- Pesan-pesan Pahlawan untuk Upacara 10 November 2024 Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien Pesan Pahlawan Nasional Gubernur Suryo Pesan Pahlawan Nasional RA Kartini Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman Pesan Pahlawan Nasional Prof Moh Yamin, SH Pesan Pahlawan Nasional Pattimura Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi Pesan Pahlawan Nasional Ir Soekarno Pesan Pahlawan Nasional Moh Hatta Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo Pesan Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir Pesan Pahlawan Nasional HOS Tjokroaminoto Pesan Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu Pesan Pahlawan Nasional Dr Wahidin Sudirohusodo Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro Pesan Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika Pesan Pahlawan Nasional Syafruddin Prawiranegara Pesan Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol Pesan Pahlawan Nasional Ahmad Yani Pesan Pahlawan Nasional Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi Pesan Pahlawan Nasional Tan Malaka Pesan Pahlawan Nasional Teuku Umar
- Cara Menghargai Jasa Pahlawan di Hari Pahlawan
Salah satu agenda peringatan Hari Pahlawan 10 November setiap tahunnya yang tak pernah dilewatkan adalah penyelenggaraan upacara bendera yang biasa diisi dengan pembacaan pesan-pesan pahlawan nasional. Sebagai pedoman bagi siapa saja yang akan menyampaikannya, berikut rangkuman pesan-pesan pahlawan untuk dibacakan saat upacara Hari Pahlawan 10 November.
Sebagaimana diketahui, Hari Pahlawan merupakan sebuah peringatan nasional yang dapat disambut oleh seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November tiap tahunnya. Melalui momentum ini, biasanya diselenggarakan sebuah upacara bendera yang diisi dengan berbagai rangkaian acara, salah satunya pembacaan pesan-pesan pahlawan nasional.
Tidak hanya dapat dibacakan pada saat upacara Hari Pahlawan berlangsung, pesan-pesan dari pahlawan juga bisa dibagikan melalui media sosial atau orang-orang terdekat. Hal ini bisa dilakukan untuk menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan yang begitu bermakna bagi bangsa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas seperti apa pesan-pesan pahlawan yang berisikan kalimat inspiratif dan mampu menggugah semangat? Simak beberapa pilihannya berikut ini, ya.
Pesan-pesan Pahlawan untuk Upacara 10 November 2024
Terkait dengan pesan-pesan pahlawan nasional telah diuraikan di dalam Surat Nomor: S.2144/MS/PB.06.00/10/2024 tentang Penyampaian Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024 oleh Menteri Sosial RI. Melalui 'Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024' inilah masyarakat dapat meresapi berbagai pesan dari pahlawan nasional. Berikut rangkumannya.
Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
Terdapat sebuah pesan yang disampaikan oleh Abdul Muis saat menjadi anggota Volksraad dan wakil SI. Pesan tersebut disampaikannya di hadapan para pemuda Sulawesi saat dirinya tengah melakukan kunjungan ke Sulawesi. Berikut isi pesan dari pahlawan nasional Abdul Muis:
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara
Kemudian ada pesan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang menjadi pedoman bagi dunia pendidikan Indonesia. Pesan tersebut diajarkan olehnya saat tengah merintis Taman Siswa. Begini isi pesan dari Ki Hajar Dewantara:
"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh). Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat). Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)."
Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo
Dokter Cipto Mangunkusumo turut memberikan pesan khusus yang dapat dimaknai hingga saat ini. Berikut isi pesan dari Dokter Cipto Mangunkusumo:
"Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"
Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien
Selanjutnya ada pahlawan nasional perempuan yaitu Tjut Nyak Dien yang juga memberikan pesan khusus yang dapat diingat oleh bangsa Indonesia hingga sekarang. Adapun pesan yang disampaikan oleh Tjut Nyak Dien adalah sebagai berikut:
"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan."
Pesan Pahlawan Nasional Gubernur Suryo
Sebagai pemimpin, Gubernur Suryo pernah menyampaikan pidatonya di sebuah radio sesaat sebelum pertempuran Surabaya 10 November 1945 terjadi. Ini pesan yang disampaikan olehnya:
"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali."
Pesan Pahlawan Nasional RA Kartini
Tidak hanya Tjut Nyak Dien, ada juga pahlawan perempuan lainnya yaitu RA Kartini yang pesannya masih dapat dimaknai di era sekarang. Ini isi pesan dari RA Kartini:
"Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'aku tidak dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."
Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
Saat tengah berada dalam kondisi sakit dan dirawat di Jogja, Jenderal Sudirman menyampaikan sebuah pesan. Pesan ini disampaikan olehnya pada saat presiden menasihatinya untuk tetap tinggal di kota agar dapat mendapatkan perawatan. Berikut yang disampaikan oleh Jenderal Sudirman:
"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus."
