Tumpukan Sampah di Jalan Affandi Jogja Belum Hilang, DLH Bilang Begini

Pantauan detikJogja di lokasi sore ini, tumpukan sampah yang didominasi bungkusan plastik kresek berbagai ukuran tampak menggunung setinggi kurang lebih dua meter. Bentangannya mencapai belasan meter.

Tak hanya mengganggu visual, tumpukan sampah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap yang tercium sampai radius sekitar lima meter. Bahkan saat kondisi hujan, bau menyengat tetap tercium.

Harnanto, warga sekitar yang juga menggelar lapak makanan di sekitar lokasi menuturkan pemandangan jorok ini mulai muncul pada Jumat (22/11). Sampah mulai tampak menggunung pada Minggu (24/11).

"Sudah sekitar tiga hari lah, Jumat Sabtu itu mulai, ming (tapi) belum banyak, Minggu Senin baru, sudah numpuk," jelasnya saat dijumpai detikJogja di lapaknya, Senin (25/11/2024).

Menurut Harnanto, para pembuang sampah di lokasi tersebut melancarkan aksinya pada malam hingga dini hari. Sebelum Jumat, ia mengatakan, ada petugas yang selalu mengambil sampah-sampah tersebut.

"Rata-rata malam (pembuang sampah), iya nglimpe (mencuri-curi kesempatan)," papar Harnanto.

"(Sebelumnya) Bersih, sering ada yang ngambili, ada sedikit diambil, Kadang (mengangkut) pakai tosa tosa (motor roda tiga) itu kalau dikit," sambungnya.

Pedagang lain di dekat lokasi, Ati menambahkan, sebelum muncul tumpukan sampah ini, ada petugas yang menjaga dan patroli di lokasi. Ia pun mengkritik pemerintah terkait penyelesaian masalah sampah di Kota Jogja.

"Dulu sempat dijaga, waktu dijaga vakum, ndak ada sampah. Yang jaga Linmas, Satpol PP kadang patroli kalau pagi," ungkapnya.

"Masak harus nunggu viral terus (baru diatasi)," sambung Ati.

Dimintai konfirmasi mengenai hal itu, Kabid Pengelolaan Persampahan Kota Jogja, Ahmad Haryoko berdalih pihaknya selalu melakukan pengambilan sampah setiap hari. Termasuk penyelesaian sampah di lokasi tersebut akan diselesaikan secara berkala.

"Njih (iya sampah akan diambil berkala), tetap tiap hari kita ambil," ujarnya saat dihubungi detikJogja, Senin (25/11) sore.

"Setiap hari berusaha kami bersihkan, meskipun tidak langsung hilang karena kapasitas di unit pengolahan," imbuh Haryoko.

Terkait penjagaan petugas, Haryoko bilang, hal tersebut merupakan kewenangan Satpol PP kota Jogja. Menurutnya, penjagaan juga terus dilakukan.

"Kalau penjagaan memang kewenangan Satpol PP, kalau dari DLH ya (penjagaan) di depo-depo," ungkap Haryoko.

"Sebenarnya sudah ada tulisan larangan dan patroli dari Satpol PP, tapi ternyata memang masih banyak pelanggarnya," pungkasnya.

Pemanfaatan Terhalang Oleh Ormas Yang Belum Termediasi

Pemanfaatan Terhalang Oleh Ormas Yang Belum Termediasi