Pak Guru di Gamping Sleman Ternyata Kerap Rekam Aksinya Perkosa Bocah Lelaki

Pak Guru di Gamping Sleman Ternyata Kerap Rekam Aksinya Perkosa Bocah Lelaki

Dwi Agus - detikJogja
Rabu, 09 Okt 2024 17:56 WIB
Sleman -

Aksi guru outsourcing cabul di Gamping EDW alias Hendrik (29) terbongkar dari adanya video asusila sesama jenis. Video ini akhirnya sampai ke salah satu orang tua korban yang masih di bawah umur hingga pelaporan ke Mapolsek Gamping.

Video asusila tersebut diduga direkam pada Selasa 24 September 2024. Tepatnya berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB di kediaman pelaku, Gamping Sleman. Video inilah yang menjadi salah satu bukti untuk menangkap Hendrik.

"Semula pelapor mengetahui perbuatan tersebut dari saksi 1 bahwa adanya perbuatan tersebut dalam video di dalam HP yang dan ternyata benar bahwa yang dilakukan kegiatan pencabulan itu adalah anak kandungnya," jelas Kapolsek Gamping AKP Sandro Dwi Rahadian saat rilis kasus di Mapolsek Gamping, Rabu (9/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandro menuturkan Hendrik juga menyimpan video dengan sejumlah korban lainnya. Tak hanya satu korban, tercatat setidaknya ada lebih dari tiga video yang berbeda. Semuanya memperlihatkan aksi tak senonoh Hendrik kepada para korbannya.

Simpan Video di PC

Video-video ini, lanjutnya, disimpan dalam komputer PC. Pelaku berdalih menyimpan video-video itu untuk kenangan saat berlaku tak senonoh dengan para korbannya. Terkait jumlah detil korban dalam video, Sandro tidak ingin menjelaskan secara gamblang.

ADVERTISEMENT

"Adapun barang bukti yang diamankan yakni berubah satu unit CPU. CPU ini adalah untuk menyimpan video-video yang sudah direkam," katanya.

Dari hasil penyidikan, Hendrik mengaku tidak merekam semua aksinya. Aksi mengabadikan dalam video saat muncul hanya sebatas keinginan saja. Hanya saja Sandro membenarkan bahwa korban dalam video tersebut adalah anak bawah umur.

Alibi menyimpan video diakui Hendrik untuk menaikkan gairah. Video-video akan diputar kembali saat pelaku ingin memuaskan diri. Meski mengaku tidak menyebarluaskan, namun pihaknya masih mendalami secara intens.

"Tidak semua direkam. Untuk kebutuhan pribadi jadi tatkala dia ingin melihat untuk konsumsi pribadi ya kepuasan sendiri," ujarnya.

Sandro menampik bahwa video digunakan pelaku untuk mengancam para korbannya. Dia memastikan bahwa video-video tersebut hanya sebagai koleksi pribadi pelaku. Terkait tersebarnya video aksi, pihaknya juga masih mendalami.

Doktrin Guru Cabul

Modus yang digunakan pelaku adalah bertindak manis dan baik kepada korbannya. Selain itu juga memberikan doktrin bahwa hubungan sesama jenis tidaklah tabu dan berdosa. Hingga akhirnya para korban terlena dan terjadi pencabulan dengan korban sebanyak 22 orang.

"Salah satu korban selama satu bulan terakhir ini mengalami perubahan sikap bahkan setiap pulang dari sekolah korban sering tidak langsung kembali ke rumah melainkan langsung main ke tempat tinggal pelaku bersama dengan teman-temannya. Pulang ke rumah dengan waktu yang tidak wajar," katanya.

Sandro menuturkan pelaku pandai mengatur waktu saat beraksi. Ini karena pelaku saat ini masih tinggal dengan ibunya. Saat dimintai keterangan, orang tua pelaku ini tidak mengetahui tingkah laku anaknya selama ini.

"Selama ini pelaku tinggal bersama ibunya, dan beliau tidak tahu. Saat kejadian lalu ada laporan, akhirnya ibunya tahu dan sekarang syok. Info terakhir diungsikan dulu dari rumahnya saat ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi biadab dilakukan seorang guru outsourcing TK dari Gamping, Sleman. Sosok berinisial EDW alias Hendrik melakukan pencabulan sesama jenis kepada 22 korban. Detailnya sebanyak 19 korban berusia anak di bawah umur dan tiga korban berusia dewasa di atas 18 tahun.

"Pelaku berinisial E, laki-laki usia 29 tahun alamat Sleman," jelas Kapolsek Gamping AKP Sandro Dwi Rahadian saat rilis kasus di Mapolsek Gamping, Sleman, Rabu (9/10).

"Pelaku melakukan hubungan seksual menyimpang atau homoseksual dengan korban mayoritas anak. Total korbannya ada 22 orang, tiga korban usianya di atas 18 tahun," sambungnya.

(apl/aku)

Hide Ads