Pesan Pahlawan Nasional Prof Moh Yamin, SH
Kemudian ada sebuah pesan yang disampaikan oleh Prof Moh Yamin, SH saat hadir dalam Kongres II di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928. Pada saat itu, dirinya dipercaya sebagai sekretaris kongres. Prof Moh Yamin, SH berpesan:
"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri."
Pesan Pahlawan Nasional Pattimura
Lalu ada Pattimura yang turut menyampaikan pesan saat akan mendapatkan hukuman eksekusi berupa gantung. Pesan tersebut disampaikan saat berada di Kota Ambon pada tahun 1817 silam. Berikut isi pesan dari Pattimura:
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit."
Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
Sebagai pahlawan nasional perempuan, Nyi Ageng Serang sering kali mendengarkan keluhan dari rakyatnya. Keluhan tersebut diakibatkan oleh perlakuan dari para kaum penjajah. Oleh sebab itu, Nyi Ageng Serang memberikan pesan:
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."
Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
Sebagai wakil ketua DPR Sumatra, Teuku Nyak Arif menyampaikan pidato di bulan Maret 1945 yang berisikan mendalam soal Indonesia. Berikut isi pesan darinya:
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama."
Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
Melalui sebuah surat yang disampaikan kepada Letnan Kolonel Termeulen, I Gusti Ngurah Rai menuliskan pesan mendalam. Ini isi pesan dari I Gusti Ngurah Rai:
"Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai."
Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
Saat sedang memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri oleh sebagian anggota PETA, Supriyadi menyampaikan pesan khusus. Hal ini dilakukan untuk menciptakan semangat untuk berjuang dalam melawan pemerintah Jepang. Berikut isi pesan dari Supriyadi:
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."
Pesan Pahlawan Nasional Ir Soekarno
Kemudian ada pesan dari Ir Soekarno yang masih sering diucapkan hingga saat ini. Setidaknya ada tiga pesan yang disampaikan oleh Ir Soekarno saat pidato Hari Pahlawan di tahun 1961 dan HUT Proklamasi pada 1963 silam. Berikut rangkuman pesan Ir Soekarno:
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."
Pesan Pahlawan Nasional Moh Hatta
Tidak hanya Ir Soekarno, wakilnya saat itu yaitu Moh Hatta juga turut memberikan pesan mendalam bagi bangsa Indonesia. Berikut isi dua pesan darinya:
"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita."
"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi."
Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare
Saat tengah memperjuangkan Irian Barat atau Papua agar dapat terlepas dari jajahan kolonialisme Belanda dan mampu bergabung kembali bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia, Silas Papare menyampaikan pesan khusus. Berikut isi pesan dari Silas Papare:
"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku."
Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo
Sebagai sosok yang turut membakar semangat perjuangan pada pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945, pidato yang disampaikan Bung Tomo begitu populer di kalangan bangsa Indonesia. Berikut salah satu pesan yang disampaikan olehnya melalui pidato tersebut:
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga."
Pesan Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir
Saat tengah menghadiri pertemuan bersama dengan para pemuda di Jakarta pada 1946 silam, Sutan Sjahrir turut menyampaikan pesan yang mendalam. Berikut isi dari pesan Sutan Sjahrir:
"Perjuangan untuk kebebasan harus terus dilakukan. Jangan berhenti berkarya untuk bangsa."
Pesan Pahlawan Nasional HOS Tjokroaminoto
Kemudian ada HOS Tjokroaminoto yang juga sempat menyampaikan pesan di dalam ceramah-ceramahnya. Pesan tersebut disampaikan olehnya saat memimpin Sarekat Islam di awal tahun 1920-an. Ini isi pesannya:
"Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berbuat baik dan membantu masyarakat yang kurang beruntung."
Pesan Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu
Termasuk dalam pahlawan perempuan yang ikut berjuang dalam melawan penjajah, Martha Christina Tiahahu menyampaikan pesan yang menunjukkan kepeduliannya kepada para rakyat. Ini pesan dari Martha Christina Tiahahu:
"Jadilah pejuang yang berempati; setiap tindakan untuk membantu sesama adalah bentuk perjuangan."
Pesan Pahlawan Nasional Dr Wahidin Sudirohusodo
Saat mendirikan Budi Utomo, Dr Wahidin Sudirohusodo menyampaikan pidato yang berisikan pesan penting tentang pendidikan dan etika kerja untuk generasi muda. Begini pesan yang disampaikan olehnya:
"Kerja keras dan kejujuran adalah fondasi bagi kemajuan bangsa. Tanpa keduanya, kita tidak akan mampu mencapai cita-cita."
Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro
Terlibat secara langsung dalam Perang Jawa yang terjadi di tahun 1925, Pangeran Diponegoro menyampaikan pesan kepada para pengikutnya. Melalui pesan ini terkandung makna agar mereka dapat berjuang secara tulus. Berikut isi pesan Pangeran Diponegoro:
"Hanya dengan kerja keras dan kejujuran kita bisa mengubah nasib dan mencapai tujuan bersama."
Pesan Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika bergabung dengan sejumlah pahlawan nasional perempuan lainnya untuk memberikan pesan khusus bagi bangsa Indonesia. Pesan ini disampaikannya pada saat mendirikan Sakola Istri pada tahun 1904 silam di wilayah Bandung. Berikut isi pesan Raden Dewi Sartika:
"Kecintaan terhadap bangsa ini harus diwujudkan dengan mencerdaskan generasi penerusnya."
Pesan Pahlawan Nasional Syafruddin Prawiranegara
Saat tengah memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat pada tahun 1948 silam, Syafruddin Prawiranegara juga turut memberikan pesan khusus. Begini isi pesan tersebut:
"Tanah air adalah amanah yang harus kita jaga dengan segenap jiwa dan raga."
Pesan Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol
Saat terlibat dalam Perang Padri di Sumatra Barat saat awal abad ke-19. Berikut isi pesan yang disampaikan Imam Bonjol:
"Cintailah tanah air kita seperti kita mencintai diri sendiri."
Pesan Pahlawan Nasional Ahmad Yani
Ada sebuah pesan yang ditinggalkan oleh pahlawan nasional Ahmad Yani. Pesan tersebut disampaikan Ahmad Yani kepada pasukannya saat terlibat dalam pertempuran selama Revolusi Nasional Indonesia berlangsung. Berikut yang diucapkan oleh Ahmad Yani:
"Setiap anggota masyarakat harus ikut serta dalam membela kemerdekaan bangsa ini."
Pesan Pahlawan Nasional Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi
Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi juga menyampaikan sebuah pesan saat tampil dalam sebuah pidato pendirian Indische Partij di tahun 1912 silam. Ini isi pesan dari Douwes Dekker:
"Masyarakat yang kuat adalah masyarakat yang mengerti pentingnya pendidikan dan persatuan."
Pesan Pahlawan Nasional Tan Malaka
Pahlawan nasional Tan Malaka turut memberikan pesan yang disampaikannya melalui karya miliknya. Karya tersebut merupakan sebuah buku bertajuk 'Madilog' yang diterbitkan pada tahun 1943 silam. Begini pesan Tan Malaka yang disampaikannya dalam buku tersebut:
"Rakyat adalah kunci dari setiap perubahan sosial yang berarti."
Pesan Pahlawan Nasional Teuku Umar
Pesan pahlawan nasional selanjutnya disampaikan oleh Teuku Umar pada abad ke-19. Berikut isi pesan yang disampaikan olehnya:
"Kita harus memperjuangkan hak masyarakat untuk hidup bebas dari penindasan."
Cara Menghargai Jasa Pahlawan di Hari Pahlawan
Selain membagikan pesan-pesan pahlawan saat upacara Hari Pahlawan 10 November setiap tahunnya, ada cara lain untuk menghargai jasa pahlawan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Seperti diungkap dalam buku 'Jasa Pahlawan Bangsaku' karya Sri Widayati, SPd, bahwa terdapat cara sederhana yang bisa dilakukan oleh seseorang sebagai upaya untuk menghargai jasa pahlawan.
Misalnya saja bagi seorang siswa, mereka dapat belajar dengan tekun. Baik di sekolah maupun di rumah. Upaya belajar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh inilah yang menunjukkan perjuangan para pahlawan. Meskipun tidak terlibat dalam peperangan maupun pertempuran, belajar dengan tekun justru menjadi upaya menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian ada juga sikap kepahlawanan yang dapat ditunjukkan oleh bangsa Indonesia dengan melakukan hal-hal kecil di dalam kehidupannya. Menurut buku '99% Sukses Menghadapi Ulangan Harian SD/MI Kelas 4' oleh Tim Guru Eduka, sikap kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Berikut rangkuman lengkapnya:
- Menghargai jasa pahlawan di keluarga dapat dilakukan dengan cara menerapkan perilaku saling menolong dengan perasaan yang ikhlas.
- Menghargai jasa pahlawan di sekolah bisa dilakukan dengan membantu teman yang terkena musibah, berani mengakui kesalahan saat melakukannya, hingga terlibat dalam kegiatan positif lainnya.
- Menghargai jasa pahlawan di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan ikut serta pelaksanaan kerja bakti membersihkan area sekitar.
Itulah tadi rangkuman pesan-pesan pahlawan untuk dibacakan saat upacara Hari Pahlawan 10 November 2024 lengkap dengan cara menghargai jasa mereka. Semoga informasi bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi