- Kenapa Kucing Berisik dan Tidak Bisa Diam? 1. Rasa Lapar atau Haus 2. Mencari Perhatian 3. Ketidaknyamanan atau Sakit 4. Stres atau Ketakutan 5. Perilaku Alami atau Hormonal
- Cara Mengatasi Kucing yang Tidak Bisa Diam 1. Ciptakan Lingkungan yang Menenangkan 2. Berikan Stimulasi Melalui Musik 3. Ajak Bermain Secara Teratur 4. Gunakan Produk Penenang 5. Konsultasikan dengan Dokter Hewan
Bagi sebagian orang, memelihara kucing bisa membuat hati merasa lebih bahagia. Bagaimana tidak, hewan berbulu ini kerap bertingkah lucu dan menghibur pemiliknya. Namun, ada kalanya kucing menjadi sangat berisik dan tidak bisa diam. Hal tersebut jelas membuat kita menjadi tidak nyaman dan terganggu. Oleh karena itu, kita perlu memahami cara mengatasi kucing yang tidak bisa diam agar tenang dan tidak berisik.
Jika kamu memiliki kucing yang biasanya tenang tetapi menjadi lebih berisik, sebaiknya jangan abaikan begitu saja. Pasalnya, kucing tidak menjadi berisik tanpa sebab, tentu ada alasan mendasar di balik perilaku ini.
Mari simak pembahasan lengkap berikut ini untuk memahami kenapa kucing tidak bisa diam dan cara mengatasinya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Kucing Berisik dan Tidak Bisa Diam?
Sebelum mencari tahu cara mengatasi kucing yang tidak bisa diam, kita perlu memahami penyebabnya terlebih dahulu. Dikutip dari PetMD, terdapat beberapa penyebab utama yang membuat kucing menjadi begitu berisik. Mari simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
1. Rasa Lapar atau Haus
Kucing sering mengeong untuk memberi tahu bahwa mereka membutuhkan makanan atau air. Suara ini biasanya muncul ketika mangkuk makanan atau air mereka kosong, atau saat air yang tersedia tidak segar.
2. Mencari Perhatian
Kucing yang merasa kesepian atau bosan sering kali bersuara untuk menarik perhatian. Mengeong ini bisa menjadi cara mereka meminta interaksi, seperti bermain atau sekadar ingin ditemani.
3. Ketidaknyamanan atau Sakit
Rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik sering membuat kucing lebih berisik. Suaranya dapat terdengar berbeda dari biasanya, seperti lebih tajam atau penuh keluhan. Kondisi ini memerlukan perhatian medis jika disertai tanda-tanda lain.
4. Stres atau Ketakutan
Perubahan lingkungan, kebisingan, atau situasi yang asing dapat membuat kucing merasa stres atau takut. Saat berada dalam kondisi ini, mereka sering kali mengeluarkan suara mengeong yang intens atau bernada tinggi.
5. Perilaku Alami atau Hormonal
Kucing yang belum disterilkan cenderung bersuara lebih sering, terutama saat birahi. Suara ini adalah cara alami mereka menarik pasangan dan biasanya berhenti setelah proses sterilisasi.
Cara Mengatasi Kucing yang Tidak Bisa Diam
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kucing yang tidak bisa diam agar menjadi lebih tenang? Mari simak panduan lengkapnya yang dihimpun dari PetMd dan The Spruce Pets berikut ini!
1. Ciptakan Lingkungan yang Menenangkan
Kucing yang tidak bisa diam sering kali mengalami stres akibat perubahan lingkungan atau kebisingan. Untuk mengatasi hal ini, sediakan ruang pribadi yang aman dan nyaman bagi kucing. Area ini sebaiknya jauh dari keramaian, dilengkapi dengan tempat tidur yang hangat dan tinggi untuk membantu kucing merasa terlindungi.
Berikan akses ke mainan yang merangsang perilaku alami mereka, seperti bermain, memanjat, dan mencakar. Sediakan tiang garukan dekat tempat istirahat kucing agar mereka dapat menjaga kesehatan cakarnya.
Menyediakan tempat tinggi, seperti pohon kucing atau rak khusus, memungkinkan kucing memantau lingkungannya dengan tenang. Gunakan bahan-bahan yang membantu menenangkan, seperti catnip atau feromon sintetis yang bisa ditempatkan di sekitar ruang tersebut.
2. Berikan Stimulasi Melalui Musik
Kucing dapat menjadi lebih tenang dengan mendengarkan musik khusus yang dirancang untuk mereka. Musik ini biasanya memiliki frekuensi dan tempo yang menyerupai komunikasi alami kucing.
Pastikan volume suara yang digunakan tidak terlalu keras agar tidak membuat kucing semakin stres. Beberapa kucing mungkin lebih menyukai suasana hening, sehingga penting untuk mengamati respons mereka terhadap berbagai jenis suara.
Musik atau suara latar tidak hanya meredakan kecemasan tetapi juga membantu menciptakan rutinitas yang menenangkan. Putar suara ini secara konsisten di ruang kucing, terutama selama mereka stres, seperti saat ada pesta atau suara keras seperti kembang api.
3. Ajak Bermain Secara Teratur
Aktivitas bermain membantu mengurangi energi berlebih yang sering menjadi penyebab kucing terlalu berisik. Gunakan mainan yang dirancang untuk merangsang perilaku berburu, seperti tongkat mainan berbulu, laser pointer, atau tikus mainan.
Pastikan waktu bermain dilakukan secara rutin, terutama sebelum memasuki masa kucing menjadi lebih aktif atau berisik. Aktivitas ini tidak hanya membuat kucing merasa lelah tetapi juga mempererat hubungan antara pemilik dan hewan peliharaan.
Jika kucing tidak terlalu tertarik bermain, cobalah aktivitas lain yang melibatkan interaksi, seperti menyikat bulu mereka. Beberapa kucing mungkin lebih menyukai sentuhan ketimbang bermain, tetapi keduanya sama-sama membantu mengurangi stres.
4. Gunakan Produk Penenang
Produk penenang tanpa resep, seperti diffuser feromon atau kalung khusus, dapat membantu mengurangi perilaku cemas dan berisik. Feromon ini menyerupai aroma yang digunakan kucing untuk menandai area aman, sehingga menciptakan suasana yang nyaman.
Calming sprays dan tisu penenang dapat digunakan pada area tertentu yang sering didatangi kucing. Produk ini cocok untuk sementara waktu, seperti saat bepergian atau ada tamu di rumah.
Selain itu, suplemen seperti soft chews atau kapsul penenang juga bisa menjadi pilihan. Sebelum memberikan produk ini, konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan produk tersebut aman dan sesuai dengan kondisi kucing.
5. Konsultasikan dengan Dokter Hewan
Jika kucing terus-menerus berisik tanpa sebab yang jelas, ada baiknya memeriksakannya ke dokter hewan. Masalah medis seperti rasa sakit, infeksi, atau gangguan kognitif, dapat menjadi penyebabnya. Pemeriksaan menyeluruh dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahan.
Dokter hewan juga dapat merekomendasikan obat-obatan untuk membantu mengelola kecemasan kucing, terutama jika produk tanpa resep tidak efektif. Obat ini bisa digunakan jangka panjang untuk kecemasan kronis atau jangka pendek untuk situasi khusus.
Selain itu, dokter hewan spesialis perilaku dapat memberikan panduan khusus untuk mengelola kecemasan yang sulit diatasi. Pendekatan ini mungkin memerlukan waktu, tetapi penting untuk kesejahteraan kucing dalam jangka panjang.
Nah, itulah tadi beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kucing yang tidak bisa diam agar tenang dan tidak berisik. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu