Dua pemuda yang berboncengan motor secara ugal-ugalan kena batunya saat melintas di depan mako polisi subsektor Wates, Kulon Progo. Keduanya tersungkur setelah membuat percikan api dengan menggesekkan standar motor ke aspal. Mereka juga membawa sabuk berujung gir. Berikut 7 faktanya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjadi di Jalan Wahid Hasyim Wates
Kecelakaan dua pemuda itu terjadi di Jalan Wahid Hasyim wilayah Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, pada Kamis (19/9) dini hari.
Kasi Humas Polres Kulon Progo AKP Triatmi Noviartuti mengatakan, peristiwa bermula saat tim piket Polsek Wates menerima laporan adanya sekelompok pemuda yang mengendarai motor secara ugal-ugalan pada Kamis sekitar pukul 00.30 WIB.
Bergaya Gesekkan Standar Motor
Noviartuti mengatakan, saat itu tim piket siaga Polsek Wates yang dipimpin Ipda Paryono menerima laporan tentang sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor dengan menyentuhkan standarnya ke aspal.
"Sehingga menimbulkan percikan dan mengganggu ketertiban lalu lintas maupun menimbulkan gangguan kamtibmas," kata Novi kepada wartawan, Kamis (19/9/2024) siang.
Jatuh di depan Mako Polisi Subsektor Wates
Saat melintas di depan mako polisi subsektor Wates, dua pemuda yang merupakan bagian dari rombongan pemotor itu tiba-tiba terjatuh.
Polisi pun dengan mudah mengamankan keduanya ke Mapolsek Wates. Sedangkan rombongannya berhasil kabur.
Identitas 2 Pemuda Ugal-ugalan
Diketahui, kedua pemuda itu berinisial AF (18) dan GZP (18).
Keduanya warga Kapanewon Wates, Kulon Progo. AF selaku pengendara motor, sedangkan GZP yang membonceng.
Bawa Sabuk Berujung Gir
Novi mengungkapkan, dari dua pemuda itu, polisi mendapati sebuah sabuk dengan gir yang diikatkan ujungnya.
"Barang bukti yang diamankan satu sabuk ikat pinggang yang dilengkapi gir motor," ungkap Novi.
Stiker Aliansi Selatan Fighter
Selain menemukan sabuk berujung gir, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain. Di antaranya stiker identitas perkumpulan aliansi selatan fighter.
"Meliputi dua handphone dan tiga stiker identitas perkumpulan aliansi selatan fighter," ungkap dia.
Sanksi Apel dan Wajib Lapor
Karena kedua pemuda itu masih berstatus pelajar, mereka hanya dikenai sanksi apel dan wajib lapor.
"Kami mengimbau para orang tua untuk peduli pada pergaulan anak dan apabila sudah lebih dari pukul 22.00 WIB agar orang tua segera mencari anaknya," kata Novi.
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan