Malam Jumat pertama Rajab dianggap memiliki keutamaan khusus sehingga berbagai amalan dikerjakan pada malam tersebut. Lantas, apa keutamaan malam Jumat pertama Rajab dan amalannya?
Sebelumnya, berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama, 1 Rajab 1446 H jatuh bertepatan dengan Rabu, 1 Januari 2025. Oleh karena itu, Jumat pertama Rajab terjadi pada 3 Januari 2025.
Dengan demikian, malam Jumat pertama Rajab akan berlangsung pada Kamis, 2 Januari 2025 bakda maghrib. Hal ini dikarenakan pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat matahari terbenam, bukan tengah malam layaknya kalender Masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin detikers bertanya-tanya, apa keutamaan malam Jumat pertama bulan ketujuh Hijriah tersebut? Untuk menjawabnya, baca uraian lengkapnya yang telah detikJateng persiapkan di bawah ini. Pastikan untuk membacanya sampai akhir, ya, detikers!
Keutamaan Malam Jumat Pertama Rajab
Sebelumnya, sebagaimana telah detikers ketahui, Rajab termasuk satu dari empat asyhurul hurum (bulan-bulan mulia). Allah SWT mengabadikannya dalam surat at-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,(sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Dikutip dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Rasulullah SAW juga bersabda mengenai Rajab:
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثُ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: "Sesungguhnya zaman (tahun) ini telah berputar sesuai dengan aslinya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan keempat adalah Rajab yang diagungkan kabilah Mudar yang berada di antara bulan Jumadal Akhir dan Syaban," (HR Bukhari no 3197 dan Muslim no 1679).
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa Rajab secara menyeluruh, punya keutamaan sebagai bulan haram (mulia) dibanding lainnya. Lalu, bagaimana dengan malam Jumat pertamanya? Diambil dari NU Jateng, KH Sholeh Darat dalam bukunya, Lathaif at-Thaharah, menjelaskan keutamaannya yang diambil dari hadits berbunyi:
"Janganlah kalian lalai pada awal Jumat di bulan Rajab, maka malamnya disebut lailatul raghaib ketika berada di sepertiga malam. Saat itu para malaikat tujuh langit dan tujuh bumi semuanya berkumpul di sekeliling Ka'bah dengan disaksikan oleh Allah. Saat melihat peristiwa itu, Allah menyampaikan bahwa apa yang diminta malaikat akan dikabulkan, dan malaikat memohon kepada Allah agar mengampuni hamba-Nya yang berpuasa Rajab, maka Allah SWT mengabulkan permintaannya tersebut dan mengampuni hamba-Nya."
Bersama dengan keutamaan tersebut, ada anjuran untuk mendirikan sholat Rajab atau Raghaib pada malam Jumat pertama Rajab. Wallahu a'lam bish-shawab.
Amalan Malam Jumat Pertama Rajab
Apa saja amalan yang bisa ditunaikan pada malam Jumat pertama Rajab? Berikut ini pembahasan ringkasnya:
1. Sholat Rajab
Telah disinggung sebelumnya bahwa jumhur ulama mutaakhirin tidak menyepakati amalan sholat Rajab. Misalnya saja, Ibnu Hajar asy-Syafii berkata:
لَمْ يَرِدْ فِي فَضْلِ شَهْرِ رَجَبٍ وَلَا فِي صِيَامِهِ، وَلَا فِي صِيَامِ شَيْءٍ مِنْهُ مُعَيَّنٍ، وَلَا فِي قِيَامِ لَيْلَةٍ مَخْصُوصَةٍ فِيْهِ حَدِيْثٌ صَحِيحٌ يَصْلُحُ لِلْحُجَّةِ
Artinya: "Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu, dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus." (Tabyinul 'Ajab halaman 11)
Bagi detikers yang tetap berniat mengamalkannya, di bawah ini tata caranya dilansir NU Jawa Barat:
- Melaksanakan sholat sunnah sebanyak 12 rakaat dengan 6 kali salam (2 rakaat salam).
- Niat.
- Membaca surat al-Qadr 3 kali dan al-Ikhlas 12 kali setelah membaca al-Fatihah tiap rakaatnya.
- Setelah salam akhir, membaca sholawat اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى ألِهِ وَسَلِّمْ sebanyak 70 kali.
- Sujud, lalu membaca tasbih سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ sebanyak 70 kali.
- Duduk sambil membaca istighfar رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمْ فَاءِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزِالأَعْظَمْ sebanyak 70 kali.
- Sujud lagi sembari membaca tasbih seperti sujud pertama.
2. Surat As-Sajdah, Al-Insan, dan Al-Kahfi
Dirujuk dari buku Fikih Muyassar yang diterjemahkan Fathul Mujib, Nabi Muhammad SAW biasa membaca surat as-Sajdah dan al-Insan pada sholat Subuh hari Jumat. Dalilnya adalah hadits Shahih Bukhari nomor 891.
Pada siang harinya, detikers kemudian disunnahkan membaca surat al-Kahfi. Nabi Muhammad SAW bersabda:
نْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ يُضِيءُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: "Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dipancarkan baginya cahaya dari bawah kakinya hingga puncak langit, yang pada hari kiamat nanti menjadi penerang baginya, serta diampunkan baginya dosanya antara dua Jumat." (HR al-Hakim 2/368 dengan derajat shahih)
3. Bersholawat atas Nabi Muhammad SAW
Selanjutnya, detikers juga disunnahkan untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Perlu diingat, amalan ini tidak hanya dikhususkan pada malam Jumat pertama Rajab, tetapi juga seluruh Jumat-Jumat lainnya. Dalilnya adalah hadits berikut:
أَكْثِرُوا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
Artinya: "Perbanyaklah shalawat atasku pada hari Jumat." (HR Abu Dawud no 1047, an-Nasai 3/91, Ibnu Majah no 1085, dan al-Hakim no 1/278. Hadits ini dinilai shahih).
Demikian pembahasan lengkap mengenai keutamaan malam Jumat pertama Rajab dan amalannya. Wallahu a'lam bish-shawab.
(par/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana