7 Cara Mengolah Sampah Organik di Rumah Jadi Limbah yang Bermanfaat

7 Cara Mengolah Sampah Organik di Rumah Jadi Limbah yang Bermanfaat

Ridwan Luhur Pambudi - detikJogja
Rabu, 18 Sep 2024 15:51 WIB
Santri menggunakan kompor berbahan bakar biogas dari sampah di tempat pengolahan sampah organik Yayasan Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum, Panggungharjo, Bantul, D.I Yogyakarta, Kamis (13/6/2024). Pondok pesantren tersebut mampu mengolah sedikitnya 500 kg sampah organik perhari menjadi biogas yang digunakan sebagai pengganti alternatif gas LPG. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/rwa.
Ilustrasi pengolahan sampah organik menjadi biogas. (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Jogja -

Upaya pengelolaan sampah organik dapat dilakukan dari rumah oleh tiap keluarga atau masyarakat. Selain membantu mengurangi limbah yang terbuang, pengelolaan sampah ini juga memiliki manfaat jika dilakukan dengan tepat.

Mengutip laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, rata-rata satu orang warga masyarakat Indonesia menghasilkan setara 0,7 kg sampah per harinya. Dari angka itu, sampah organik, khususnya sisa makanan, menjadi penyumbang terbesarnya.

Besarnya tumpukan sampah dapat dikurangi dengan memilah dan mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, khususnya bagi lingkungan. Pengolahan sampah organik bahkan bisa dilakukan dari rumah. Lantas, bagaimana caranya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Mengolah Sampah Organik

Sebelum mulai mengolah, masyarakat perlu memisahkan sampah yang tergolong organik dan non-organik. Beberapa contoh sampah yang masuk dalam kategori sampah organik adalah sisa makanan, sayur atau buah yang membusuk, sisa potongan sayuran yang tak terpakai, kulit buah, hingga daun-daun yang berguguran.

Setelah sampah organik dikumpulkan menjadi satu, masyarakat dapat mengolah sampah tersebut dengan berbagai cara yang tentunya menghasilkan manfaat, seperti menjadikannya kompos. Berikut 7 cara mengolah sampah organik yang dapat dilakukan dari rumah seperti dikutip dari laman resmi DLH Kabupaten Sleman dan Kota Semarang, serta situs resmi Pemkot Bandung.

ADVERTISEMENT

1. Dijadikan Pakan Ternak

Sampah organik dari sisa sayur ataupun daging dapat dijadikan makanan untuk hewan ternak. Sebagai contohnya untuk pakan ayam, yaitu dengan mencampur sisa sayuran, ikan, ataupun daging ayam dengan dedak. Campuran ini menghasilkan pakan ternak yang bergizi dan baik untuk kesehatan hewan.

2. Limbah Cair untuk Tanaman

Daripada membuang air sisa cucian beras atau sayuran, lebih baik limbah cair ini digunakan untuk menyiram tanaman karena mengandung nutrisi yang bermanfaat. Air cucian beras misalnya, di dalamnya terkandung karbohidrat, protein, hingga vitamin yang berguna untuk membantu proses pertumbuhan tanaman.

3. Biopori

Biopori adalah metode kompos yang memanfaatkan pipa paralon berdiameter 10 cm dengan lubang kecil-kecil (pori-pori). Pipa ini ditanam secara vertikal ke dalam tanah sedalam 1 meter dengan bagian atasnya berada di permukaan untuk memasukkan sampah organik. Metode ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah melalui pengomposan sampah.

4. Lodong Sesa Dapur (Loseda)

Metode loseda mirip dengan biopori. Hanya saja, pipa paralon setinggi 120 cm dan berdiameter 10 cm ditanam dengan kedalaman 30-40 cm, sehingga sebagian pipa masih terlihat tegak di atas tanah.

5. Dijadikan Cairan atau Pupuk Kompos

Metode pengomposan sampah organik menjadi pupuk dapat dilakukan dengan banyak cara. Media komposternya dapat menggunakan drum, karung, hingga pot atau gerabah. Cairan atau pupuk kompos dari limbah organik ini sangat bermanfaat untuk asupan nutrisi pertumbuhan tanaman.

6. Dijadikan Eco Enzyme

Pembuatan eco enzyme dapat dilakukan dengan mencampurkan gula merah, limbah dapur, dan air pada perbandingan 1:3:10. Campurannya hanya perlu dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat dan didiamkan selama 3 bulan untuk proses fermentasi. Hasilnya, dapat digunakan untuk cairan pembersih hingga pengusir hama.

7. Dijadikan Biogas

Cara yang satu ini sebenarnya cukup rumit karena harus menyiapkan wadah besar untuk sampah organik, termasuk kotoran ternak, dan pipa panjang untuk menyalurkan gas metan yang keluar. Namun, hasilnya tidak kalah bermanfaat, gas ini dapat menjadi bahan bakar memasak selayaknya kompor dengan gas LPG.

Nah, itulah 7 cara mengolah sampah organik di rumah. Olahan sampah ini dapat bermanfaat bagi lingkungan, bahkan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/sip)

Hide Ads