Alat Pabrik Beton Sedayu Rusak Picu Debu Pekat, Panewu: Efek Seperti Erupsi

Alat Pabrik Beton Sedayu Rusak Picu Debu Pekat, Panewu: Efek Seperti Erupsi

Dwi Agus - detikJogja
Selasa, 22 Okt 2024 18:16 WIB
Bantul -

Alat di pabrik mix beton di Jalan Wates Km 13, Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul, rusak memicu material beterbangan hingga permukiman dan jalan. Debu pekat yang muncul saat kejadian disebut bak erupsi gunung.

Panewu Sedayu, Anton Yulianto menggambarkan situasi rusaknya katup silo di pabrik PT Varia Usaha Beton itu.

"Tidak ada korban jiwa karena materialnya berbentuk halus seperti debu, ketika anjlok efeknya seperti asap erupsi gunung. Anjlok karena penampungnya rusak," jelas Anton saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (22/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB tadi. Berawal saat proses pengisian material pencampur beton ke silo tiba-tiba katup terbuka dan mengakibatkan fly ash beterbangan.

Debu pekat berwarna cokelat terlihat menutupi kawasan pabrik hingga ruas Jalan Wates Km 13. Awalnya embusan ke arah selatan namun karena kuatnya angin membuat fly ash balik arah ke utara. Momen itu terekam kamera warga di sekitar lokasi.

ADVERTISEMENT

"Lokasinya itu di timur pertigaan Klangon Sedayu. Debunya sempat mubal sampai ruas Jalan Wates dan permukiman warga di utara pabrik," kata Anton.

Usai kejadian, sejumlah relawan dan tim Damkar Pemkab Bantul langsung menuju lokasi untuk membantu pembersihan sisa-sisa debu agar tak semakin beterbangan saat tertiup angin.

"Sudah diatasi, tadi langsung pembersihan material berbentuk debu dengan cara disemprot air," ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Sedayu, AKP Jarwanto, mengatakan penyebab kejadian adalah rusaknya katup penampungan sehingga anjlok dan menyebabkan kepulan debu tebal.

"Bukan semen itu, hanya debu saja dan tidak ada material berat. Penyebabnya itu karena katupnya rusak lalu anjlok," kata Jarwanto.

Dia juga memastikan tak ada korban jiwa atau luka atas kejadian ini.

"Begitu kejadian langsung ditangani dengan penyemprotan air agar debu tidak beterbangan. Saat ini sudah landai dan normal lagi aktivitasnya," ujarnya

Penjelasan Pabrik

Kepala Plan PT Varia Usaha Beton, Camdani mengatakan rusaknya katup silo bukan melepaskan semen. Material yang beterbangan tersebut adalah fly ash, salah satu campuran dalam konstruksi beton. Sehingga tidak terdapat material berat seperti pasir atau semen seperti yang disebutkan di sejumlah media sosial.

"Yang benar itu debu fly ash, jatuh turun itu tadi karena ada kebocoran. Bukan semen yang bocor," ujarnya.

Usai kejadian, timnya langsung bergerak cepat. Diawali dengan menutup katup yang rusak secara manual. Selain itu juga menutup sementara ruas Jalan Wates KM 13 karena jarak pandang terdampak. Setelahnya menelepon damkar untuk membantu penyiraman debu.

"Kejadian kurang lebih tidak sampai 5 menit dan akhirnya dari plan dari tim kita semuanya mengamankan jalan di saat itu dan langsung proses evakuasi kita bersihkan semua. Kita datangkan Damkar dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Camdani.

Berdasarkan pantauan detikJogja di lokasi kejadian, terlihat debu berwarna cokelat menempel di sejumlah benda. Mulai dari bangunan generator, pepohonan, hingga tangki di sekitarnya. Sementara pada sisi atas terlihat tiga silo penampung campuran beton.

Atas kejadian ini, Camdani memastikan pihaknya bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. Termasuk fly ash yang berembus hingga permukiman. Pihaknya juga akan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan warga apabila muncul keluhan.

"Pertama kita mengucapkan mohon maaf dan kita berkomitmen untuk setiap hari kita lakukan penyiraman terus dan CSR yang sudah berjalan. Kita lakukan fungsinya dan tetap rutin. Intinya kita tetap ingin berdampingan baik dengan warga sekitar," katanya.

Usai kejadian ini operasional PT Varia Usaha Beton berhenti sementara waktu untuk melakukan pembersihan sisa-sisa fly ash yang beterbangan. Termasuk memperbaiki katup silo yang mengalami kerusakan.

"Atas arahan dari kepolisian hari ini kita pembersihan. Alat semua sterilisasi, nanti cek kesiapan alatnya. Nanti besok kita sudah insyaallah sudah bisa dinyatakan operasi kembali atas arahan dari kepolisian," ujarnya.




(rih/apu)

Hide Ads