Renungan Harian Katolik Minggu 3 November 2024 dan Bacaannya: Mengasihi Diri

Renungan Harian Katolik Minggu 3 November 2024 dan Bacaannya: Mengasihi Diri

Santo - detikJogja
Minggu, 03 Nov 2024 11:58 WIB
Orang sedang berdoa di gereja
Renungan Katolik hari iin. (Foto: Unsplash/Gianna B)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 3 November 2024 merupakan hari Minggu biasa XXXI; dengan orang kudus Santo Martinus de Porrez, Pengaku Iman. Santo Hubertus, Pengaku Iman. Santo Malakios dari Armagh, Pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang mengasihi diri sendiri, mari simak renungan harian Katolik Minggu 3 November 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Alfons Jehadut dari Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 3 November 2024

Bacaan Hari Ini

Ul. 6:2-6;

  • Ul 6:2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
  • Ul 6:3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
  • Ul 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!
  • Ul 6:5 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
  • Ul 6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;

  • Mzm 18:2 (18-3) Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
  • Mzm 18:3 (18-4) Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
  • Mzm 18:3 (18-4) Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
  • Mzm 18:4 (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,
  • Mzm 18:47 (18-48) Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku,

Ibr. 7:23-28;

  • Ibr 7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
  • Ibr 7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
  • Ibr 7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
  • Ibr 7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
  • Ibr 7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
  • Ibr 7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.

Mrk. 12:28b-34.

  • Mrk 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
  • Mrk 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
  • Mrk 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
  • Mrk 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
  • Mrk 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
  • Mrk 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
  • Mrk 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

BcO Keb 8:1-21

  • Keb 8:1 Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.
  • Keb 8:2 Aku jatuh cinta kepada kebijaksanaan dan kucari sejak masa mudaku, aku berusaha memperolehnya sebagai mempelaiku dan aku menjadi pencinta kemolekannya.
  • Keb 8:3 Ia membanggakan asal usulnya yang luhur karena bergaul dengan Allah, dan dikasihi oleh Dia yang memerintah segala sesuatu.
  • Keb 8:4 Sebab kebijaksanaan adalah pengantar dalam pengetahuan Tuhan, dan memilih setiap pekerjaan-Nya.
  • Keb 8:5 Kalau kekayaan merupakan milik yang diinginkan dalam kehidupan, maka apa gerangan yang lebih kaya dari pada kebijaksanaan yang mengerjakan segala sesuatu?
  • Keb 8:6 Kalau kepintaran yang bekerja, siapa gerangan di antara semua yang ada yang lebih berbakat seni dari pada kebijaksanaan?
  • Keb 8:7 Dan kalau seseorang mengasihi kebenaran, maka kebajikan adalah hasil jerih payah kebijaksanaan. Sebab ia mengajarkan menahan diri dan berhati-hati, keadilan dan keberanian; dari pada semuanya itu tidak ada sesuatu pun dalam kehidupan yang lebih berguna bagi manusia.
  • Keb 8:8 Demikian pun kalau seseorang menginginkan banyak pengalaman, maka kebijaksanaan mengetahui yang dahulu dan mengirakan yang akan datang; ia pandai memahami penuturan yang kusut serta memecahkan teka-teki; tanda dan mukjizat diketahuinya lebih dahulu, pun pula kesudahan zaman dan masa.
  • Keb 8:9 Maka itu aku memutuskan berjodoh dengannya sepanjang umur hidupku, sebab aku tahu bahwa diberinya aku nasehat yang baik dan menjadi penghibur dalam kesusahan dan kemasygulan.
  • Keb 8:10 Berkat kebijaksanaan aku akan mendapat kemuliaan pada rakyat, dan meskipun masih muda menjadi terhormat di antara orang-orang yang tua.
  • Keb 8:11 Akan ternyata aku cepat dalam pengadilan, dan akan dikagumi oleh para pembesar.
  • Keb 8:12 Kalau aku berdiam diri mereka akan menunggu, dan jika aku berbicara, niscaya mereka dengarkan; kalau pun aku memperpanjang bicaraku, mereka menaruh tangannya di mulut.
  • Keb 8:13 Berkat kebijaksanaan aku akan memperoleh kebakaan dan meninggalkan kenangan abadi pada mereka yang menyusulku.
  • Keb 8:14 Pelbagai bangsa akan kuperintah dan pelbagai kaum menjadi takluk kepadaku.
  • Keb 8:15 Para penindas yang menakutkan akan takut kepadaku, pabila mendengar tentang diriku, di tengah-tengah rakyat ternyata aku baik dan gagah berani di pertempuran.
  • Keb 8:16 Setelah masuk ke dalam rumahku aku mendapat ketenangan pada kebijaksanaan, sebab pergaulan dengannya tidak mengandung kepahitan, dan hidup bersama dengannya tidak mengenal kesedihan, melainkan hanya keriangan hati dan sukacita melulu.
  • Keb 8:17 Setelah semuanya itu telah kupikirkan dalam hati dan telah kurenungkan di dalam batin, yaitu: bahwa kebakaan terkandung dalam keakraban dengan kebijaksanaan
  • Keb 8:18 dan kesenangan yang luhur hidup dalam persahabatan dengannya, kekayaan yang tak kunjung habis terdapat di dalam jerih payah tangannya, dan pengertian ditemukan dalam menjaga pergaulan dengan dia serta nama yang harum dalam percakapan dengannya, maka aku berjalan keliling sambil mencari, bagaimanakah aku dapat membawa kebijaksanaan masuk pada diriku.
  • Keb 8:19 Memang aku seorang pemuda yang baik budi pekertinya, dan aku mendapat jiwa yang baik;
  • Keb 8:20 atau sebaliknya: oleh karena aku ini baik, maka aku masuk ke dalam tubuh yang tak bercela.
  • Keb 8:21 Tetapi setelah aku tahu bahwa aku tidak akan memiliki kebijaksanaan, kalau tidak dianugerahkan Allah -- ini pun hasil pengertian, yaitu mengetahui karunia siapakah kebijaksanaan itu --, maka aku menghadap Tuhan dan berdoa kepada-Nya dan dengan segenap hati aku berkata.

Renungan Hari Ini

Seorang ahli Taurat mengajukan pertanyaan kepada Yesus tentang perintah yang paling utama. Yesus menjawabnya dengan berkata bahwa perintah yang terutama ialah:

Pertama, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan, dan kedua, mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Perintah yang pertama dan yang kedua ini saling terkait.

ADVERTISEMENT

Ahli Taurat itu terkesan dan mengakui bahwa jawaban Yesus itu sungguh-sungguh benar dan bijak. Allah memang esa dan tidak ada yang lain kecuali Dia. Pengakuan ini menunjukkan bahwa tidak ada motivasi buruk dalam tindakannya mengajukan pertanyaan kepada Yesus.

Itulah sebabnya, ia kemudian menegaskan kembali dengan sedikit variasi apa yang telah dikatakan Yesus. Baginya, mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban lainnya.

Yesus pada gilirannya memuji pemahaman ahli Taurat itu dengan berkata, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Meski belum diidentifikasi sebagai bagian dari Kerajaan Allah atau masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang itu telah dekat dan bergerak ke arah yang benar.

Dia hanya perlu melintasi garis batas imannya untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, sebab menerima ajaran Yesus tentang perintah yang paling utama saja tidak cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Menerima pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah pada akhirnya harus menerima Yesus sendiri sebagai Mesias dan Anak Allah, serta mengikuti Dia sebagai murid-Nya untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Namun, kita tidak tahu apa yang akhirnya terjadi padanya karena kisah ini dibiarkan terbuka oleh penginjil Markus. Melalui jawaban-Nya kepada ahli Taurat itu, Yesus meminta dua hal dari diri kita hari ini, yakni agar kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.

Kedengarannya sederhana, bukan? Namun, sering kali kita merasa lebih mudah mengasihi dan menerima orang lain apa adanya daripada diri kita sendiri.

Banyak dari kita yang masih berjuang untuk menerima dan mengasihi diri sendiri apa adanya. Karena itu, kepada kita dinasihatkan agar menerima dan mengasihi diri kita apa adanya dengan tidak selalu mengkritik diri kita sendiri.

Doa Penutup

Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Rahim, berkat rahmatMu umat beriman dapat mengabdi Engkau sepatutnya. Semoga kami manjalani hidup yang murni agar memperoleh kebahagiaan yang Kaujanjikan.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Minggu 3 November 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/ahr)

Hide Ads