Pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Kustini Sri Purnomo-Sukamto mengaku dikeroyok sejumlah orang saat meminta klarifikasi terkait pemasangan alat peraga kampanye (APK). Polisi menyebut kedua pihak kini saling lapor.
Diketahui insiden itu terjadi pada Kamis (7/11) malam di Padukuhan Grogolan, Kalurahan Umbulmartani. Salah satu saksi mata kejadian, Revandika Denanda Maheswara, mengatakan insiden bermula saat dirinya bersama korban datang ke rumah ketua RT setempat untuk meminta klarifikasi terkait pemasangan alat peraga kampanye (APK).
"Jadi ada oknum pada malam sebelumnya (6/11) menghampiri kami dan bilang tidak boleh memasang baliho," kata Revan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal waktu itu kami hanya memperbaiki baliho rusak yang sudah terpasang. Lalu tadi malam kami mau meminta klarifikasi itu ke oknum itu," imbuh dia.
Dia mengatakan sempat terjadi perdebatan antara kelompok korban dengan salah seorang warga saat klarifikasi itu. Orang itu sempat pergi dan tak berselang lama datang bersama puluhan orang.
"Jadi korban yang sempat debat sama oknum itu langsung diincar sama orang-orang itu. Langsung dikeroyok sampai kepala dan telinganya keluar darah," terang Revan.
Sementara, tim kuasa hukum paslon Kustini-Sukamto, Enji Pusposugondo, menyampaikan korban langsung dibawa ke RS Panti Nugroho untuk dilakukan perawatan dan visum.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami pendarahan di bagian kepala, telinga dan lebam di sekujur tubuh. Dokter juga bilang korban mengalami gegar otak sedang," ujar Enji.
Ditambahkan Enji, pihaknya juga telah membuat laporan ke Polresta Sleman berkaitan dengan kejadian tersebut. Pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera bertindak menangkap para pelaku pengeroyokan.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian saat dikonfirmasi membenarkan adanya tindakan penganiayaan di Grogolan, Ngemplak. Namun, dia menyebut ada dua laporan yang masuk.
"Tadi malam, dua laporan. Tadi malam pukul 1 dini hari ada orang yang melapor terkait masalah penganiayaan yang terjadi di Grogolan, Umbulmartani. Tadi pagi juga ada yang membuat laporan. Di kejadian tersebut masing-masing pihak mengklaim mengalami penganiayaan," kata Adrian saat dihubungi.
Soal kaitan dengan pendukung salah satu paslon Pilkada, Adrian mengaku tak tahu menahu. Dia hanya fokus menangani dugaan tindak pidana. "Kita (tangani) terkait tindak pidananya aja," ucapnya.
Meski demikian, Adrian membenarkan penyebab penganiayaan dipicu masalah APK.
"Terkait masalah APK," pungkas dia.
(aku/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi