, Parakan, Sendangsari, Minggir, Sleman. Seluruhnya bernada protes atas keberadaan TPST Sendangsari Minggir, terutama atas bau tak sedap yang ditimbulkan.

Spanduk itu di antaranya bertulisan 'Wilayah Terdampak TPST Sendangsari, Jangan Renggut Kenyamanan Kami!!', 'Kasihanilah Anak-Anaku Penerus bangsa Dalam Belajar Terpapar Bau TPST', 'Jangan Korbankan Kenyamanan Kami dengan TPST-mu'.

Salah seorang warga Sendangrejo, Minggir, Muhammad Zaenuri mengatakan spanduk protes itu awalnya dipasang pada Minggu (29/12/2024) lalu.

"Akhirnya mulai tanggal 31 Desember warga serempak memasang di sepanjang jalan dan depan kediamannya masing-masing," kata Zaenuri saat ditemui di rumahnya, Jumat (3/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Zaenuri, pemasangan spanduk protes ini bentuk puncak kekecewaan warga. Dia bilang sejumlah pertemuan telah berlangsung beberapa kali, tapi masalah bau tak sedap masih berlanjut.

Panewu Kapanewon Minggir Djoko Muljanto menuturkan pihaknya terus memfasilitasi keluhan warga. Terbaru, mengadakan pertemuan di kantornya pagi tadi. Pertemuan ini menjabarkan proses pemasangan alat pengendali bau tak sedap di TPST Sendangsari.

Djoko menuturkan tenggat waktu 20 Desember 2024 bukanlah penanda alat bekerja optimal. Namun sebagai awal pemasangan alat pengolah bau di TPST Sendangsari. Sedangkan untuk kinerja optimal dijanjikan mulai 31 Januari 2025.

"Tadi dari dinas terkait menjabarkan bahwa masih proses pemasangan dan integrasi alat. Jadi ada beberapa alat yang terpasang. Dijanjikan selesai 31 Januari," ujar Djoko.

Sebagai langkah awal, TPST Sendangsari juga mengurangi suplai harian. Dari awalnya 10 truk sampah menjadi 6 truk per harinya. Tujuannya agar proses pengolahan berlangsung cepat dan menekan kemunculan bau tak sedap.

"Monggo silakan pasang spanduk tidak kami larang. Ditunggu sampai tanggal 31 Januari untuk proses integrasi alatnya. Kalau setelah itu masih muncul bau, monggo silakan warga bertindak seperti apa," pungkas Djoko.




(apl/apl)

Hide Ads