Kenapa Ular King Cobra Meninggalkan Sarang Sebelum Anaknya Menetas?

Kenapa Ular King Cobra Meninggalkan Sarang Sebelum Anaknya Menetas?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 17 Okt 2024 09:49 WIB
Ular king cobra atau ular kobra raja
Ular king cobra. (Foto: Unsplash/David Clode)
Jogja -

King cobra yang dikenal sebagai salah satu ular paling mematikan ternyata memiliki perilaku unik. Induk ular ini membangun sarang untuk bertelur. Namun ular king cobra meninggalkan sarang sebelum anaknya menetas, kenapa?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita berkenalan dengan spesies king cobra terlebih dahulu. Dikutip dari laman Animalia, king cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa yang hidup di hutan-hutan di Asia Selatan dan Tenggara. Ular ini dikenal sebagai ular berbisa terpanjang di dunia, dengan panjang mencapai 3 hingga 4 meter.

Ciri khas king cobra adalah ukurannya yang besar dan pola di lehernya. Ular ini memakan ular-ular lain, termasuk dari spesiesnya sendiri. King cobra juga memiliki peran penting dalam mitologi dan tradisi rakyat di negara-negara seperti India, Sri Lanka, dan Myanmar, serta dianggap sebagai reptil nasional India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

King cobra hidup di berbagai habitat, seperti hutan pegunungan yang lebat, hutan bambu, rawa-rawa mangrove, dan kadang di area pertanian. Ular ini juga sering ditemukan di sekitar sungai dan danau, karena mereka juga bisa berenang. Sebagai spesies soliter dan berbisa tinggi, king cobra jarang berinteraksi dengan manusia, tetapi sangat berbahaya jika terganggu.

Perilaku Ular King Cobra Membangun Sarang

Perilaku king cobra ketika memasuki musim kawin cukup unik dan berbeda dibandingkan jenis ular lainnya. Dikutip dari Better Planet Education, pada awal musim kawin, king cobra betina melepaskan kulitnya, yang melepaskan feromon untuk menarik perhatian king cobra jantan.

ADVERTISEMENT

Ketika jantan sudah tertarik, pasangan king cobra ini bisa tetap saling berbelit selama beberapa jam saat proses pembuahan berlangsung. Tidak seperti kebanyakan ular, king cobra cenderung kawin dengan satu pasangan dan bekerja sama dalam mencari tempat untuk membangun sarang.

Setelah menemukan tempat yang cocok, king cobra betina mulai membuat sarang dan bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 20 hingga 50 butir. Selama proses ini, king cobra jantan akan tetap berada di dekat sarang untuk melindungi telur dari predator yang mungkin memakannya.

Anak-anak king cobra yang baru menetas berwarna putih mengkilap dengan garis-garis kuning dan memiliki panjang sekitar 50 cm. Mereka sudah mampu berburu secara mandiri hanya beberapa saat setelah menetas dari telurnya.

Kenapa King Cobra Meninggalkan Sarang Sebelum Anaknya Menetas?

Terdapat dua alasan utama mengapa induk king coba meninggalkan sarang sebelum anaknya menetas. Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

1. Mencegah Kanibalisasi

Dikutip dari laman Reach The World, induk king cobra meninggalkan sarangnya sebelum anak-anaknya menetas untuk menghindari risiko memangsa anaknya sendiri. Selama periode penetasan, king cobra bisa menjadi sangat lapar, sehingga dengan meninggalkan sarang, risiko memakan anak-anaknya secara tidak sengaja dapat dikurangi. Ini adalah perilaku alami yang membantu menjaga kelangsungan hidup keturunannya.

Selain itu, king cobra meninggalkan sarang untuk memberi ruang bagi anak-anaknya yang akan segera menetas. Setelah menetas, anak-anak ular berusaha menjauh dari tempat telur mereka menetas agar tidak menjadi mangsa bagi saudara mereka sendiri. Dengan meninggalkan sarang, induk ular memberi kesempatan bagi anak-anaknya untuk keluar dengan aman dan menemukan tempat baru untuk bertahan hidup.

2. Ancaman Manusia

Sementara itu, menurut laman Deccanherald, king cobra betina meninggalkan sarangnya sebelum anak-anaknya menetas karena takut terhadap gangguan manusia. Di Kottiyoor, Kerala, seekor king cobra betina sempat membangun sarang di perkebunan jambu mete, tetapi penduduk yang ketakutan membakar sarang tersebut.

Meskipun demikian, ular tersebut membangun sarang baru hanya beberapa meter dari lokasi yang terbakar. Hal ini menunjukkan bahwa insting sang induk sangat kuat untuk melindungi telurnya, meskipun dia sadar akan bahaya dari manusia di sekitarnya.

Namun, setelah meletakkan telurnya, induk king cobra merasa terganggu dan memilih meninggalkan sarang. Ular ini umumnya sangat waspada terhadap manusia dan lebih suka menghindari konfrontasi. Dalam situasi ini, rasa takut terhadap manusia membuat sang induk pergi dari sarangnya, meninggalkan telur-telurnya yang belum menetas.

King cobra sebenarnya adalah ular yang tidak agresif dan cenderung menghindari manusia. Tetapi, gangguan dari penduduk desa, termasuk ketakutan mereka terhadap kehadiran anak-anak king cobra yang berbisa, mendorong induknya untuk menjauh demi keselamatannya. Berkat bantuan para konservasionis, telur-telur tersebut berhasil menetas dan anak-anak king cobra akhirnya dilepaskan kembali ke alam liar.

Nah, itulah alasan mengapa king cobra meninggalkan sarang sebelum anaknya menetas. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads