Cerita Zulhas Indonesia Hampir Abaikan Urusan Pangan Sejak Reformasi

Cerita Zulhas Indonesia Hampir Abaikan Urusan Pangan Sejak Reformasi

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 16 Des 2024 16:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat menghadiri uji coba program makan siang bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Galur, Kulon Progo, Senin (16/12/2024).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat menghadiri uji coba program makan siang bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Galur, Kulon Progo, Senin (16/12/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut Indonesia sempat mengabaikan urusan pangan selama 28 tahun sejak masa reformasi. Kini dia optimistis Indonesia akan swasembada pangan pada 2027 mendatang.

Hal itu diungkapkan Zulhas saat memberi sambutan usai meninjau uji coba progam makan siang bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Galur, Kulon Progo, siang ini. Dalam kesempatan tersebut, Zulhas menceritakan kiprah presiden Indonesia sejak masa reformasi yang dia nilai belum bisa mewujudkan swasembada pangan karena sejumlah hal.

"Kita hampir melupakan urusan pangan, hampir 28 tahun selama reformasi. Jadi 2 tahun pertama reformasi Pak Habibie. Sukses tapi laporannya ditolak pada waktu itu sehingga nggak meneruskan. Pak Habibie itu hebat, dollar dari Rp 16.000, (turun) sampai Rp 6.000," ucapnya, Senin (16/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lanjut ke Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Bu Megawati (Soekarnoputri) konsolidasi demokrasi masih ribut. Gus Dur jatuh digantikan Mbak Mega. Nah agak landai zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) 10 tahun. Tapi 10 tahun masih proses demokrasi, bahkan zaman Pak SBY kerbau aja boleh demo waktu itu. Jadi memang seru kita bernegara," imbuhnya.

Memasuki era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Zulhas menyebut urusan pangan masih belum jadi prioritas. Menurutnya pemerintahan Jokowi saat itu lebih fokus pada pengembangan infrastruktur.

ADVERTISEMENT

"Sepuluh tahun dilanjutkan Pak Jokowi fokus kepada infrastruktur. Sehingga pangan atau swasembada pangan atau kedaulatan pangan agak terlewatkan. Untung Allah SWT sayang kepada kita sehingga peninggalan Pak Harto yang begitu kuat, yaitu mengenai irigasi, sawah, pupuk, kemudian Bulog, sehingga kita masih bisa bertahan. Tapi sudah mulai berkurang," terangnya.

Adapun di masa kepemimpinan Prabowo Subianto, Zulhas optimistis pemerintah bisa fokus mengurusi masalah pangan. Dia juga meyakini jika Indonesia akan meraih swasembada pangan pada 2027 mendatang.

"Nah Alhamdulillah presiden kita Pak Prabowo di mana-mana mencanangkan kita harus swasembada pangan, nah itu luar biasa. Yang semula 2029, maju 2028, lalu maju 2027. Insyaallah kita bisa mandiri dalam bidang pangan itu, mandiri artinya kita tidak tergantung dari negara manapun. Kita bisa makan di tempat kita sendiri, dari negara kita sendiri," ujarnya.

Menteri asal Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan swasembada pangan ini memungkinkan Indonesia bisa memastikan ketersediaan pangan di seluruh daerah tanpa harus bergantung dari negara lain. Program ini diupayakan bisa berlangsung dalam waktu dekat.

"Kemudian berdaulat di bidang pangan kata Bung Karno. Berdaulat itu kita bisa memilih makan apa dan dengan apa. Kemudian ketahanan pangan. Seluruh kabupaten kota, kita semua yang kita makan itu cukup di kota, kabupaten, provinsi dan seterusnya. Itulah yang akan kita lakukan secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya dan alhamdulillah dukungan presiden luar biasa," ucapnya.




(apu/afn)

Hide Ads