5 Rumah Makan di Pantai Depok Bantul Rusak Dihajar Gelombang Pasang

5 Rumah Makan di Pantai Depok Bantul Rusak Dihajar Gelombang Pasang

Pradito Rido Pertana - detikJogja
Kamis, 03 Okt 2024 17:12 WIB
Warung makan di Pantai Depok, Bantul, rusak dihajar gelombang pasang, Kamis (3/10/2024).
Warung makan di Pantai Depok, Bantul, rusak dihajar gelombang pasang, Kamis (3/10/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Sedikitnya lima unit bangunan yang berada di pinggir Pantai Depok, Kretek, Bantul rusak akibat terjangan gelombang pasang. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

Salah satu pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan, bahwa kejadian berawal saat terjadi gelombang pasang yang cukup besar sejak Rabu (2/10/2024) malam hingga dini hari tadi. Hingga akhirnya pagi tadi diketahui ada beberapa bangunan di pinggir pantai terdampak.

"Akibatnya, lima bangunan rumah makan seafood yang tak jauh dari bibir Pantai Depok atapnya roboh dan juga yang temboknya jebol setelah diterjang gelombang pasang," katanya kepada wartawan, Kamis (3/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, perabotan milik rumah makan seafood hilang usai tersapu gelombang pasang. Menurut Dardi, semua itu karena kondisi rumah makan yang kosong.

"Beberapa perabotan rumah makan seafood yang rusak dan hilang, fondasi, atap runtuh serta tembok jebol baru diketahui pagi harinya. Kenapa? Karena kalau malam hari kan ditinggal pemilik rumah makan pulang ke rumah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari hal tersebut, Dardi mengatakan, kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi. Bahkan, Dardi menyebut gelombang pasang yang memicu abrasi itu merupakan fenomena tahunan.

"Abrasi yang disebabkan oleh gelombang pasang merupakan fenomena tahunan," ucapnya.

Para pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok, kata Dardi, juga telah mengetahui risiko mendirikan bangunan di bibir Pantai. Sehingga mereka tidak menuntut kepada siapapun terkait kejadian tersebut.

"Karena itu pemilik rumah makan seafood sudah paham dan menyadari risikonya. Salah satunya harus mengalami kerugian jutaan rupiah," katanya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads