Hasil Lab Makanan Pemicu Keracunan di Gunungkidul Ditemukan Bakteri-Jamur

Hasil Lab Makanan Pemicu Keracunan di Gunungkidul Ditemukan Bakteri-Jamur

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 30 Sep 2024 15:24 WIB
Ilustrasi bakteri yang disimpan di wadah khusus di laboratorium
Ilustrasi bakteri e coli. Foto: Thinkstock
Gunungkidul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebut hasil uji laboratorium sampel makanan yang diduga memicu keracunan makanan di TrimulyoI, Kepek, Wonosari, Gunungkidul telah keluar. Hasilnya, beberapa makanan ada yang mengandung bakteri Escherichia coli (E.coli) patogen.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan setelah dua pekan hasil tersebut keluar. Hasilnya untuk lauk ayam, sambal, lalapan, roti risol, pastel mengandung kapang/khamir.

"Untuk lalapan, risoles ada kapang/khamir, feses ada kapang/khamir dan kemasan ayam goreng ada kapang/khamir dan E.coli patogen," kata Ismono kepada wartawan, Senin (30/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui, khamir adalah kelompok mikroorganisme yang mudah dijumpai pada produk fermentasi, tanah, air, jaringan tanaman, daun, bunga dan buah-buahan. Sedangkan kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium.

Sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal dan tidak berfilamen. Di mana dapat menyebabkan kerusakan pada daging atau sayur-mayur dalam penyimpanan dingin.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, E.coli adalah bakteri yang biasa hidup di usus manusia dan hewan, yang fungsinya sebenarnya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Namun, ada jenis E.coli tertentu yang dapat menyebabkan infeksi sehingga menimbulkan gejala diare, sakit perut, dan kram.

"Ada E.coli patogen kemungkinan dari pengelolaan, apakah dari proses pemilihan makanan, pencucian atau penyimpanan. Kalau kapang/khamir itu jamur, mungkin saat dimasak belum begitu dingin terus ditutup dan dalam jangka tertentu bisa memicu tumbuhnya jamur, dan faktor lain pemilihan awal bahan makanan sudah kurang bagus," ucapnya.

Terkait tindakan selanjutnya dari Dinkes Gunungkidul, Ismono menerangkan petugas dari Puskesmas 2 Wonosari telah bergerak. Di mana mereka melakukan edukasi kepada masyarakat.

"Teman-teman Puskesmas 2 Wonosari sudah bergerak mengedukasi ke lingkungan sekitar untuk lebih menjaga bikin sanitasi dan sebagainya. Nanti sambil melihat perkembangan. Katering baru kita lacak, kita utamakan sampel makanan," ujarnya.

Di sisi lain, Ismono memastikan saat ini sudah tidak ada korban keracunan yang menjalani ranap. Menurutnya, semua korban telah beraktivitas seperti biasa.

"Semua sudah terkondisikan, tidak ada yang rawat inap," katanya.

Sebelumnya, puluhan orang diTrimulyo1, Kepek, Wonosari, Gunungkidul diduga keracunan makanan usai menyantap nasi boks saat kegiatan keagamaan. Dal kejadian itu 3 orang sempat menjalani rawat inap (Ranap) di rumah sakit.




(apl/ams)

Hide Ads