Sebanyak 300 pemburu ambil bagian dalam aksi memberantas tikus di Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini sebagai tindak lanjut atas maraknya hama tikus yang meresahkan petani hingga menyebabkan hasil pertanian setempat gagal panen.
Aksi berburu tikus ini digelar di Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, pada Sabtu (5/10) petang hingga tengah malam. Para pemburu datang dari berbagai wilayah seperti Magelang, Boyolali, Gunungkidul, hingga Kebumen. Mereka datang dengan senapan, beraksi seperti penembak jitu.
Lurah Banjararum, Warudi mengatakan aksi berburu tikus ini merupakan kegiatan tahunan yang ditujukan untuk menekan populasi tikus di lahan pertanian wilayah Banjararum. Selama ini, keberadaan tikus meresahkan petani karena telah merusak lahan pertanian, hingga berimbas gagal panen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini bermula dari keprihatinan saat panen kemarin, di mana populasi tikus banyak sekali, akibatnya lahan pertanian warga hampir puso atau tidak panen," ucapnya saat ditemui di sela-sela kegiatan, kemarin.
"Untuk lahan yang puso tersebar menjadi spot-spot. Sehingga petani yang menanggung kerugian dan oleh karena itu digelar kegiatan ini," imbuhnya.
Serangan hama tikus tersebut sudah terlihat sejak awal musim tanam tahun ini. Serangan itu berlangsung masif di lahan pertanian seluas 30 Hektar di lima dusun, yakni Dekso, Ngipik, Kriyan, Semaken dan Ndegan. Di lahan itulah, para pemburu dikerahkan untuk melumpuhkan tikus.
Warudi mengatakan setiap pemburu yang berhasil melumpuhkan tikus dalam kegiatan ini mendapat hadiah berupa uang. Per ekor tikus yang dinyatakan mati dihargai sebesar Rp 4.000.
"Iya ada harganya, per ekor tikus dihargai Rp 4.000," terangnya.
Adapun dalam kegiatan ini, para pemburu berhasil melumpuhkan sebanyak 865 ekor tikus, atau senilai Rp3.460.000. Pemburu yang beruntung juga memperoleh aneka hadiah mulai dari topi, sepatu, kipas angin, teleskop senapan hingga senapan angin.
Sementara itu, salah satu pemburu Ismanto asal Magelang, Jawa Tengah, mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Dia pun membagikan pengalamannya saat coba berburu tikus tersebut.
"Lumayan sulit, soalnya di galengan ada lubangnya gitu, nah setiap kena cahaya, (tikus) kabur ke dalam lubang, jadi harus sabar," ucapnya.
Ismanto mengaku sudah dua kali ikut dalam kegiatan semacam ini. Sebelumnya dia juga terlibat dalam aksi berburu tikus di wilayah Sleman.
"Ini yang kedua. Sebelumnya itu di Sleman, total dapat 670-an ekor. Kalau saya sendiri dapatnya delapan ekor," ujarnya.
Ismanto berharap acara seperti ini bisa membantu para petani di Banjararum dalam upaya mengurangi populasi tikus. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap petani setempat yang banyak merugi karena lahan pertaniannya dirusak hama tersebut.
"Semoga ini bisa bantu petani. Soalnya baru ditanam, sudah habis dimakan, kasian banget itu," ucapnya.
(afn/ahr)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong