Massa Santri Istigasah di Polda DIY, Desak Pelaku Penusukan Prawirotaman Diadili

Massa Santri Istigasah di Polda DIY, Desak Pelaku Penusukan Prawirotaman Diadili

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 29 Okt 2024 11:50 WIB
Para santri menggelar istigasah di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024).
Para santri menggelar istigasah di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Sleman -

Massa Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar istigasah di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka membuat pernyataan sikap agar pelaku penusukan santri bisa segera ditangkap dan diadili.

Pantauan detikJogja, para santri mulai berdatangan ke Polda DIY sejak pukul 08.30 WIB. Ribuan santri yang hadir itu berasal dari beberapa ponpes di Kulon Progo, Bantul, Sleman, hingga Gunungkidul.

Mereka datang dengan membawa berbagai poster dan spanduk bernada penolakan terhadap peredaran miras seperti 'JOGJA DARURAT MIRAS!', 'ISLAM TEGAS TOLAK MIRAS', 'NYENGGOL SANTRI GETUN MBURI' dan lain sebagainya. Mereka kemudian diterima oleh para pejabat Polda DIY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain para santri, tampak juga ada mahasiswa, Banser, dan pengurus PWNU DIY. Adapun istigasah ini berkaitan dengan penanganan kasus penganiayaan santri Krapyak di Prawirotaman, Jogja beberapa waktu lalu.

Dalam aksi itu, mereka menyampaikan pernyataan sikap yang di dalamnya ada tujuh poin utama. Koordinator umum aksi solidaritas santri Yogyakarta, Abdul Muiz, yang membacakan pernyataan sikap menyatakan, pertama tangkap dan adili semua pelaku. "Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya secara hukum, dan menyeretnya ke pengadilan," kata Abdul Muiz di Mapolda DIY, Selasa (29/10/2024).

ADVERTISEMENT

Kedua, berikan keadilan untuk korban dan keluarga. Ketiga, jaminan keamanan di lingkungan masyarakat.

"Kami menuntut pemerintah, aparat keamanan, dan lembaga terkait untuk meningkatkan keamanan semua sektor," ujar Abdul Muiz yang juga menjabat sebagai Ketua GP Ansor DIY tersebut.

Keempat, solidaritas untuk korban. Kelima, pengawasan ketat untuk mencegah kekerasan.

"Kami menyerukan peningkatan pengawasan di wilayah Yogyakarta untuk mencegah tindakan kekerasan di masa depan. Termasuk dalam hal ini adalah mengevaluasi dan mengendalikan peredaran minuman keras (miras) yang kian marak karena satu botol miras dapat memicu seribu kriminalitas," ujarnya.

Keenam, evaluasi peraturan daerah tentang miras.

"Mendesak pemerintah untuk meninjau ulang dan merevisi peraturan daerah tentang pengendalian, pengawasan minuman beralkohol, serta pelanggaran minuman oplosan agar lebih efektif dan mencegah tindak kriminal yang disebabkan oleh konsumsi minuman tersebut," katanya.

Ketujuh, komitmen menegakkan keadilan. "Kami berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga keadilan ditegakkan. Tidak ada tempat bagi kekerasan di masyarakat dan kami tidak tinggal diam hingga semua pelaku menerima hukuman yang setimpal," tegas dia.

Para santri menggelar istigasah di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024).Para santri menggelar istigasah di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja

Pelaku Penusukan Santri Bakal Dirilis Sore

Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan di hadapan ribuan santri yang hadir menyampaikan bahwa saat ini semua pelaku penusukan santri telah ditangkap.

"Kepada publik dan para kyai semua saya laporkan bahwa diawali kami sudah melakukan penangkapan bersama dengan masyarakat dua orang lalu berkembang bertambah menjadi tiga orang. Lalu dari lima orang ini kami dapat siapa yang memberikan mereka, mengumpulkan mereka tadi malam tertangkap jam 18.00 WIB dan yang lebih alhamdulillah, pelaku yang melakukan penusukannya tertangkap tadi malam jam 23.00 WIB," kata Suwondo.

Suwondo berujar polisi akan merilis kasus tersebut sore nanti.

"Kami tidak bisa langsung rilis karena tidak boleh berburu-buru. Nanti sore akan kita rilis semua," katanya.

Di sisi lain, Suwondo pun menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.

"Kejadian kemarin sungguh mengagetkan kami, dan yang pertama saya menyampaikan rasa simpati dan perasaan menyesal atas peristiwa itu, dan saya menyatakan tanggung jawab atas peristiwa tersebut," pungkas dia.




(apu/afn)

Hide Ads