Datangi Ponpes Gus Miftah, Sunhaji Bakul Es Teh Jadi Anggota Kehormatan Banser

Datangi Ponpes Gus Miftah, Sunhaji Bakul Es Teh Jadi Anggota Kehormatan Banser

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 04 Des 2024 18:16 WIB
Sunhaji mengenakan seragam Banser.
Sunhaji mengenakan seragam Banser. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja.
Sleman -

Sunhaji (38) penjual es teh yang viral usai diolok-olok Miftah Maulana Habibburrohman atau Gus Miftah kini menjadi anggota kehormatan Banser. Keanggotaan itu diberikan ke Sunhaji saat datang ke Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Setibanya di ponpes, Sunhaji yang mengenakan kemeja batik langsung diajak berbincang Gus Miftah di dalam rumah. Sunhaji kemudian diberikan seragam Banser lengkap.

"Beliau (Sunhaji) kan sering ikut ngaji di event-event yang dijaga sama Banser Ansor. Kayaknya beliau kok senang nduwe (punya) baju Banser," kata Gus Miftah saat ditanya terkait Sunhaji jadi anggota kehormatan Banser, Rabu (4/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor DIY, Abdul Muiz juga tidak membantah bahwa Sunhaji telah diangkat jadi anggota kehormatan Banser. Dia mengatakan dengan ini Sunhaji diharapkan bisa makin bersemangat mengaji dan guyub dengan rekan-rekan Banser.

"Semangat ngajinya, guyub, dengan teman-teman Banser," kata Muiz.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Sunhaji mengatakan kedatangannya ke Ponpes Ora Aji untuk bersilaturahmi. Dia dan Gus Miftah pun sudah saling memaafkan dan menganggap masalah telah selesai.

"Ketemu Gus Miftah intinya pertama silahturahmi, yang kedua saling maaf memaafkan. Jadi tidak ada masalah," kata Sunhaji.

Sebagaimana diketahui kejadian tersebut dialami saat acara selawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11). Ketika itu, ia tengah menawarkan dagangan es teh kepada jemaah selawatan.

Dalam potongan video viral yang dilihatdetikJateng dar i20Detik, terlihat awalnya Gus Miftah bertanya kepada pria penjual es teh itu.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir(kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.




(apl/ahr)

Hide Ads