Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Asal-usulnya

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Asal-usulnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 07 Nov 2024 15:25 WIB
Poster Hari Pahlawan Nasional
Ilustrasi hari pahlawan. Foto: Freepik
Jogja -

Setiap 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Namun, tahukah detikers mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Dikutip dari surat edaran Mensos RI Nomor S.2144/MS/PB/06/00/10/2024, Hari Pahlawan dimaksudkan untuk mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Lebih lanjut, tujuan dari peringatan Hari Pahlawan adalah untuk membangun ingatan kolektif bangsa, menggugah kesadaran masyarakat agar menerapkan semangat dan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peringatan ini bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Tahun ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia menetapkan tema 'Teladani Pahlawanmu Cintai Negeri'. Tema ini mengajak setiap insan masyarakat Indonesia untuk memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membagun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Dirangkum dari buku Perjuangan dan Idealisme karya Eljambaky, Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November sebagai penghormatan terhadap para pejuang yang berjuang dalam pertempuran bersejarah di Surabaya. Peringatan ini ditetapkan untuk mengenang Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945, ketika para tentara dan milisi Indonesia melawan militer Inggris dan Belanda. Pertempuran ini merupakan salah satu momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 yang ditandatangani pada 16 Desember 1959, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Penetapan ini bertujuan untuk menghormati semangat juang dan pengorbanan para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Hari Pahlawan menjadi simbol perjuangan bangsa dalam mengusir penjajah dari tanah air.

ADVERTISEMENT

Salah satu sosok penting dalam peristiwa tersebut adalah Bung Tomo, yang melalui pidatonya berhasil memotivasi rakyat Surabaya untuk melawan tentara Inggris. Dalam pidatonya, Bung Tomo mengajak rakyat untuk bersatu dan berjuang meskipun dengan persenjataan yang terbatas. Semangat juang yang ditularkan melalui pidato tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari makna dan penjiwaan Hari Pahlawan.

Sejarah Pertempuran Surabaya

Dikutip dari buku Di Bawah Bayang-Bayang Oligarki tulisan Ados Aleksander, pada 31 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat untuk mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia mulai 1 September 1945. Maklumat ini disambut gembira oleh rakyat Indonesia dan menjadi semangat bagi mereka.

Wacana pengibaran bendera merah putih juga menggema di Surabaya. Namun, keadaan mulai berubah ketika tentara Inggris mendarat di Jakarta dan tiba di Surabaya pada 25 September 1945.

Tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indie (AFNEI) datang dengan tujuan melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka. Namun, niat sebenarnya adalah mengembalikan Indonesia menjadi tawanan Belanda. Hal ini memicu kemarahan rakyat Indonesia, terutama setelah pengibaran bendera Belanda di hotel Yamato. Kemarahan tersebut mencapai puncaknya ketika rakyat Surabaya merobek bagian biru dari bendera Belanda, menyisakan bagian merah dan putih.

Selanjutnya, Jenderal DC Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi. Pada 29 Oktober 1945, Inggris dan Indonesia menandatangani perjanjian gencatan senjata yang sempat menstabilkan keadaan. Namun, setelah penandatanganan, terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris. Sebagai respons, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang meminta semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata untuk melapor dan meletakkan senjata mereka.

Meskipun mendapat ultimatum, rakyat Surabaya tidak gentar. Mereka malah sepakat untuk melakukan perlawanan besar-besaran. Melalui pidato yang menggugah semangat oleh Bung Tomo, rakyat bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada 10 November 1945, pertempuran besar pecah di Surabaya. Pertempuran ini mengakibatkan tewasnya ribuan pejuang Indonesia yang kini kita kenang sebagai pahlawan.

Nah, itulah asal-usul di balik penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun. Semoga bermanfaat!




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads