Benarkah Seruling Bisa Memanggil Ular King Cobra? Cek Faktanya Berikut Ini

Benarkah Seruling Bisa Memanggil Ular King Cobra? Cek Faktanya Berikut Ini

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 18 Okt 2024 08:51 WIB
Tarian kalbelia atau tarian ular di India
Memanggil ular dengan seruling. (Foto: Pixabay/DEZALB)
Jogja -

detikers, pernahkah kamu menonton video atraksi tarian ular? Atraksi ini menampilkan seorang pawang meniup seruling dan ada king cobra meliuk-liuk di hadapannya. Aksi itu terlihat begitu menarik, tetapi benarkah seruling bisa memanggil ular king cobra?

Dikutip dari laman Britannica, king cobra atau Ophiophagus hannah adalah salah satu spesies ular berbisa paling besar di dunia. Bisa ular king cobra sangat mematikan dan hanya butuh waktu beberapa menit untuk membunuh manusia. Oleh karena itu, atraksi tarian ular begitu menarik karena sang pawang terlihat bisa mengendalikan ular berbisa dengan suara seruling.

Lantas, benarkah seruling bisa memanggil ular king cobra? Mari simak penjelasan lengkap yang dikutip dari laman Popular Science, Chai Ghai, serta National Library Board Singapore berikut ini untuk mendapatkan jawabannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benarkah Seruling Bisa Memanggil King Cobra?

Mitos bahwa ular king cobra bisa dipanggil atau dikendalikan oleh bunyi seruling sudah lama beredar. Banyak orang percaya bahwa musik yang dimainkan oleh pawang ular mampu membuat ular keluar dari keranjangnya dan menari mengikuti irama.

Namun, faktanya ular tidak bisa mendengar musik seperti yang kita bayangkan. Ular tidak memiliki telinga eksternal dan hanya bisa merasakan getaran suara berfrekuensi rendah, bukan nada atau melodi seruling.

ADVERTISEMENT

Yang sebenarnya terjadi saat pawang memainkan seruling adalah ular bereaksi terhadap gerakan pawang. King cobra akan menaikkan tubuhnya sebagai respon defensif saat melihat sesuatu yang mereka anggap sebagai ancaman. Gerakan melenggok ular yang terlihat seperti tarian sebenarnya adalah usaha ular untuk mengamati dan bereaksi terhadap gerakan seruling yang dimainkan di hadapannya.

Karena penglihatannya kurang tajam, ular lebih fokus pada getaran yang mereka rasakan. Saat pawang ular menggerakkan serulingnya, ular mengikuti gerakan tersebut, bukan suara musik. Ini sebabnya mengapa banyak orang mengira ular sedang menari, padahal mereka hanya merespon ancaman yang dirasakannya.

Meski tidak dipanggil oleh musik, aksi ular yang seolah "menari" ini tetap memikat perhatian banyak orang. Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam budaya tradisional, pawang ular sering menggunakan trik-trik tambahan untuk membuat pertunjukan lebih menarik, bukan hanya mengandalkan seruling atau musik.

Mengenal Budaya Tarian Ular Asal India

Tarian ular merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang berasal dari India. Di berbagai wilayah India, terutama di desa-desa, pawang ular atau disebut juga sebagai 'sapera' sering terlihat melakukan pertunjukan di depan umum dengan memainkan pungi, sejenis seruling bambu khas India. Pungi ini digunakan sebagai alat untuk menggerakkan ular, biasanya jenis kobra, agar seolah-olah menari mengikuti irama musik.

Budaya ini sudah lama menjadi bagian dari hiburan jalanan dan wisata di India. Pertunjukan ini menarik banyak penonton karena selain menghibur, pawang ular tampak sangat tenang meskipun berada dekat dengan ular yang mematikan. Penampilan mereka selalu membuat penonton kagum, terutama saat pawang duduk dalam jarak yang sangat dekat dengan ular, namun tidak pernah digigit.

Selain sebagai hiburan, ular memiliki makna spiritual yang mendalam dalam budaya India. Ular dianggap sebagai makhluk suci yang terkait dengan dewa-dewa dalam agama Hindu, seperti Dewa Siwa dan Dewa Wisnu. Oleh karena itu, dalam tarian ular, ada unsur kepercayaan bahwa pawang memiliki hubungan khusus dengan ular-ular ini dan mampu berkomunikasi dengan mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ular mulai menghadapi tantangan dari kelompok konservasi satwa liar dan pemerintah yang menganggap praktik ini tidak manusiawi. Banyak ular dalam pertunjukan ini diperlakukan dengan tidak baik, seperti pengangkatan gigi taring atau dijahit mulutnya, yang membuat mereka tidak bisa menggigit.

Sejarah dan Perkembangan Budaya Tarian Ular

Sejarah tarian ular di India sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Budaya ini berasal dari penghormatan terhadap ular yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan. Ular dalam mitologi India dianggap sebagai penjaga pengetahuan kuno dan hal ini tercermin dalam berbagai cerita rakyat dan upacara spiritual. Selain itu, pawang ular tidak hanya dikenal sebagai penghibur, tetapi juga sebagai penyembuh yang menggunakan racun ular untuk membuat obat.

Selama abad ke-20, citra India sebagai 'tanah para pawang ular' mulai menyebar ke seluruh dunia, sehingga pertunjukan ini menjadi daya tarik wisata yang populer. Banyak turis datang ke India untuk melihat langsung pertunjukan tarian ular, terutama di kota-kota besar seperti Jaipur. Pada masa itu, pawang ular menjadi bagian dari identitas budaya India yang terkenal secara global.

Namun, pada 1972, pemerintah India memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar yang melarang kepemilikan ular. Peraturan tersebut membuat banyak pawang ular kehilangan sumber mata pencariannya. Pertunjukan ular dianggap ilegal karena dianggap sebagai bentuk eksploitasi satwa liar. Meskipun demikian, banyak pawang ular yang terus melakukan praktik ini secara sembunyi-sembunyi atau di tempat-tempat wisata tertentu.

Pada 2003, pawang ular di India mengadakan demonstrasi untuk menyuarakan kelangsungan profesi mereka. Akibatnya, perhatian global terhadap pawang ular meningkat dan kini ada beberapa tempat di India di mana mereka diizinkan melakukan pertunjukan sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Meski begitu, tantangan terus muncul dari kelompok pelestari hewan yang memperjuangkan kesejahteraan satwa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seruling tidak bisa memanggil ular king cobra karena mereka tidak memiliki telinga. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads