Kondisi Terkini Masinis-Asisten Masinis Usai Laka KA Vs Truk di Sedayu

Bantul -

Kondisi masinis dan asisten masinis kereta api Taksaka yang terlibat kecelakaan dengan truk molen di Sedayu, Bantul, berangsur membaik. Keduanya kini mendapat cuti istirahat.

Hal itu disampaikan Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta Krisbiyantoro. Dia menyebut masinis, Fajar Sidiq, dan asisten masinis, Abdilah Noorega, menjadi korban dalam kecelakaan di Sedayu, Bantul, Rabu (25/9) kemarin. Adapun sopir truk itu selamat setelah turun dari kabin sebelum terjadi kecelakaan.

"Awak sarana perkeretaapian saat ini keduanya kondisi sehat, dan masih diberikan cuti 2 hari. Kondisi keduanya sudah membaik meski sempat mendapatkan tindakan medis," jelas Krisbiyantoro saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (26/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat kecelakaan itu, Fajar mengalami luka di bagian pelipis mata, sedangkan asistennya Abdilah mengalami luka di perutnya. Usai kejadian, keduanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Begitu kecelakaan kemarin langsung dapat tindakan medis. Abdilah langsung diperbolehkan pulang sementara Fajar sempat berada di ruangan tindakan medis. Keduanya saat ini sudah pulang dan berada di rumahnya masing-masing," katanya.

Saat ini kondisi perlintasan di Dusun Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul sudah berlangsung normal. Mesin persinyalan di pos jaga JPL 714 juga telah berfungsi seperti sedia kala, walaupun saat ini masih operasional dengan pos darurat.

Krisbiyantoro memastikan PT KAI Daop 6 Yogyakarta akan membangun pos permanen dalam waktu dekat. Namun, lokasinya bergeser ke sisi barat jalan.

"Akan segera dibangun kembali pada sisi sebelah barat jalan, pos lama kan di timur. Saat ini masih proses cek utilitas," ujarnya.

Meski dengan pos darurat, Krisbiyantoro memastikan pelayanan tetap optimal, seluruh perlintasan kereta di jalur hulu maupun hilir tetap normal. Termasuk pintu perlintasan yang menjadi mobilitas warga.

"Pos jaga darurat tidak mengganggu aktivitas kereta maupun warga. Semua seperti hari-hari biasa, cuma posnya saja yang tidak permanen karena pos lama hancur total," katanya.