Ular sanca sering dijumpai masyarakat saat musim hujan. Kemunculannya ini kemudian menimbulkan tanda tanya, kenapa banyak ular sanca keluar saat musim hujan? Begini penjelasan alasannya yang menarik diketahui!
Dirujuk dari Global Biodiversity Information Facility (GBIF), ular sanca, atau juga populer dengan nama piton, adalah famili ular tidak berbisa yang bisa ditemukan di Afrika, Asia, dan Australia. Sampai saat ini, 10 genus dan 42 spesiesnya telah dikenali.
Indonesia sebagai negara yang punya keragaman flora maupun fauna melimpah, juga dihuni berbagai tipe ular sanca. Berdasar informasi dari National Geographic, di antaranya adalah sanca bodo (Python bivittatus), sanca bulan (Simalia boeleni), dan sanca cokelat (Leiophyton albertisii).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya, masing-masing spesies ular sanca punya karakteristik fisik yang membuatnya unik. Terlepas dari perbedaan tersebut, kala musim hujan, detikers mungkin saja berpapasan dengan ular sanca di tempat terbuka. Mengapa ular ini banyak keluar saat musim hujan?
Penyebab Ular Sanca Keluar saat Musim Hujan
Perlu dicatat sebelumnya, penyebab pasti ular sanca keluar saat musim hujan tidak bisa dipastikan benar seratus persen. Kendati begitu, ada dua penyebab yang memungkinkan, sebagai berikut:
1. Tempat Tinggal Ular Sanca
Menurut penjelasan dari laman San Diego Zoo Wildlife Alliance, ular sanca punya habitat yang bervariasi. Mereka bisa ditemukan di hutan hujan, padang rumput dan sabana, hutan, rawa, gurun, hingga semak belukar.
Kebanyakan jenis ular sanca mencari perlindungan di cekungan, tonjolan batu, atau di antara alang-alang. Namun, ada juga ular sanca yang bersembunyi di liang bekas mamalia. Tempat-tempat ini akan membantu piton mendapat suhu hangat sekaligus perlindungan dari predator.
Spesies sanca lain, seperti woma dan sanca berkepala hitam, diketahui punya kebiasaan yang berbeda. Alih-alih memanfaatkan liang bekas galian hewan lain, kedua tipe ular sanca ini membuat liang sendiri dengan menggunakan kepalanya.
Nah, saat musim hujan turun dan liang-liangnya terbanjiri, ular (termasuk sanca) tentunya akan keluar mencari tempat berlindung baru yang kering dan aman sebagaimana penjelasan dari laman Critter Ridder. Keterangan senada juga diungkapkan oleh Aji Rachmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia pada 2021 lalu.
"Karena saat hujan banyak lubang-lubang sembunyi ular kemasukan air jadi mereka berpindah cari lokasi yang lebih kering," jelasnya dilansir detikNews, Rabu (15/9/2021).
2. Makanan Ular Sanca Berkeliaran
Sama seperti manusia, ular sanca atau piton juga butuh untuk memenuhi kebutuhan makannya setiap hari. Kembali disadur dari San Diego Zoo Wildlife Alliance, tergantung ukurannya, ular sanca punya variasi mangsa yang begitu luas.
Secara umum, ular sanca memangsa hewan-hewan pengerat, burung, kadal, dan mamalia seperti monyet, babi, atau antelop. Menariknya, beberapa jenis ular sanca bahkan bisa memangsa hewan-hewan besar. Misalnya saja, ular piton batu pernah ditemukan memiliki macan tutul kecil di dalam perutnya!
Perlu dicatat, tidak semua ular sanca punya ukuran besar sehingga memangsa hewan berukuran besar pula. Umpamanya, ular piton terkecil, pygmy phyton hanya memangsa tokek, kadal kecil, dan hewan pengerat kecil sebagaimana penjelasan dari laman Taronga Conservation Society Australia.
Nah, saat musim hujan, liang-liang hewan pengerat, seperti tikus, bisa jadi turut kemasukan air sehingga memaksa mereka keluar. Hewan-hewan pengerat juga acap kali keluar setelah hujan untuk mencari makan, seperti cacing. Momen ini juga pada gilirannya membuat ular sanca keluar dari persembunyiannya untuk menyergap tikus.
Apa yang Harus Dilakukan saat Bertemu Ular Sanca?
Karena potensi perjumpaan dengan ular satu ini cukup tinggi saat musim hujan, detikers harus tahu hal yang mesti dilakukan. Dirujuk dari National Parks yang dikelola Pemerintah Singapura, ini poin-poin pentingnya:
Bertemu Ular di Area Publik
- Amati dari jarak aman karena ular tidak akan menyerang kecuali diganggu dahulu.
- Bila terlalu dekat, bersikaplah tenang dan mundur perlahan.
- Jangan mendekati atau mencoba memegang ular.
- Jaga hewan peliharaan agar tetap tenang. Pasalnya, hewan peliharaan mungkin akan mengejar dan membuat ular takut.
- Hubungi pihak berwenang.
Bertemu Ular di Rumah
- Jaga jarak dan langsung hubungi pihak berwenang. Besar kemungkinan, ular tersebut masuk rumah detikers untuk mencari tempat bersembunyi.
- Jauhkan anggota keluarga maupun hewan peliharaan dari tempat ular berada.
- Biarkan jendela maupun pintu ruangan terbuka agar ular bisa keluar.
- Cari tahu penyebab potensial ular masuk rumah. Bisa jadi, banyak tikus di dalam rumah atau alasan-alasan lainnya.
Sebelum ular sanca masuk dan bersarang di rumahmu, detikers bisa melakukan sejumlah hal untuk mencegahnya, yakni:
- Buang sampah sisa makanan/sampah dapur dengan baik dan benar agar tidak menarik hewan pengerat.
- Hilangkan tempat-tempat bersembunyi, seperti pot tidak terpakai, lubang galian, dan lain sebagainya di rumah.
- Pasang pagar dengan tinggi setidaknya 1 meter dan tanam dalam tanah untuk mencegah ular masuk.
- Jaga agar rumput di halaman tetap pendek. Pastikan setiap lubang di halaman rumah telah tersegel rapi.
- Jaga binatang peliharaan tetap di dalam rumah dan terproteksi dari ular.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab ular sanca keluar saat musim hujan. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas