Pemda Ungkap Hasil Penelitian UGM di Gua JJLS Planjan: Tak Boleh Dikepras

Pemda Ungkap Hasil Penelitian UGM di Gua JJLS Planjan: Tak Boleh Dikepras

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 05 Nov 2024 13:07 WIB
Peneliti dari Fakultas Geografi UGM saat melakukan penelitian di gua yang ditemukan di proyek JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Rabu (23/10/2024).
Peneliti dari Fakultas Geografi UGM saat melakukan penelitian di gua yang ditemukan di proyek JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Rabu (23/10/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY membeberkan hasil kajian terhadap gua yang ditemukan di proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Berikut rincian hasil kajian yang melibatkan ahli dari UGM (Universitas Gadjah Mada) tersebut.

Kepala Dinas PUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti, menjelaskan dari hasil kajian tersebut diputuskan jika gua tersebut harus dijaga keberadaannya.

"Gua tidak boleh dikepras, harus dijaga keberadaannya," jelas Anna saat dihubungi wartawan, Selasa (5/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu menurut Anna, kajian tersebut tidak membahas soal rekomendasi terhadap pemanfaatan gua tersebut ke depannya.

"Kajian UGM nggak sampai seperti itu. Mungkin akan dikaji lagi lebih lanjut ke depannya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Sekarang yang utama adalah pelaksanaan pekerjaan JJLS terlebih dulu," pungkas Anna.

Berikut Data Hasil Kajian:

Hasil pemetaan goa dan pemetaan topografi di area Goa Planjan, Saptosari, Gunungkidul

Metode survey: georadar, geolistrik

Pengukuran dan analisa oleh Prof Eko Haryono beserta tim adalah :

  1. Keberadaan gua dengan ornamen yang lengkap dan indah di kawasan karst gunung sewu wilayah Planjan Gunungkidul dengan luas gua 497,57 m2 ( p: 35,55 m ; l: 22,86 m). Gua dengan ornamen aktif seperti itu termasuk dalam kategori fitur karst yang harus dilindungi.
  2. Keberadaan gua sebagian besar membentang miring ke dalam tebing (menjauhi badan jalan) tapi ada sebagian kecil lorong gua yang berada ke luar tebing (di rencana bahu jalan JJLS).
  3. Hasil analisa menunjukan bahwa pada rencana jalan sisi sebelah timur gua terdapat rekahan-rekahan batuan di bawah permukaan. nNmun tidak mengindikasikan adanya goa atau rongga.

Rekomendasi:

Pembangunan JJLS dapat dilanjutkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Memberi jarak aman (buffer) antara dinding gua terluar dengan rencana tebing hasil pemotongan/pengeprasan bukit kurang lebih 2 meter dari bagian terluar gua yang menjorok ke rencana jalan (pada posisi ketinggian saat ini) dan semakin menjauh sesuai kestabilan lereng jalan yang akan dibuat.
  • Memberi tambahan penstabil lereng di tebing-tebing yang berbatasan dengan dinding gua untuk menjaga kestabilan lereng dan atap gua.

Dengan rekomendasi ini maka pihak pelaksana pembangunan JJLS akan membuat review desain konstruksi jalan khusus di sekitar penemuan goa tersebut.




(apu/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads